Dalam pemilu kali ini, Presiden AS saat ini, Donald Trump akan kembali "bertanding" memperebutkan kursi kepresidenan. Ia dipastikan akan melawan calon dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa pemilu AS biasanya memiliki banyak "gangguan", seperti yang terjadi pada 2016 di mana Rusia dicurigai melakukan campur tangan.
Menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi di Laboratorium Propulsi Jet NASA, sehari sebelum pemilihan presiden, akan ada asteroid yang meluncur ke bumi.
"Objek langit yang dikenal sebagai 2018VP1 diproyeksikan mendekati Bumi pada 2 November," jelas lembaga antariksa AS itu.
"Diameternya 0,002 km, atau sekitar 6,5 kaki," menurut data NASA, sebagaimana dilaporkan CNN, sebelum menambahkan bahwa asteroid itu pertama kali diidentifikasi di Palomar Observatory di California pada 2018.
Asteroid biasa disebut juga planet minor atau planetoid. Sejumlah literatur mendefinisikan asteroid adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, dan umumnya terdapat di bagian dalam tata surya.
NASA mengatakan ada tiga dampak potensial yang akan terjadi dari "serangan" asteroid, sebagaimana ditunjukkan hasil 21 pengamatan selama 12.968 hari. Namun, dampaknya tidak akan parah apalagi sampai menimbulkan "kiamat".
"Peluangnya mengenai bumi hanya 0,41%," menurut data NASA.
CNN mengatakan telah menghubungi NASA untuk mendapatkan informasi tambahan atau terbaru soal asteroid itu, tetapi belum mendapat respons.
Pada Juli lalu, NASA sudah mengingatkan akan adanya asteroid yang terus bergerak mendekati Bumi.
Asteroid ini diberi nama 2011 dan berukuran 49 meter. Pada 1 September 2020 asteriod hanya berjarak 71.805 Km dari Bumi atau seperlima jarak antara Bumi dengan Bulan. Saat ini (periode Juli) jarak Bulan ke Bumi 384.399 km.
Menurut Center for Near Earth Object Studies (CNOES) asteroid ini memiliki kecepatan 29.375 kph (kilometer per hour). mudah mudahan Asteroid ini, akan melewati Bumi dengan mulus.