Dan Megawati pun Tertawa Ketika ditanya Soal Pindah Ibukota ?



Oleh Helmi Adam

Adalah Seong Kyoung Ryung Yang sebagai ketua panitia DMZ International Forum on the Peace Economy yang bertanya tentang alasan pindah ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur,”apakah karena pulau jawa mau tenggelam, makanay pemerinath mau meindahkan ibukota ?”

Megawati pun tertawa dan mnejawab “ Oh tentu sja tidak !” para peserta yang lain pun ikut tertawa, termasuk Seong mendengar jawaban Megawati. “ Jakarta sebagai Ibukota crowded, sehingga perlu untuk memindahkan ke Kalimantan Timur, sepertinya butuh lima tahun untuk pindah ke Kalimantan” tambah Megawati, yang duduk diantara mantan PM Jepang Yukio Hatoyama dan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder

Pertanyaan Seong yang merupakan ketua National Council for Economics, Humanities and Social Sciences NRC, Korea Selatan itu sangat serius dalam diplomasi. Untungnya Megawati menanggapi dengana santai. Karena pertanyaan tersebut seperti ada nada protes, kalau kita kaji lebih dalam. Karena bisa kita rubah menjadi seperti ini ; Tidak ada yang cukup mendesak saat ini, kenapa musti pindah sih ?

Ibu megawatipun tidak kalah cerdas menjawabnya, “ butuh lima tahun dan prosesnya sebelum di putuskan “. Artinya, bahwa kita tidak lihat hari ini tapi akan datang, dan prosesnya cukup lama tidak serta merta. Tentu saja tertawanya megawati dilakukan agar tidak ada nya kekhawatiran dari Negara negara tetangga akan hal ini .

Jadi proses perpindahan ibukota memang buka hal yang sederhana ditengah ekonomi yang melambat, dan merupakan jalan kelaur mengatasi ancaman resesi. Karena secara teoritis, keynsianisme, investasi baru akan mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan ancaman resesi.

Tapi masalahnya, apakah investasi baru itu tidak berisiko ? misalnya menciptakan utang baru dan kecilnya multiflayer effect akibat dari investasi bersyarat, yaitu bahan baku dan tenaga kerja harus dari kreditur, debitur hanya terima barang jadi dan hutangnya ?

Mengapa kita tidak mencontoh Norwegia dan Arab Saudi dalam mendapatkan investasi melalui SWF yaitu Sovereign Wealth Fund yang merupakan kendaraan finansial yang di miliki oleh Negara, yang memiliki atau mengatur dana public, dan menginvetasikan nya  ke aset aset Negara secara luas, dan beragam. Fungsi SWF adalah untuk stabilisasi ekonomi terutama untuk investasi dan tabungan.

Semoga pemerintah bisa menjual SWF nya untuk pembanguna Ibukota baru, jadi  tidak perlu utang…

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama