By Tuty Setiawati
Apa yang membedakan Generasi Y dari X, dan apakah Generasi Z itu? Berapa umur masing-masing generasi? Apakah mereka benar-benar berbeda? Tulisan ini untuk menjelaskan tentang karakteristik generasi.
Mengapa hal ini penting, karena bagi saya yang bermimpi dan sedang berproses (InsyaAllah...Aamiin...) punya kafe yang cantik dan ciamik di wilayah strategis dan ramai,dekat pusat Perbelanjaan dan Perkantoran dengan nama C@ kitchen. inilah alasan saya harus mengetahui karakteristik generasi yang ada.
Kita ketahui bahwa konsumen Gen Y akan mendapatkan 51 % pendapatan pada tahun 2025. untuk itu saya harus mengetahui memahami siapa sesungguhnya mereka dan apa yang mereka inginkan untuk mendapatkan uang mereka. sedangkan saat ini daya belanja satu generasi berkurang yaitu gen Baby Boomer ( karna penghasilan yang menurun), sedangkan gen Y, dan Z meningkat.
Ketika memberi label suatu generasi kita akan berpatokan pada usia mereka. Saya mencoba mendefinisikan secara longgar berdasarkan tahun kelahiran, bukan usia saat ini. Alasannya sederhana, generasi akan menjadi lebih tua dalam kelompoknya.
Jika kita menggunakan semua generasi Millenial sebagai anak-anak kampus (18 - 22), maka kita hanya akan menggunakan sebuah tahap saja dalam kehidupan dan bukan generasi.
Sebagai Contoh pentingnya memahami sebuah Generasi, seperti misalkan gen X, yang berusia 18 tahun pada tahun 1998 sekarang menjelang usia hampir 40 tahun. Mereka memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang berbeda. Sehingga butuh pendekatan dan tehnik pemasaran yang Pas dan berbeda dari generasi yang lain, apa yang akan kita tawarkan/ dijual kepada mereka.
Pada tahun 2020 ini, setiap gen berdasarkan usia adalah:
Baby Boomers: Baby boomer lahir antara tahun 1944 dan 1964. Mereka sekarang berusia antara 57-77 tahun, mereka mengalami dua perubahan besar dari revolusi 2.0 dan 3.0
Gen X: Gen X lahir antara tahun 1965 - 1980 dan saat ini berusia antara 42-56 tahun mereka mengalami 3 perubahan dari 2.0, 3.0 sampai 4.0
Gen Y: Gen Y, atau Millennial, lahir antara tahun 1981 dan 1996. Mereka saat ini berusia antara 27-41 tahun. mereka hanya mengalami dua perubahan yaitu revolusi 3.0 dan 4.0
Gen Y.1 = 26-29 tahun
Gen Y.2 = 30-40 tahun
Gen Z: Gen Z adalah generasi terbaru yang diberi nama dan dilahirkan antara tahun 1995 dan 2015. Mereka saat ini berusia antara 6-26 tahun.
Sedangkan Istilah “Milenial” telah menjadi cara populer untuk merujuk kedua segmen Gen Y
Secara realistis, nama Generasi Z adalah tempat bagi orang-orang paling muda, energik dan kreatif di planet ini. Hal Ini kemungkinan akan berubah ketika mereka meninggalkan masa kanak-kanak dan menjadi dewasa dalam identitas remaja dan dewasa mereka.
Mengapa generasi harus dinamai ?
Dimulai dengan Generasi X, orang yang lahir antara 1965-1979. Generasi sebelumnya adalah Baby Boomers, lahir 1944-1964. Pasca Perang Dunia II, orang Amerika baru menikmati kemakmuran, yang menghasilkan "ledakan bayi." Sehingga anak-anak yang lahir pada saat itu mendapat julukan Baby Boomers.
Tetapi Generasi yang mengikuti Boomers tidak memiliki pengenal budaya yang ajeg/mapan, hal ini akibat perubahan yang cepat yang dialami generasi ini. karena itulah asal usul istilah X - menggambarkan karakteristik yang tidak diketahui Bergantung pada siapa kita bertanya, baik Sosiolog, Novelis, Antropolog ataupun Psikolog mereka akan memiliki jawaban dengan sudut pandang berbeda.
Dari gen X lah istilah Alfabetik yang digunakan untuk nama generasi lahir. Generasi berikut setelah Gen X diberi nama alfabetik sehingga menjadi Gen Y, lahir 1980-1994 (memberi atau mengambil beberapa tahun di kedua ujungnya).
Sedangkan Istilah "Millenial" digunakan secara luas oleh Neil Howe, bersama dengan William Strauss. Pasangan ini menciptakan istilah pada tahun 1989 ketika pergantian Milenium yang akan datang dan mulai banyak fitur dalam kesadaran budaya dalam generasi ini.
Generasi Z merujuk pada bayi yang lahir dari pertengahan tahun 2000 hingga saat ini, meskipun istilah ini belum banyak digunakan. mungkin inilah yang menandakan akhir dari 'gen alfabetik'. Selanjutnya berbagai label potensial telah muncul, untuk menamakan generasi selanjutnya, seperti Gen Tech, post-Millennials, iGeneration, dan Gen Y-Fi.
Membedah budaya Gen Y
Penelitian Javelin memperhatikan bahwa tidak semua generasi Millenial saat ini berada dalam tahap kehidupan yang sama. Karena semua anak milenium tidak dilahirkan sekitar pergantian abad, beberapa dari mereka masih di awal masa dewasa, bergulat dengan karier baru dan menetap, sementara milenium yang lebih tua telah memiliki karir/tempat tinggal dan segala fasilitasnya juga membangun keluarga.
Kita dapat membayangkan bagaimana orang yang telah memiliki anak, tentu akan mengubah minat dan prioritas mereka. Jadi untuk tujuan pemasaran, akan berguna bagi kita, untuk membagi generasi ini menjadi dua yaitu ;
Gen Y.1 dan Gen Y.2.
Kedua kelompok ini, tidak hanya berbeda secara budaya, tetapi mereka juga berbeda dalam kehidupan finansialnya. Kelompok yang lebih muda adalah pemula finansial,yang hanya menggunakan daya beli mereka untuk hal yang mereka senangi seperti gaya hidup dan hobi dll.
Sedangkan Kelompok Y2 memiliki masalah lebih banyak untuk urusan finansialnya, seperti kredit kendaraan, mungkin memiliki hipotek pertama mereka, dan membesarkan balita. Yang Jelas mereka memiliki prioritas dan kebutuhan sangat luas.
Logika yang sama dapat diterapkan pada generasi mana pun yang berada dalam tahap kehidupan ini atau lebih muda. Seiring bertambahnya usia. Namun kita cenderung menyamakan mereka dalam menghadapi masalah kehidupan yang serupa.
Semakin muda kita, semakin energik untuk setiap tahapan kehidupan kita. seperti misalnya perbedaan antara yang sudah menikah dan yang belum menikah,walaupun mereka mungkin generasi yang sama, mereka memiliki pandangan dan kebutuhan yang sangat berbeda, hal ini yang kita harus ketahui.
Mengapa nama-nama kelompok generasi penting?
Setiap generasi berfungsi sebagai referensi singkat untuk merujuk hampir 20 tahun, adanya sikap, motivasi, dan peristiwa bersejarah. Beberapa individu mengidentifikasi diri sebagai Gen X, Milenial, atau nama lain apa pun.
Istilah ini sangat berguna untuk memasarkan produk dan kecenderungan untuk mengambil sebuah keputusan. jika hanya berdasarkan pada rentang usia, maka akan menjadi rumit, karena adanya perubahan yang cepat.
10 tahun dari sekarang, prioritas Millennial akan berubah, hal
ini tentunya akan merubah taktik pemasaran dan harus ada penyesuaian sesuai dengan kebutuhan mereka.
Apapun terminologi yang kita gunakan, tujuannya adalah untuk menjangkau orang-orang dengan pesan pemasaran yang relevan dengan fase kehidupan mereka. untuk setiap generasi adalah satu jenis konsumen yang ingin kita tarik.
Apa yang membuat setiap generasi berbeda?
Sebelum kita menyelami setiap generasi, ingatlah teknologi baru biasanya pertama kali diadopsi oleh generasi termuda dan kemudian secara bertahap diadopsi oleh generasi yang lebih tua. Sebagai contoh, 70% orang Indonesia memiliki smartphone, tetapi Gen Z (generasi termuda) adalah pengguna tertinggi.
Generasi Baby Boomer
Generasi Baby Boomer Dijelaskan
Tahun Kelahiran Boomer: 1944 hingga 1964
Usia Saat Ini: 57 hingga 77 tahun
Konsumsi Media: Baby boomer adalah konsumen terbesar media tradisional seperti televisi, radio, majalah, dan koran. Meskipun begitu tradisional, 90% baby boomer memiliki akun Facebook. Generasi ini telah mulai mengadopsi lebih banyak teknologi untuk tetap berhubungan dengan anggota keluarga dan berhubungan kembali dengan teman-teman lama.
Kebiasaan Perbankan: Boomer lebih suka pergi ke cabang untuk melakukan transaksi. generasi ini masih lebih suka menggunakan uang tunai, terutama untuk pembelian di bawah 1 juta.
terbentuk Peristiwa: Optimisme pasca Perang kemerdekaan, Nasionalisme, dan gerakan perubahan.
Apa yang akan terjadi selanjutnya di cakrawala keuangan mereka: Generasi ini mengalami pertumbuhan tertinggi dalam hutang pinjaman. Walaupun ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa generasi ini memiliki kekayaan paling besar dan ingin membantu anak-anak mereka dengan kebutuhan pendidikan dan masa depan anak-anak mereka. Mereka memiliki keyakinan bahwa meraka harus membesarkan dan merawat dengan baik anak-anak mereka, cukup untuk membimbing dan mengatur mereka di jalan yang benar, dan tidak berencana meninggalkan warisan apa pun.
Dengan lebih banyak orang Indonesia yang hidup lebih lama dengan dana pensiun mereka dan masalah utama bagi Boomers adalah bagaimana mengunakan dana Pensiun untuk jaminan hidupnya dan tidak merepotkan keluarganya.
Generasi X
Generasi X, atau GenX menjelaskan
Gen X Tahun Lahir: 1965 hingga 1979
Usia Saat Ini: 42 hingga 56 tahun
Nama Panggilan Lainnya: generasi "Latchkey", generasii MTV
Konsumsi Media: Gen X masih membaca koran, majalah, mendengarkan radio, dan menonton TV (sekitar 165 jam TV sebulan). Namun, mereka juga cerdas secara digital dan menghabiskan sekitar 7 jam seminggu di Medsos (yang tertinggi dari kelompok generasi mana pun).
Kebiasaan Perbankan: Karena mereka cerdas secara digital, Gen X akan melakukan riset dan manajemen keuangan online, tetapi masih lebih suka melakukan transaksi secara langsung.
Tebentuk dari Peristiwa: masa orde baru yang banyak proses pembangunan, bangkitnya komputasi personal, dan perasaan tersesat di antara dua generasi besar.
keuangan Gen X: Gen X sedang berusaha membesarkan keluarga, melunasi hutang, dan merawat orang tua yang sudah lanjut usia. Tuntutan ini membuat sumber daya mereka sangat tinggi. Rata-rata Gen X memiliki utang meskipun sebagian besar dalam bentuk hipotek mereka. Mereka mencari cara untuk mengurangi utang mereka sambil membangun rencana tabungan yang stabil untuk masa depan.
Milenium (Gen Y)
Generasi milenial menjelaskan
Tahun Kelahiran Milenial: 1980 hingga 1994
Umur Saat Ini: 26 hingga 40
Nama Panggilan Lainnya: Gen Y, Gen Me, Gen We, Echo Boomers
Konsumsi Media: 95% masih menonton TV, tetapi lebih memilih misalnya Youtube/Netflix, Menggunakan jaringan Wifi/ Tv kabel demi layanan streaming adalah pilihan yang populer.
Generasi ini sangat nyaman dengan perangkat seluler tetapi masih akan menggunakan komputer untuk transaksi pembelian online. Mereka biasanya memiliki beberapa akun media sosial.
Kebiasaan Perbankan: Generasi Millenial kurang memiliki loyalitas pada merek produk tertentu, dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka lebih memilih untuk berbelanja produk dan fitur terlebih dahulu serta kurang sabar ketika mendapat pelayanan yang tidak efisien atau buruk.
Karena itu, Millennial menaruh kepercayaan mereka pada merek-merek dengan sejarah produk yang unggul seperti Apple dan Google. Mereka mencari alat digital untuk membantu mengelola utang mereka dan melihat bank mereka sebagai transaksional dibandingkan dengan relasional.
Terbentuk: Reformasi 98, ledakan teknologi internet dan media sosial.
Keuangan: Milenium memasuki dunia kerja dengan biaya kuliah yang tinggi. Hal ini membuat mereka menunda pernikahan dan investasi rumah. Karena ketidakstabilan keuangan ini, Millennial lebih suka sewa daripada kepemilikan yang dapat dilihat melalui preferensi mereka untuk layanan berdasarkan permintaan. Mereka selalu menginginkan mitra yang akan membantu membimbing mereka.
Gen Z
Gen Z Tahun Lahir: 1995 hingga 2019
Saat Ini Berumur: 5 hingga 25
Nama Panggilan Lainnya: iGeneration, Post-millennials, Homeland Generation
Konsumsi Media: Rata-rata Gen Z menerima ponsel pertama mereka pada usia 10,3 tahun. Banyak dari mereka tumbuh bermain dengan ponsel atau tablet orang tua mereka. Mereka tumbuh di dunia yang sangat terhubung dan smartphone adalah metode komunikasi pilihan mereka.
Rata-rata, mereka menghabiskan minimal 3 jam sehari di perangkat seluler mereka.Mereka suka dikeramaian yang menunjukan identitas mereka seperti bertemu dan menghabiskan waktu di kafe.
Kebiasaan Perbankan: Generasi ini, telah belajar dari kaum Millenial dan telah mengadopsi pendekatan yang lebih konservatif secara fiskal. Mereka ingin menghindari utang dan menghargai akun atau layanan yang membantu upaya itu. Kartu debit berada di atas daftar prioritas mereka diikuti oleh mobile banking. Lebih dari 50% belum mengunjungi cabang bank setidaknya dalam 3 bulan.
Terbentuk: Ponsel cerdas, media sosial, tidak pernah memahami arti perjuangan berdirinya sebuah negara, dan mereka biasanya melihat proses kondisi keuangan orang tua mereka (Gen X). Pandemi corona, dan krisis keuangan dunia 2020.
keuangan Gen Z : Belajar tentang keuangan pribadi. Mereka memiliki selera yang kuat untuk pendidikan dan keuangan dan membuka rekening tabungan pada usia yang lebih muda daripada generasi sebelumnya.
Kesimpulan
Memiliki Pengetahuan tentang Perilaku setiap generasi sangatlah penting, karena kita bisa mengungkap sikap dan perilaku yang serupa untuk menentukan arah pasar di antara konsumen yang kita miliki. Tidak ada salahnya untuk memahami kelompok umur ini karena alat pemasaran dan segmentasi audiens umumnya memasukkan usia sebagai faktor penentu.
Seperti di Pamulang yang saat ini dipenuhi generasi x dan y serta Z yang rata rata dihuni Ibu ibu muda yang merupakan kelas menengah potensial, yang senang berkumpul apalagi saat ini pasca PSBB yang menyebabkan mereka rentan terhadap kejenuhan dan mencari celah untuk tetap bisa eksis dan terlihat update dengan gaya hidup nongkrong dan ngopi bareng di kafe
Tentu saja seperti Kota yang baru berkembang pada umumnya kafe yang didatangi haruslah Happening, unik,rapih,bersih dan cantik juga memiliki ciri khas untuk kafe kelas menengah selain rasa' dan harga yang sesuai tentunya.
" MIMPI BESAR, AKAN INDAH PADA WAKTUNYA."
Aamiin
Penulis adalah Alumni Psikologi Pendidikan Universitas Negri Jakarta.