Suatu hari saya bertanya kepada pak Kyai ,
" pak Kyai kok saya sulit belajar ya, apa rahasianya agar saya mudah menyerap ilmu Pak Kyai ? " tanyaku .
Pak kyai pun menjawab
" Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah* rohimahulloh pernah berkata :
_"Sesungguhnya diantara dosa-dosa (yg kita kerjakan itu) ada yang menjadi sebab tersembunyinya (terhalangnya untuk mendapatkan) ilmu yang bermanfaat (secara keseluruhannya) atau sebagiannya._
_Bahkan (terkadang) ada yang menjadi sebab terlupakannya ilmu (yang sudah ada dan yang sudah dimilikinya,) [ Majmu' Al-Fatawa, 7/96]
" Terus kalau bagaimana mempertahankan ilmu yang kita miliki ?" tanya ku lagi
"Amalakanlah, ilmu yang akmu amalakn akan lebih bertahan lama" jawab pak Kyai sambil senyum.
" Lalu bagaimana agar hati saya selalu mencintai Allah dan Rosulnya pak Kyai " tanyaku lagi
"Amalakanlah, ilmu yang akmu amalakn akan lebih bertahan lama" jawab pak Kyai sambil senyum.
" Lalu bagaimana agar hati saya selalu mencintai Allah dan Rosulnya pak Kyai " tanyaku lagi
"Dosa-dosa atau kemaksiatan itu, apabila kita lakukan, akan berpengaruh di dalam hati kita.
super firman Allah Ta’ala :
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
_“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan (dosa-dosa) itu menutupi hati mereka.”_ (QS. Al Muthoffifin: 14)
Makna ayat di atas diterangkan dalam hadits berikut ini :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »
Dari Abu Hurairah rodhiyallohu anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
_“Seorang hamba itu apabila melakukan suatu kesalahan (dosa), maka diletakkan di dalam hatinya sebuah titik hitam.
_Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya akan dibersihkan (dari titik hitam tersebut).
Tetapi apabila dia kembali (berbuat maksiat/dosa lagi), maka akan ditambahkan titik hitam tersebut (ke dalam hatinya), hingga menutupi (seluruh) hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar-roon”, yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya) : "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” [ HR. *At-Tirmidzi* no. 3334, *Ibnu Majah* no. 4244, *Ibnu Hibban* (7/27) dan *Ahmad* (2/297). Al-At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani rohimahulloh juga mengatakan seperti itu]
Seadangkan Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan :
“Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa, sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.”
_Demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Qotadah, Ibnu Zaid dan selainnya. [ Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, karya Al-Imam Ibnu Katsir rohimahulloh,(14/268), cetakan Mu'assasah Al-Qurthubah]
Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga mengatakan :
"Jika dosa semakin bertambah, maka itu akan menutupi hati pemiliknya. Sebagaimana sebagian ulama Salaf mengatakan mengenai surat Al Muthoffifin ayat 14 : “Yang dimaksud adalah dosa yang menumpuk di atas dosa.” [ Ad Daa’u wad Dawaa’*, (hal. 70), karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, penerbit Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah]
Termasuk akibat atau dampak dari dosa atau kemaksiatan adalah terhalangnya seseorang dari memahami dan masuknya ilmu agama ini ke dalam hatinya.
Bahkan bisa menyebabkan terlupakannya ilmu (hilangnya sebagian atau keseluruhan) darinya.
Sebagaimana kata salah seorang Sahabat Nabi yg mulia,
Abdullah bin Mas'ud rodhiyallohu anhu :
إِنِّى لأَحْسَبُ الرَّجُلَ يَنْسَى الْعِلْمَ كَانَ يَعْلَمُهُ لِلْخَطِيئَةِ كَانَ يَعْمَلُهَا
“Sesungguhnya aku mengira/meyakini bahwa seseorang itu bisa melupakan ilme yang sebelumnya dia mengetahuinya, disebabkan oleh dosa yang dia lakukan.“ ( Sunan Darimi, 1/419 ).
Al-Imam Asy-Syafi’i rohimahulloh juga pernah mengatakan :
شكوت إلى وكيع سوء حفظي فأرشدني إلى ترك المعاصي
وأخبرني بأن العلم نور ونور الله لا يهدى لعاصي
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ (salah satu guru Imam As-Syafi'i) tentang jeleknya hafalanku.
Maka beliau membimbingku (memberikan arahan) kepadaku, agar meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan (dosa-dosa).
_Beliau juga mengkhabarkan kepadaku, bahwa ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Alloh itu tidak akan diberikan kepada pelaku kemaksiatan (dosa)."_
4. Diantara salah satu dosa atau kemaksiatan yg menyebabkan seseorang terhalang dari mendapatkan ilmu, atau menyebabkan hilangnya ilmu yg telah diraihnya, adalah *Al-'Ujub* (bangga diri) dan *Al-Kibr* atau *Takabbur* (sombong), demikian pula *Hasad* (iri atau dengki), dan penyakit hati yg lainnya.
Dalam masalah ini, *Syaikh Bakr bin Abdillah Abi Zaid* rohimahulloh pernah memberi nasehat :
"Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap kesombongan ...…_
Karena sombong, iri dan dengki itu merupakan dosa pertama dalam bermaksiat pada Alloh Ta'ala (yakni dosa yg pernah dilakukan oleh Iblis yg membangkang perintah Alloh ta'ala, sehingga dia pun diusir dari suga,)
Keangkuhanmu pada gurumu adalah kesombongan. Keangkuhanmu pada orang yang telah mengajarkan ilmu kepadamu, hanya karena umurnya lebih muda dari pada kamu, adalah suatu kesombongan.
Kamu bersikap sembrono, tidak mengamalkan ilmumu adalah lumpur kesombongan, dan tanda diharamkan ilmu itu darimu." ( Hilyah Tholibil Ilmi, hal. 15 ).
"terus kalau saya tulis untuk menyadarkan orang yang berbuat maksiat perfume dong, karena hatinya sudah tertutup pak Kyai ?"
"Astagfirullah, Tidak ada perbuatan yang sia sia, Allah akan perbuataan kita, waklaupun sekecil mikron sekalipun" kata pak Kyai mengakhiri pengajian malam ini...
"terus kalau saya tulis untuk menyadarkan orang yang berbuat maksiat perfume dong, karena hatinya sudah tertutup pak Kyai ?"
"Astagfirullah, Tidak ada perbuatan yang sia sia, Allah akan perbuataan kita, waklaupun sekecil mikron sekalipun" kata pak Kyai mengakhiri pengajian malam ini...
Semoga Alloh ta'ala menjauhkan kita dari semua dosa dan kemaksiatan yg bisa menyebabkan terhalangnya masuknya ilmu ke dalam hati kita.....
Sumber inspiarasi : Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby
Silahkan joint pada channel telegram kami :
https://t.me/joinchat/AAAAAFFt2cVSmpS0g2Gsv
