Inilah Kronologis Keributan Di Asrama Mahasiswa Papua, Yang Orang Belum Tahu ?


Inilah Kronologis keributan di asrama mahasiswa, yang orang belum tahu ?


Kerusuhan yang terjadi dI Manokwari, Fak Fak, dan Timika, berawal dari kejadian di asrama mahasiswa di Surabaya. Hal ini banyak orang belum tahu kejadian yang sebenarnya, untuk itulah tim Helmi Adam Channel melakukan investigasi langsung.

Rangkaian kejadian sebenarnya dimulai di Malang tanggal 15 Agustus 2019, dimana ada 25 orang mahasiswa Papua  kuliah dimalang, yang mendapatkan beasiswa dari dana otsus Papua, melakuakan demo Papua Merdeka (Seluruh mahasiswa Papua yang kuliah di malang, mendapat bea siswa dari dana Otonomi Khusus Papua sekitar 1.000 orang lebih).

Pada saat yang sama, ada pertandingan sepak bola Arema malang disana. Sehingga mahasiswa yang berdemo menyebabkan kemacetan itu,  ribut dengan para bonek yang akan menonton bola, namun akhinya bisa di lerai polisi, dan para pendemo pun bubar.

Kemudian tanggal 16 Agustus 2019, ditemukan bendera merah putih dibuang ke selokan, dan  bambu tiang benderanya patah patah. Membuat maysrakat sekiatr marah, dan menurut laporan beberapa warga, yang melakukan adalah penghuni asrama mahasiswa Papua, karena posisi bendera tersebut, berada persis di depan asrama mahasiswa Papua.

Kontan saja, video dan foto beredar dikalangan warga sekitar, dan juga warga kota pahlawan tersebut. Penyebaran tersebut, membuat masyarakat marah, dan mengepung asrama mahasiswa Papua, polisipun dengan sigap menjaga asrama mahasiswa dari amukan warga dan ormas di surabaya. Jam 9 malam warga berhasil dibubarkan polisi.

Atas laporan warga tanggal 17 polisi melakukan penyelidikan dan mendatangi asrama mahasiswa, yang ternyata mereka sudah siap melakukan perlawanan, polisi pun akhirnya bertindak tegas. Dan warga asrama, akhinya berhasil meminta keterangan mereka.

Terjadi masalah ketika proses penyelidikan polisi berlangsung, ada upload video yang bersifat rasis. Ini lah yang menyebar ketika itu. Padahal setelah penyelidikan selesai, polisi bersama  penghuni asrama, makan dan bersenda gurau besama. Situasi menjadi panas, justru  karena adanya orang yang memanfaatkan kejadian ini.

Hal ini seperti sebuah desain yang dirancang oleh orang orang yang tidak menyukai Indonesia aman, dan  tentram.Memgingat saat ini kasus papua memang sudah final, di bawah NKRI. Jadi diluar negri sendiri issue ini sudah tidak ditanggapi lagi. Apalagi jika kita perhatikan video tersebut, yang mengucapka kata rasis, tidak ada dalam gambar, hanya suaranya saja. Sehingga menjadi spekulasi banyak pihak.

Yang menjadi aneh, kasus asrama  ini seperti proyek yang mengahasilkan uang bagi LSM dan juga oknum oknum  tertentu, untuk mendapatkan pundi  pundi dollar. Karena menurut informasi yang saya dapat mahasiswa Papua ada dua kelompok, yang satu mencintai NKRI harga mati, yang satu lagi adalah kelompok kepentingan.

Dan yang mengenaskan yang menjadi korban adalah polisi,  dan masyarakat  Papua. Sudah seharusnya ditumbuhkan kembali nilai nilai nasionalisme bangsa di kampus kampus melalui pendidikan dasar ketahanan dan aertahanan bangsa. Hal ini bagi semua mahasiswa, agar mereka tidak menjadi orang yang tidak memeiliki kecintaan pada bangas dan negara, apalagi menjadi pengkhianat bangsa..SDM unggul adalah SDM yang cinta tanah airnya bukan untuk kepentingan pribadi semata..

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama