Beredar tulisan análisis Pertahanan Indonesia dalam menghadapi perang menggunakan senjata biologis. Dalam tulisan itu di ungkapkan sumber tulisan dari FB Joko Edy, tapi tim belum bisa mengkonfirmasi kebenaran nya. Namun secara tulisan isinya logis juga. Seperti berikut isi Tulisanya..
Wabah Covid-19 telah memiliki potensi menganggu ketahanan negara, sementara ini banyak analisis apakah Covid-19 merupakan senjata Biologi yang diciptakan oleh salah satu negara adidaya untuk menggangu kompetitornya.
Apabila benar bahwa Covid-19 merupakan senjata Biologi dan sedang digunakan dalam perang biologi, posisi Indonesia tidak siap dalam menghadapi ancaman tersebut.
Analisa Keamanan dan pertahanan bahwa puncak dari wabah Covid-19 berada di bulan Juli dengan estimesi korban terinfeksi berjumlah 800.000 orang.
Dampak wabah Covid diperkirakan akan membuat ekonomi global kolaps lebih parah dari yang terjadi tahun 1929 (Great Depression).
Rusia dan Amerika saat ini sudah menghentikan ekspor bahan pangan mereka, Malaysia telah menutup ekspor air dan makanan ke Singapura, Singapura telah menutup ekspor minyak.
Krisis akan terjadi berupa krisis pangan, krisis energi dan krisis ekonomi.
Presiden telah memfokuskan APBN TA 2020 untuk penanganan Covid-19 dan memotong anggaran Kementerian dan Lembaga negara yang tidak prioritas.
Kemhan telah mengalokasikan 1,2 T untuk melengkapi RS TNI agar memiliki perlengkapan dan peralatan dalam penanganan Covid-19
Kemhan dan TNI sedang menjajaki industri pertahanan, dan rekanan pertahanan untuk memproduksi APD bagi TNI.
Angkatan dapat berdiplomasi dengan Luar Negeri untuk memohon bantuan perlengkapan dan Peralatan medis yang dibutuhkan TNI dalam penanganan Covid-19
Saat ini di Papua telah Lockdwon dan meminta warga pendatang untuk keluar dari Papua (terdapat Hoax bahwa warga pendatang sebagai carrier Covid-19 masuk ke Papua).
Potensi keadaan di Indonesia memburuk sangat tinggi, dihadapkan dengan krisis pangan energi dan ekonomi. TNI diperintahkan untuk sebagai kader terhadap ketahanan pangan bangsa
Data dan petakan wilayah satuan yang dapat ditanami tumbuhan pangan (jenis dan varietasnya) dan dibudidayakan ikan dan hewan dalam rangka menjaga ketahanan pangan.
Bila keadaan memburuk, TNI harus dapat menopang kebutuhan pangan TNI dan keluarganya.
TNI agar memetakan kapasitas Bahan Bakar yang dimiliki TNI, apabila krisis energy terjadi, tanpa bahan bakar yang mencukupi TNI tidak dapat beroperasi.
Apabila krisis terjadi, pasti akan diikuti dengan gejolak sosial. Selain harus dapat melindungi diri dari wabah Covid-TNI harus dapat menjaga keamanan nasional.
Demikian.