Mungkin orang sering menyebutnya STW, atau Wanita Setengah Tua, karena rata rata usianya 40 tahunan keatas. Awalnya saya bertemu dengan teman lama yang sudah menjanda selama 15 tahun. Sebut saja namanya Yanti (bukan Nama Asli). Saya bertemu tidak sengaja disebuah kafe dibilangan kemang. Kebetulan saya tidak terlalau sibuk, sehingga ketika saya diajak ke apertemennya, sayapun ok saja, karena walaupun usianya sudah berumur, tapi badan dan tampilan masih seperti anak muda 25 tahun.
Yanti memiliki hidung mancung , alis tebal dan kulit hitam manis, mirip dengan Tamara blezinky, bedanya kulit Yanti lebih eksotis seperti baru berjemur di bali. Siapa pria yang tak terpikat oleh Yanti ?. Saat diajak ,masuk ke apertemenya yang berada di lantai 9, saya agak kaget karena ternyata cuam saya, dan yanti saja, yang ada di ruang apartemen itu, hal ini membuat saya menjadi agak kikuk. Rupanya Apartement kelas studio yang langsung masuk tempat tidur, kursi sofa, lemari serta meja makan. yang didesain sangat minimalis.Sehingga semua jadi terlihat begitu saja karena tidak ada pembatasnya.
Apalagi saat Yanti dengan seenaknya saja, membuka baju dan mengganti dengan kaos Tang top serta celana traning. Terlihat jelas bentuk tubuhnya yang masih bagus dan kencang. Sayapun membuang muka saya ke jendela, namun rupanya Yanti memperhatikan gerakan saya, dan langsung mendekati saya. “Lo pasti laki laki baik baik” kata yanti sambil memegang dagu saya. Saya menjadi makin kikuk, dan tidak bisa menjawab apa apa, pasalnya wangi tubuh dan muka Yanti serta belahan dadanya makin terlihat jelas, dan sangat membangkitkan hasrat saya sebagai laki laki.
Saya berusaha menguasai diri dengan mencoba menutup mata, dan menarik nafas dalam-dalam kemudian berpura pura bangun dari tempat duduk. Yanti hanya tersenyum melihat saya bangun dari kursi dan memeluk saya dari belakang seperti becanda, “ayo loh mau kemana, takut gue perkosa lo ya” kata Yanti sambil tetawa kecil. Saya berusaha melepaskan pelukanya, “ Gila Lo yan, untung aja gue ude insyaf “ kata ku sambil pergi mengambil air minum yang memang ada di ruangan itu. “Lo mah, insyaf terus, dari dulu, gue kenal lo ude lama banget dari SMP, SMA, pas kuliah doang nggak ketemu lo, Kapan lo badungnya ?” tanya Yanti, Kepada saya. Dan sayapun menajdi ngak bisa ngomong apa apa.
“ Emang anak lo, Tinggal dimana Yan” tanyaku berusaha mengalihkan. “ Mereka tinggal di rumah lah” kata Yanti sambil mengambil anggur di dalam kulkas. Akhirnya kami pun bicara tentang kelurga masing masing. Dan sayapun mengaku sebagai wartawan dan mengelola blog bersama teman. Yanti seperinya tdak suka denagn profesi wartawan, tapi setelah saya jelaskan panjang lebar akhurnya Yanti mengerti dan memulai ceritanya.
Bersambung.. habis sholat jum ata ya..
Penulis Adalah Wartawan