AS Resesi ? Jangan Remehkan Kecerdasan Trump dalam Ekonomi.



Oleh Helmi Adam
Mahasiswa Program Doctoral Ilmu Ekonomi


Banyak ramalan yang menyebutkan bahwa AS akan memasuki jurang resesi akhir tahun ini. Namun Nyatanya masih belum terbukti juga. Bahkan angka pertumbuhan ekonomi AS masih positif walau sedikit melambat.

Resesi sendiri bisa terjadi jika kondisi PDB suatu negara menurun atau angka pertumbuhan ekonomi bernilai negatif untuk dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun berturut-turut. Kalau kita gunakan definisi tersebut maka ekonomi Amerika Serikat jauh dari jurang resesi yang mengerikan seperti yang diprediksikan banyak orang.

Pada kuartal Satu (Q1), ekonomi AS  tumbuh dengan sangat impresif yaitu melampaui ekspektasi pasar, sebesar 3%. Padahal prediksi yang dihimpun Reuters , pertumbuhan ekonomi QI-2019, hanya sebesar 2,2%. Bahkan  melampaui prediksi Bank Sentral AS, The Fed yaitu diangka 2,4%.

Pada pembacaan Q 2 kemarin, pertumbuhan ekonomi AS berada di angka 2% (QoQ annualized), sama dengan konsensus, seperti dilansir dari Forex Factory. Untuk diketahui, tapi sebelumnya di prediksi  pertumbuhan ekonomi AS berada di angka 2,1%, kemudian direvisi menjadi 2%. 

Perlambatan pertumbuhan ekonomi AS lebih dikarenakan  terkontraksinya investasi bisnis Amerika Serikat. 

Investasi bisnis AS mengalami kontraksi lebih tajam dari yang sebelumnya diperkirakan pada kuartal kedua dan pertumbuhan keuntungan perusahaan turun tajam. Hal inilah yang mengakibatkan kekhawatiran pelaku pasar keuangan bahwa ekonomi AS akan masuk pada jurang resesi. Investasi bisnis sebelumnya diperkirakan telah menurun pada kecepatan 0,6%.


Padahal Ekonomi AS sama dengan Indonsia masih mengandalkan  konsumsi domestik. Perlu diketahui bahwa konsumsi domestik AS, adalah penyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi AS. Pada Q2 tercatat tumbuh diangka 4,6%, ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2014. 

Angka pertumbuhan konsumsi domestic, masih berada di bawah estimasi bulan lalu yaitu  mencapai angka 4.7%. Kuatnya konsumsi domestik AS masih didukung oleh rendahnya angka pengangguran.

Menurut CNBC Internasional, defisit perdagangan AS tercatat mencapai US$ 980,7 miliar pada Q2

Pertumbuhan ekonomi AS mengalami perlambatan. Namun  belum memasuki jurang resesi. Karena Masuk atau tidaknya AS ke jurang resesi akan  ditentukan oleh hasil negosiasi dagang AS-China pada 10 dan 11 Oktober. Karena perang dagang kedua raksasa ekonomi dunia ini, membuat ekonomi global terganggu. Terutama Sektor manufaktur dan ekspor AS yaitu komoditas kedelai AS menjadi terganggu, akibat dari perang dagang.

Sebenarnya harus diakui jurus “dewa mabuk” Trump sangat membantu ekonomi AS keluar dari Krisis lebih dalam.

Akan Tatapi, kita tetap musti waspada dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. Prediksi dana moneter internasional (IMF) ekonomi AS pada 2019 akan berada di angka 2,6% dan 1,9% pada 2020.

Namun kita perlu ketahui Trump adalah Orang Liberal yang berada di partai konservatif republik, jadi tidak mungkin Trump akan membiarkan resesi terjadi.

Usaha Trump dengan melakukan perang dagang dengan Cina adalah hal yang tepat..Karena  mungkin Trump sudah tahu, bagaimana melawan cina dan bagaimana Liciknya Cina. Yang jelas Trump dipastikan akan mampu keluar dari jurang resesi ekonomi maupun politik.


0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama