Pangeran Salman tengah sakit saat Ini. tentu saja hal, tersebut mengundang sejumlah spekulasi
tentang apakah kondisi beliau bakal semakin memburuk atau sebaliknya.
Kabar serunya adalah perebutan tahta penerus kerajaan Saudi juga kini
tengah panas-panasnya. Yaitu perebutan antara dua orang putra mahkota
saat ini, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dan putra mahkota sebelumnya
Pangeran Muhammad bin Nayef bin Abdulaziz Al Saud (MNA).
Pangeran Muhammad bin Nayef digulingkan, dari kursinya tahun 2017. Saat
itulah kudeta terjadi dan posisinya digantikan MBS.
Pada hari diumumkannya dirawatnya Raja Salman di RS, Twitter di
Saudi memanas oleh par abuzzer. Tuduhan korupsi kepada Muhammad bin Nayef kembali menyeruak, sepertinya para buzzer belajar dari Indonesia.
"Mohammed Bin Nayef memungkinkan jaringan korupsi yang dijalankan oleh
al-Jabri untuk beroperasi," tulis salah satu cuitan yang menjadi trending
itu. Al Jabri sendiri adalah ajudan Muhammad bin Nayef yang seorang pejabat
intelijen.
Sumber Reuters mengatakan munculnya kasus ini bukan tanpa alasan. Seorang diplomat yang tak disebutkan namanya mengatakan ini upaya untuk semakin melengserkan Muhammad bin Nayef dalam deretan penerus tahta.
"Tweet membuka jalan bagi pemerintah Saudi untuk menuduh Muhammad bin
Nayef terlibat dugaan korupsi Jabri," tulis Reuters mengutip
sumber itu.
Sumber mengatakan, ini adalah kampanye tersusun yang mendiskreditkan Muhammad
bin Nayef. Sebab, Putra Mahkota MBS sedang berusaha menyingkirkan
saingan-saingannya dalam menggantikan posisi Raja Salman.
"Mereka telah menyiapkan dokumen melawannya sejak Maret," kata salah
satu sumber Reuters, menambahkan bahwa mereka yang berada di balik
kampanye Twitter ingin "mencoreng citranya di dalam negeri".
Sebelum dipecat, Muhammad bin Nayef dipandang paling sempurna menggantikan raja Salman. Karena Ia sempat mengendalikan pasukan keamanan negara dan mengembangkan hubungan
dekat dengan agen-agen intelijen barat.
Ia pun dikenal populer di kalangan konservatif. Tapi sayangnya, Maret 2020 lalu,
ia sudah di tahan bersama dua bangsawan senior lain di lokasi yang
dirahasiakan.
Sementara itu, Jabri melalui keluarganya yang diasingkan di Kanada
membantah semua tuduhan.tersebut. ujar Reuters.
"Kampanye Twitter ini adalah penyimpangan dri kisah aktual, penyanderaan
saudara dan saudari saya. Penganiayaan yang tidak sah dan tuduhan palsu,"
ujar putra Jabri, Khalid dalam wawancaranya dengan media Inggris tersebut.
Sebelumnya dalam laporan Wall Street Journal, Saudi mengatakan Jabri
memimpin memimpin jaringan pejabat dan menyalahgunakan US$ 11 miliar dana
kementerian dalam negeri selama Muhammad bin Nayef menjabat.
Seorang sumber mengatakan Twitter memang jadi alat pengalihan opini penting
yang kerap dipakai pembantu MBS. Salah satunya Saud al Qahtani, mantan
pengelola media kerajaan yang bertugas melindungi citra dan menyerang
musuh-musuh secara online.
Namun Qahtani dipecat karena terlibat pembunuhan seorang jurnalis kontra
pemerintah Jamal Khashoggi pada 2018. Tapi, beberapa sumber mengatakan ia masih
berada dilingkaran dalam pangeran.
Trump secara terbuka menyuarakan dukungan untuk MBS. Namun karena Covid-19, sejumlah polling menunjukkan saingannya Joe Bidden mendapat suara lebih banyak.
Padahal, calon nominasi Partai Demokrat ini mengaku akan mengambil sikap lebih keras terhadap MBS. Bahkan berjanji untuk membuatnya "membayar harga" untuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dan mengakhiri penjualan senjata ke Saudi.