63 Tahun HSBI Mengabdi Negri
30 September 1965, adalah hari yang di kenal dengan hari pengkhianatan G30 S PKI, dimana PKI tidak Berhasil melakukan coup de etat terhadap Negara Pancasila, untuk dijadikan Negara Komunis.
30 September 1965, adalah hari yang di kenal dengan hari pengkhianatan G30 S PKI, dimana PKI tidak Berhasil melakukan coup de etat terhadap Negara Pancasila, untuk dijadikan Negara Komunis.
PKI pun berganti nama dengan KGB atau Komunis Gaya Baru, yang mengemukakan seolah olah PKI adalah Korban, dengan Teori Ujug Ujug atau tiba tiba, tanpa meliihat rangkaian sebab akibatnya.
Tahun 1948, Moeso balik dari unisovyet setelah gagal berontak tahun 1926, dan merasakan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh darah umat beragama. Moeso bertemu dengan teman kostnya yaitu Soekarno, yang telah menjadi presiden.
18 September 1948 Moeso memproklamirkan Negara Republik Soviet Indonesia di Madiun. 19 September 1948 sehari kemudian dia melakukan pembantaian kepada Kyai,Santri dan Pamong Praja, dengan id sembelih samapi di cocok alat kemaluanya dan di gergaji badannya. Hal ini dilakukan di blambangan, Soco, Cigrok,Gorang Gareng, Tanjung, Magetan, Takeran, Rejosari, Bangsri, Dukuh Sedran, Geni Langit, Lembah Parang, Nglopang, Dungus, Kresek, Mangkujayan, Batokan, Jeblok, Randu Blatung, Blora, Pati, Wirosari, Donomulyo, Tirtomulyo, di setiap tempat PKI menjagal 25-100 orang yang anti komunis. (Lubang Lubang Pembantaian – Petualangan PKI di Madiun, Tim Jawa; Grafiti 1990)
Bahkan peristiwa paling sadis disaksikan warga adalah peristiwa Bupati magetan yang tubuhnnaya di ikat di tangga, kemudian di belah dua menggunakan gergaji dan sehingga bias masuk ke lubang yang telah disiapkan.
Yang lebih menyedihkan peristiwa di Pati dan Wirosari ditusuk kemaluanya dengan bambu runcing dan ditaruh ditengah sawah seperti Bebegig (Boneka Pengusir Burung) .
Dua masjid dibakar yaitu masjid Rahmat di Kembang Kuning Surabaya tahun1948, dan masjid bersejarah yang dibangun tahun 1743, yaitu masjid Agung di Trenggalek, maret 1949.
Hal diataslah yang menyebabkan kemarahan umat islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang selama ini tidak di sebutkan leh PKI seolah olah dia adlah korban.
Moeso sendiri melakukan hal tersebut berdasarkan pengalaman nya di Uni Sovyet yang berhasil memantai 40 juta penduduknya, yang anti komunis.
Jadi teori Ujug Ujug yang dibuat PKI seolah olah menjadi korban, adalah salah besar, karana siapa yang menebar angin, pasti akan menuai badai …
Lalu pertanyaannya benarkah Komunis telah Mati ?
Sebagai garakan politik Komunis tetap hidup, namun sebagai gerakan ekonomi komunis telah mati. Sehingga ideology komunis pun telah disesuaikan demi kepentingan politiknya, akibatnya jadilah Republik Rakyat Cina, yang menghanguskan ajaran agama, apalagi islam..
Yang Jelas Komunisme tidak akan pernah mati, bahkan semakin kuat di Cina, bahkan di Rusia pun masih ada Partai komunis yang ikut pemilu.