INILAH FAKTA MOTIF PENYERANGAN TNI KE POLSEK CIRACAS ?

Fakta baru terkuak terkait peristiwa pernyarangan Polsek Ciracas. Teranyar, lima prajurit oknum TNI AL ditetapkan sebagai tersangka.

Polsek Ciracas diserang ratusan orang pada Sabtu (29/8/2020) lalu. Peristiwa ini berawal dari kabar bohong yang diduga diembuskan oleh Prada M Ilham disebut menjadi sumber dari peristiwa penyerangan markas Polsek Ciracas.

POM TNI turun tangan melakukan investigasi. Sebanyak 29 prajurit TNI AD telah ditetapkan sebagai tersangka. Terbaru, POM TNI menetapkan lima prajurit TNI AL sebagai tersangka penyerangan Polsek Ciracas.

Berikut ini fakta penyerangan Polsek Ciracas setelah lima oknum TNI AL jadi tersangka:

29 Tersangka Ditahan

Sedikitnya 29 orang prajurit TNI AD dari berbagai satuan ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus perusakan Polsek Ciracas. Mereka langsung ditahan.

"Hasil penyelidikan dan penyidikan mulai tanggal 29 Agustus 2020 sampai dengan 2 September 2020, pukul 24.00 WIB sebagai berikut. Yang sudah diperiksa sebanyak 51 personel, personel dalam hal ini prajurit, terdiri dari 19 satuan," ujar Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko, dalam konferensi pers, pada Kamis (3/9/2020).


Menurut Dodik, ada 21 personel lainnya masih dilakukan pendalaman. Dodik juga mengatakan ada pula 1 orang yang statusnya sebagai saksi."Dilakukan pendalaman sebanyak 21 personel. Satu orang dikembalikan karena statusnya adalah murni saksi namun proses penyidikan masih terus berjalan sampai tuntas semuanya," kata Dodik"Yang sudah dinaikkan statusnya sebagai tersangka dan sudah diajukan penahanan sebanyak 29 personel," imbuh Dodik.

Oknum TNI tak percaya polsek Ciracas soal Prada MI yang dikatakan kecelakaan oleh polisi. Motif penyerangan Polsek Ciracas pun akhirnya terungkap.

"Motif perbuatan para tersangka sebagai berikut: Pertama, melakukan tindakan balasan terhadap pengeroyokan yang dilakukan terhadap Prada MI meskipun kenyataannya dari hasil penyelidikan Prada MI menyampaikan berita bohong," ujar Dodik.

Menurut Dodik, rekan-rekan Prada MI ini tidak puas atas keterangan Polsek Ciracas. Oleh karena itu, mereka melakukan penyerangan sebagai bentuk kemarahan.

Selain itu, para oknum TNI melakukan penyerangan sebagai bentuk setia kawan terhadap Prada MI. Belakangan diketahui Prada MI menyampaikan berita bohong.

"Dua merasa tidak puas dan tidak percaya atas keterangan dari pihak Polsek bahwa Prada MI mengalami kecelakaan tunggal," ucap Dodik.

"Tiga, jiwa korsa terhadap Prada MI. Keempat melampiaskan karena sudah terprovokasi oleh berita bohong yang berkembang di antara mereka," sebut Dodik.

Rute Perjalanan Oknum TNI

TNI mengungkapkan arah perjalanan oknum TNI yang menyerang Polsek Ciracas. Perjalanan bermula dari Arundina Cibubur dan berakhir di TMII. Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam Jaya Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara mengungkapkan rombongan oknum TNI berkumpul di Arundina, lokasi Prada Muhammad Ilham mengalami kecelakaan pada Sabtu 29 Agustus 2020 dini hari. Di Arundina, para rombongan pun melakukan perusakan.

"Awal pergerakan itu dari Arundina. Arundina itu lokasi jatuhnya si Prada MI. Di lokasi Arundina. Mereka berkumpul, ini berdasarkan, jadi mereka sudah merusak. Dari hasil rusak laporan itu, sejumlah 41, ada pelapor nomor 25, nomor 26, 27 ini di Arundina melaporkan kerusakan," kata Andrey, dalam jumpa pers di Puspomad, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2020).

Kemudian rombongan pelaku melakukan perjalanan di menuju Jalan Raya Bogor. Pada pukul 01.00 WIB, di sepanjang perjalanan itu, pelaku juga melakukan perusakan. Rombongan pelaku kemudian menuju ke Ciracas. Andrey mengungkapkan, di perjalanan itu, para pelaku pun melakukan perusakan di Polsek Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur sekitar pukul 01.13 WIB.

Andrey mengatakan, para oknum TNI tersebut kemudian terus bergerak di Jalan Raya Bogor hingga menuju Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Di Polsek Ciracas mereka kemudian melakukan perusakan hingga pembakaran mobil.

Andrey menegaskan selama perjalanan itu, perusakan maupun penganiayaan tidak hanya dilakukan kepada polisi. Penganiayaan juga dilakukan terhadap warga sipil yang tidak sengaja bertemu dengan rombongan pelaku.

Usai merusak Polsek Ciracas, Andrey mengatakan, rombongan pelaku bergerak menuju Cafe Domas dan Cafe Taipan Nauli di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Hal itu terungkap dari CCTV cafe tersebut dan laporan masyarakat yang menjadi korban.

Andrey mengungkapkan rombongan pelaku kemudian berpisah di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dari TMII, rombongan pelaku mulai terpisah dan kembali melakukan perusakan.

" kalau kita  perhatikan kasus diatas karena adanya ketidakpercayaan yang besar terhadap polisi, sehingga mereka mengamuk. Jadi hal inilah yang merupakan biang kerok akar masalahnya. Oleh karena pentingnya polisi introspeksi untuk mendapat kepercayaan masyarakat, dengan bertindak adil dan jujur " ujar Helmi Adam dari @dam Channel.



0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama