Saya Menjepit Kemaluan Saya Dengan Garpu Dan sendok Pak Kyai..




Saya jadi teringat jaman dulu, Ketika masih jadi sutradara .Di saat dalam perjalanan bersama  seorang artis ke kosan di daerah roxy.

Artis itu cantik sekali, dan Saat itu kebetulan saya ada urusan dengan nya dan dia yang mengajak saya ke kosan nya, sayapun terpesona ketika masuk kamarnya, apalagi saat dia ganti bajunya.

Setelah berpikir sejenak, Saya memutuskan untuk menutup mata saya namun ketika selesai  ganti abju, saya berdua biacara di tempat kamar itu, saya tersergap dengan kecantikan artis tersebut.

Saya ingin berbuat tidak senonoh kepada artis tersebut yang memang sepertinya perlu “kasih sayang”. Waktu itu saya masih muda sehingga tubuh saya masih kekar dan darah mudanya menggebu. Termasuk syahwat saya.

Seketika gelegak nafsunya mendesaknya untuk menggauli si artis. Namun sebisa mungkin saya menahan diri. Karena Akal saya menolak untuk berbuat tidak senonoh kepada si artis. Saya takut kepada ancaman neraka. 

Saya pernah mendengarkan pengajian mengenai dosa bagi pelaku zina sehingga tak mau berbuat dosa, dari pak kyai

Kendati demikian nafsunya menginginkan terus menginginkan si artis. Hati dan akalnya terus memberontak. “Wahai nafsuku. Gadis ini amanah dalam genggaman tanganku. Dan, aku tak suka khianat. Kalau aku melakukannya, berarti aku mengkhianati. Keluarganya.” Ujar hatiku

Namun, nafsu terus membujuknya, seolah tak mau patuh pada akal dan hatiku sebelum terpenuhi. Tekad Saya sudah bulat. Ia tak mau kalah dengan nafsunya. 

Ketika saya amat ketakutan dengan nafsu saya, beliau pegang kemaluannya lalu menjepitnya dengan sendok dan garpu hingga terluka. Karena saya teringat cerita pak kyai. Pak kyai tentang syech Abdullah Kisah yang ditulis dengan baik oleh Al-Munawi di dalam kitab al-Kawakib ad-Duriyah fi Tarajum as-Sadah al-Sufiyah.

Dan saya meniru kata kata syech:

“Wahai nafsuku, waspadalah dengan neraka! Biar kau tak mendapat celaka.”
Saya pun berhasil mengalahkan sang nafsu, sehingga berhasil menuntaskan urusun saya. Selepas kejadian tersebut , saya segera  kembali bertobat kepada Allah

“Dari kisah ini kita dapat memetik pelajaran tentang keharusan laki-laki menahan nafsunya. Nafsu birahi bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. “ Nasihat pak Kyai, setelah mendengar cerita saya

“Sungguh kesalahan besar bila menyalahkan perempuan bila ada kasus pelecehan seksual. Sebab bagaimanapun juga, jika seorang lelaki bisa menahan nafsunya, perempuan model bagaimanapun takkan mampu memicu lelaki untuk melakukan pelecehan baik secara verbal maupun perbuatan.” Tambah pak Kyai

“Kasus pelecehan seksual tidak akan terjadi bila lelaki benar-benar melaksanakan perintah Allah. Sehingga kasus pelecehan yang dilakukan oleh pemain sepak bola asing kepada salah satu penyanyi dangdut tanah air pun tak akan terjadi.” Tutup pak kyai menyudahi pengajian malam ini.

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama