Karena Kebaikan Orang Sekali, Kita Lupa Kebaikan Istri Sepanjang Hari..



Saya teringat ketika Bertengkar dengan istri saya dan sayapun Meninggalkan Rumah. 

Saat berjalan tanpa tujuan saya Baru Sadar bahwa  tidak Membawa dompet.
padahal perut saya Lapar sekali, saya ingin makan.

Pak Kyai  punya warung soto betawi, melihat saya  Berdiri Cukup lama didepan Restorannya, lalu Bertanya.

"nak, apakah kamu ingin pesan makanan?"

“Ya, tapi saya tidak Punya Uang, kyai"
jawab saya  dengan malu-malu. 

"hehehe  Gratis mau ?". tanya pak Kyai 

Saya pu mengangguk dan Segera  saya Makan. Kemudian air Matanya mulai Berlinang. 

“Ada apa Pak ?" tanya Kyai  

“Tidak apa-apa, saya Hanya terharu Karena pak kyai guru saya Memberi  makan sedangkan istri saya telah Mengusir saya dari rumah. Pak Kyai  Begitu Peduli Pada saya " jawabku.


"mengapa kamu Berpikir Begitu " tanya pak kyai  retoris, yang tak perlu saya jawab*

" coba sekarng kamu Renungkan deh,  saya Hanya Memberimu semangkok soto betawi dan Kamu begitu Terharu,... Sedangkan ...Istrimu telah Memasak nasi lauk, dll mengurus anakmu Setiap Hari sampai kamu setua ini dari seorang pemuda dan mengurus anakmu hingga dewasa, Harusnya kamu Berterima Kasih Kepadanya ..." terang pak kyai

Jreng ....saya tersentak Kaget Mendengar Hal tersebut. 

"Mengapa untuk semangkok soto dari orang yang sekali kali kamu datangi, kamu Begitu Berterima Kasih,.. Tapi ...Terhadap Istrimu yang Memasak Untukmu dan mengurus anakmu selama Bertahun-tahun, kamu tak Pernah Berterima Kasih " tanya pak kyai

Sayapun menangis, dan mencium tangan pak Kyai untuk kembali Bergegas Pulang 

Begitu Sampai di Ambang Pintu rumah, Hati saya semakin sedih, karena Melihat Istrinya dengan Wajah Cemas.

Ketika istri saya Melihat saya, Kalimat Pertama-tama yang Keluar dari Mulutnya adalah "bang.., Kau sudah Pulang, Cepat masuk, aku Telah Menyiapkan Makan Malam."

Mendengar Hal itu, saya tidak dapat Menahan Tangis  dan Menangis dihadapan Istri saya .

Saat subuh saya kembali kerumah pak kyai, dan pak kyaipun menasihati saya ;
"Kadang Satu Kesalahan, Membuat kita Begitu Mudah Melupakan Kebaikan yang Telah kita Nikmati tiap hari.

Sekali Waktu kita Mungkin akan Sangat Berterima Kasih untuk Suatu Pertolongan Kecil yang Kita Terima. 

Namun kita sering tidak Sadar dan Lupa Berterima Kasih Akan Kebaikan-kebaikan dari Orang-orang yang Sangat Dekat Dengan Kita.

Berterimakasih lah Kepada : Ayah - Ibu kita, Istri atau Suami kita, Pegawai Rumah Tangga  kita, Office boy di kantor kita, dan Semua Orang orang Terdekat dengan kita

Hidup itu Indah, kalau kita Pandai Berterima Kasih dan Bersyukur ... Belajar menerima apa adanya ...

Ketika GELAP ,kita baru sadar apa arti dari TERANG. 

Ketika KEHILANGAN, kita baru sadar arti dari MEMILIKI 

Ketika BERPISAH,kita baru sadar arti dari KEBERSAMAAN.

Kemarin sudah TIADA, besok belumlah TIBA,

kita hanya punya satu hari, yaitu HARI ini. Jangan sesali yangg telah berlalu, penyesalan itu adalah perbuatan sia-sia. 

 Syukurilah apa yang telah kita miliki, agar kebahagiaan selalu berada disisi kita

Dalam kehidupan NYATA , kadang kita suka mempermasalahkan hal yang KECIL ,
dan tidak PENTING , sehingga akhirnya merusak NILAI yang BESAR .

Persahabatan yang INDAH selama puluhan tahun BERUBAH menjadi permusuhan yang HEBAT ,  karena SEPATAH  kata  yang PEDAS yang tidak DISENGAJA .

Keluarga yang RUKUN* dan HARMONIS pun bisa HANCUR, karena perdebatan KECIL yang tidak PENTING. atau karena perbedaan pilihan dalam politik.

Seribu KEBAIKAN sering tidak BERARTI , TAPI SETITIK kekurangan DIINGAT sampai mati.

Mari kita belajar MENERIMA kekurangan apapun yang ada -dalam kehidupan kita-,
Bukankah tak ada yang SEMPURNA didunia ini ... ?

 INDAH bukan karena selalu MUDAH ,
tetapi INDAH, karena kita hadapi bersama setiap KESUSAHAN " Tutur Pak Kyai menutup pengajian malam ini..         



0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama