JOKOWI MERUSAK SISTEM PERTAHANAN, RUDAL HIPERSONIK DARI CINA ANCAMAN NYATA ,JIKA KITA PINDAH KE IKN. KOK BISA ??



BY AYESHA AD'HANIRIZKY ADAM

Mahasiswa Jurusan Hubungan International UPNV Jakarta. 

Seperti di ketahui Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dinilai memiliki risiko besar terhadap pertahanan. Hal itu diungkap Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto saat webinar dengan tema ‘IKN dalam dinamika keamanan regional dan refleksi identitas Global Indonesia,’ Kamis (12/5/2022).

Hasil penelitian yang dilakukan rekan-rekannya, didapat data ada kecenderungan labil terhadap perang yang melibatkan IKN. Jika melihat dari kondisi geografisnya, ke depan sangat mungkin terjadi perang di ibu kota tersebut.

Kecenderungan perang di ibu kota itu terjadi pada ibu kota negara yang letaknya sangat dekat dengan perbatasan-perbatasan darat, sangat dekat dengan pelabuhan. Semakin dekat dengan pelabuhan utama, semakin dekat dengan perbatasan, maka kecenderungan perang ibu kotanya semakin meningkat. 

Dari sisi darat, Jakarta yang memiliki pelabuhan besar, JIKA terjadi perang di ibu kota negara, lokasi Jakarta yang jauh dari perbatasan daratan dengan negara lain, membuat kemungkinan itu cenderung menjauh.

Misal Jakarta kecenderungannya meningkat karena ada Tanjung Priok, tapi kecenderungannya kecil karena berbatasan daratnya jauh.

Kalau nanti di Nusantara, kecenderungan meningkatnya karena mendekati perbatasan darat. Kemudian pelabuhan terdekatnya yang terbesar, Makassar dan Morowali.

Jika kita melihat topografi ketika terjadi perang di ibu kota negara akan bersifat perang dirgantara. Hal itu lantaran kondisi sekitar Nusantara yang dinilai lebih memungkinkan adanya perang udara dibanding darat dan laut.

Jika kita melihat dari sisi pertahanan udara, maka jakarta sangat terlindungi dari ancaman di sisi  selatan Indonesia yaitu Australia. Artinya jika ada serangan dari Australia, skuadron udara Indonesia yang ada di Madiun, bisa melakukan intercept untuk menahan serangan tersebut. Sedangkan jika ada serangan dari sisi timur dan utara Indonesia maka pangkalan udara dimakasar, bisa menahan serangan tersebut. 

Begutupun ketika ada ancaman dari sisi barat, maka pangkalan udara di pekan baru siap menahan nya. Artinya kita memiilki pertahanan yang kuat jika terjadi serangan udara, apalagi di dukung Halim Perdana Kusuma yang memiilki skuadron tempur udara yang kuat untuk menjaga  Ring satu keamanan ibukota.

Tantangan yang dihadapi, lokasi Nusantara berada di radius serangan rudal hipersonik dari negara-negara besar. Sementara sampai saat ini, belum ada negara yang mampu menghentikan jenis rudal tersebut.

Tantangan utama kita, kerawanan pertahanan Nusantaranya yang utama, masuk ke radius rudal hipersonik negara-negara besar. Itu tantangan utama digelar pertahanan Nusantara. Rudal hipersonik ini bagi saya ancaman utama untuk gelar Nusantara.

Jangankan kita, negara seperti Amerika Serikat, NATO, maupun China, sampai saat ini tidak punya kemampuan untuk menangkal rudal itu.

Selain itu, Nusantara juga relatif memiliki jarak yang cukup dekat dengan Pangkalan-pangkalan militer negara besar, terutama di utara kita.

Jadi ancaman udara dari timur, barat, utara,  dan selatan, butuh waktu satu jam untuk sampai di jakarta, dan bisa di intercept oleh skuadron skuadron udara kita. Apalagi kalau serangan dari Laut.

Karena secara historis belanda menempatkan Jakarta, atau Batavia sebagai pangkalan militer utamanya, dan sebagai pusat pemerintahan nya, telah melakukan memikirkan hal ini berulang kali, dan sangat matang, mengapa mereka memilih Jakarta.

Lalu, kalau gitu pindah kemana kita yang  paling cocok ? 

Menurut  SAYA yang paling Cocok adalah Tigaraksa Tangerang Banten, karena selain untuk meningkatkan ekonomi dibanten, dan juga untuk menghindari kemacetan di Jakarta. Selain itu tigaraksa tidak jauh dari Ibukota, sama seperti malaysia yang memindahkan ibukotanya dari kuala lumpur ke putrajaya, juga memiliki kestabilan tanah yang baik dibandingkan jonggol.

ATAU kalau mau lebih gila lagi idenya,  jakarta pindah ke pulau reklamasi saja, agar pulau reklamasi bermanfaat, dan juga Indah. Dari pada dibuang percuma mending dimanfaatkan untuk ibukoat baru, namanya Sunda Kelapa.

Yang jelas perpindahan Ibukota RI  ke kalimantan, akan merusak hutan dan juga merusak pertahanan, keamanan kita sendiri...

PENULIS ADALAH VICE PRESIDEN AISEC UPN VETERAN JAKARTA

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama