![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo7hqwk-MvqHr6Sh0VhCzGsvC3s7nxcwS5wDq8ZJkUXOcjuPB5NCgyiMNquSkGi4Y4ywJ8OCKCBwQRkOkk_YhFv9Ol_QWu116RAwust_X0ayDuh4TN0a7crxi2PuBhzSjTgNG09t0BqAU/w400-h203/Screen+Shot+2020-08-21+at+6.24.38+PM.png)
Pewaris Al Qur'an.
Bacaan ini hanyalah sekedar menerangkan untuk introspeksi, apakah kita sekarang ini tengah menempuh perjalanan menuju ke Neraka atau ke Surga!
Ada sekelompok tokoh-tokoh dan umat Islam yang menjadi duta-duta rahmatan lil alamin sebagai penerus misi di utusnya nabi Muhammad di muka bumi ini dan misi diturunkannya Al Qur'an melalui nabi Muhammad.
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
“Al Quran (itu) adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” (QS Al-Jaatsiyah Ayat 20)
Kemudian Kitab (Al Qur'an) itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. (QS. Faathir: 32).
Lalu dalam menyikapi Al Quran itu manusia terbagi dalam tiga golongan:
Pertama, golongan zhalimu linafsih (menganiaya diri sendiri).
Kedua, golongan saabiqun bil-khairi (bersegera berbuat kebajikan).
Ketiga, golongan muqtashid (pertengahan yaitu antara menganiaya dirinya sendiri sambil berbuat kebajikan).
Golongan pertama atau golongan zhalimu linafsih (menganiaya diri sendiri). Yaitu: orang-orang yang tidak percaya (mengingkarinya), melalaikannya, sekedar membaca-baca saja tetapi enggan untuk memikirkan, memahami dan mengimani ayat-ayatnya (mentaddaburinya) serta mengamalkannya dalam rentang masa umurnya sewaktu hidup didunia ini, atau mereka menjadikan ayat-ayat Al Qur'an itu sebagai objek untuk mencari nafkah, harta, kedudukan, dll.
Sedangkan golongan kedua atau saabiqun bil-khairi (cepat berbuat kebajikan).
Yaitu orang-orang yang percaya kepada Nabi Muhammad, mereka mentaddaburi Al Qur'an itu, mereka percaya kepada para utusan Allah yang menyampaikan ayat-ayat Al Qur'an itu, dan menjadikan Al Qur'an itu sebagai petunjuk, pedoman hidupnya.
"Dan mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, (dengan menuruti perintah dan menjauhi larangan didalamnya dengan sungguh-sungguh, lalu) mereka menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang mungkar (dengan ma'ruf) dan bersegera kepada berbuat berbagai kebajikan (dengan ijin Allah), mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh. (QS. Ali Imran: 144).
Sedangkan yang pertengahan ialah golongan yang mereka berada diantara percaya dan tidak percaya terhadap Al Qur'an itu, atau mempercayai sebagian dan mengingkari sebagian lainnya, mereka mengamalkan Al Qur'an yang mana-mana saja mereka sukai dan sesuai selera masing-masing atau mereka mengimani dan menuruti Al Qur'an itu sebagian dan juga mengimani dan mengikuti kitab-kitab selain Al Qur'an itu sebagai petunjuk dan pedoman hidup mereka sehingga mereka terpecah belah dan saling merasa golongan atau kelompok merekalah yang paling benar, saling bermusuhan, saling mengkafirkan, dll hingga saling membantai, bahkan itu telah terjadi sejak jaman dahulu sampai sekarang ini.
Nasehat:
Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Allah kepadamu.
Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar.
Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.
Dan janganlah kamu mempergunakan harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa.
Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya.
Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”
Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertaqwa.
(QS. Al Anam 151-153)
[Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu adalah perkataan utusan yang mulia, yang memiliki kekuatan, kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy, yang di sana ditaati dan dipercaya.
Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk.
Melainkan (Al Qur'an) itu adalah peringatan bagi seluruh alam, bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb seluruh alam]
(QS. At-Takwir).
Itulah sebabnya kenapa kita senantiasa disuruh membaca Al Fatihah disetiap rakaat shalat, dll.
*Hanya kepada Engkaulah (Ya Allah) kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus* (QS:Alfatihah)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. [QS. An-Nuur : 46]
MD.