Rusia membuat kejutan. Awal pekan ini, negara itu mengumumkan telah mendaftarkan vaksin coronanya secara resmi ke perizinan negara.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Bahkan, ia mengklaim vaksin yang aman dan efektif.
"Pagi ini untuk pertama kalinya vaksin Covid dikembangkan," ungkap Putin dilansir AFP.
Vaksin ini diberi nama 'Sputnik V'. Vaksin dikembangkan Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia. Sputnik V adalah vektor virus.
Di mana menggunakan virus lain untuk membawa DNA respons imun yang dibutuhkan ke dalam sel. Vaksin juga dikenal dengan nama Gam-COVID-Vac.
CNBC International melaporkan para ilmuwan Moskow di Gamaleya Institute menggunakan metode pengujian ala militer untuk mempercepat evaluasi klinis.
Sputnik mirip dengan vaksin yang dikembangkan CanSino asal China. Vaksin CanSino masih dalam uji klinis lanjutan.
CanSino sendiri adalah vaksin buatan CanSino dan militer China yang masih dalam tahap pengujian. Salah satunya dengan Indonesia.
Presiden Putin menyatakan salah satu dari dua putrinya yang sudah dewasa sudah menerima dua suntikan vaksin Sputnik V.
"Dia telah mengambil bagian dalam eksperimen tersebut," kata Putin, dikutip dari Time.
Efek samping vaksin buatan Rusia tersebut hanya menglami demam selama satu hari saja, seperti yang di ungkapkan Putin bahwa putrinya memiliki suhu 38 derajat celcius saat menerima suntikan vaksin pertama, dan kemudian turun menjadi lebih dari 37 derajat pada hari berikutnya.
Setelah suntikan kedua, dia kembali mengalami sedikit peningkatan suhu, tapi kemudian semuanya berakhir normal.
Salah satu putrinya itu menyatakan dirinya merasa sehat dan memiliki jumlah antibodi yang tinggi, tambah Putin.
Sedangkan di Indonesia efek sampingnya adalah Demam dan bengkak, dua efek samping yang kerap dirasakan setelah dilakukan imunisasi, begitu juga efek samping dari vaksin Covid-19.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran, Dr Kusnandi Rusmil menyebut, sebanyak 30% relawan yang disuntikkan vaksin Covid-19 bisa saja mengalami hal tersebut.
"Sebanyak 30% yang disuntik, akan bengkak, demam seperti imunisasi di Posyandu, akan hilang 2 hari," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Sama halnya dengan anak-anak yang dilakukan imunisasi, bengkak dan demam ini hal yang lumrah. Obat demam untuk menurunkan demam hingga kompres bagian yang bengkak bisa dilakukan."Masalahnya itu, reaksi lokal itu. Biasa, tinggal dikasi obat panas saja," ujarnya.
Salah satu relawan yang akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menyampaikan penjelasan mengenai vaksin Covid-19 yang bakal diproduksi Bio Farma di Bandung. Salah satu penjelasannya adalah mengenai efek samping.
"Efek samping dari vaksin biasanya yang saya tahu dan menurut konfirmasi adalah kadang-kadang demam sesaat atau bengkak karena suntikan. Biasanya hanya dua itu. Dan orang tetap boleh berkegiatan setelah disuntikkan itu," katanya
Dia menegaskan, pemberian vaksin merupakan bentuk pencegahan untuk meningkatkan imunitas manusia melalui imunisasi. Vaksin ini dihasilkan dari virus yang menyebar di masyarakat.
"Vaksin yang akan dihadirkan oleh Bio Farma adalah dari virus yang sudah dimatikan, nanti dua kali penyuntikan," pungkasnya.