Perang Dimulai, Pangkalan AS DI Irak, Di Tembak Rudal Balistik, Kepala Trump Di Hadiahi Rp. 1,2 T ?
Pangkalan Udara Ayun al-Assad di Irak barat yang digunakan militer Amerika Serikat (AS) dibombardir dengan puluhan roket dan rudal balistik, Rabu (8/1/2020). Kantor berita Iran, Fars, melaporkan serangan ini awal dari balas dendam Teheran atas kematian Jenderal Qassem Soleimani.
Sejumlah sumber militer Irak mengatakan banyak roket telah ditembakkan ke Pangkalan Udara Ayn al-Asad. Menurut laporan awal dari jurnalis Voice of America (VoA), Carla Babb, serangan roket masih berlangsung hingga saat ini.
Kantor berita Fars dalam laporan singkat yang di-posting di media sosial menyebutkan rudal balistik Iran ditembakkan ke pangkalan AS. "Awal dari balas dendam Iran, pembalasan (terhadap) AS," tulis media tersebut dengan menayangkan video peluncuran beberapa rudal ke pangkalan udara AS.
Sementara itu, sumber militer AS yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Fox News mengatakan serangan rudal datang dari Iran. "Ini adalah rudal jelajah atau rudal balistik jarak dekat," katanya.
Para pejabat AS belum mengomentari perihal kemungkinan jumlah tentara Amerika yang terluka atau pun terbunuh dalam serangan pagi ini.
Sebelumnya IRAN dikabarkan tengah merancang serangan balik ke Amerika Serikat (AS). Balas dendam ini dilakukan setelah kematian orang nomor dua di negara tersebut, yang juga petinggi Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani karena rudal AS.
Sebagaimana dikutip Bloomberg dari Fars News Agency, Kepala Komite Pengamanan Nasional Iran Ali Shamkhani menegaskan hal ini, Selasa (7/1/2020). Bahkan, ia mengatakan hal ini bisa menjadi "mimpi buruk bersejarah" bagi AS.
"Bahkan jika skenario terlemah kita disetujui, penerapannya bisa menjadi mimpi buruk bersejarah bagi Amerika," katanya. "Keseluruhan pasukan perlawanan akan membalas."
Meski demikian, ia enggan memaparkan apa bentuk pembalasan tersebut. "Untuk saat ini, karena alasan intelijen, kami tidak dapat memberikan lebih banyak informasi kepada media," jelasnya lagi.
Tak terkecuali saat prosesi pemakaman Soleimani Senin lalu. Meski bukan resmi pernyataan negara, dalam pidato pemakamannya, dibacakan seruan yang menawarkan hadiah bagi siapapun yang bisa mendapatkan kepala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Dan kami akan memberikan US$ 80 juta ... sebagai hadiah pada siapapun yang bisa membawa kepala dari seseorang yang telah memerintahkan membunuh tokoh revolusi kita," ujar orang tersebut sebagaimana ditulis media Inggris, Express, Senin (6/1/2020).
"Siapapun yang bisa membawa kepala orang gila berambut kuning, akan kami berikan US$ 80 juta atas nama negara besar Iran. Bersoraklah jika setuju."
Tokoh parlemen Abolfazi Abutorabi juga dikabarkan mengancam akan menyerang Gedung Putih sebagai tanggapan atas pembunuhan Soleimani.
"Kita bisa menyerang Gedung Putih, kita bisa merespon mereka dengan (langsung) ke tanah Amerika. Kita punya kekuatan itu," tegasnya.
Sementara itu, Trump berjanji akan menyerang 52 wilayah di AS. Ia berujar serangan dilakukan karena Iran membahayakan warga dan kepentingan AS.