Dari berbagai macam gejala terpapar Covid-19, Happy Hypoxia menjadi salah satu hal yang harus diwaspadai. Gejala yang paling umum terlihat terutama bagi mereka yang memiliki gejala seperti batuk berkepanjangan.
"Jadi happy hypoxia kita baru mengenal belakangan dan tidak semua pasien Covid-19 akan mengalami, hanya orang-orang tertentu, dan ga banyak sebetulnya," jelas Satgas Waspada dan Siaga NcoV PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan kepada CNBC Indonesia, Jumat (02/10/2020).
Erlina menjelaskan kondisi ini adalah kondisi saat kadar oksigen dalam darahnya kurang sehingga jantung mengedarkan darah ke tubuh dengan kondisi darah yang kekurangan oksigen, sehingga jaringan kekurangan oksigen disebut hypoxia.
Normalnya kalau jika tidak terkena Covid-19 kalau darah kekurangan oksigen akan ada sinyal ke otak, dan memberikan perintah ke tubuh untuk mendapatkan oksigen dengan bernapas secepat-cepatnya dan sesering mungkin.
"Dalam kondisi covid-19 pada orang-orang tertentu dapat terjadi bloking sinyal persyarafan yang memberitakan kondisi ini ke otak. Sehingga tubuh tidak diperintahkan otak mengambil oksigen sehingga orang tidak kelihatan sesak, tapi gejala lainnya ada," katanya.
Pada orang tanpa gejala (OTG) happy hypoxia ini menurutnya tidak mungkin terjadi karena biasanya terjadi justru pada pasien positif yang bergejala.
"Yang tidak kelihatan cuma sesaknya karena gejala lain ada. Yang bisa menjadi patokan adalah bila mana terjadi keluhan batuk yang persisten atau batuk terus menerus," jelasnya.
Sehingga jika ada pasien Covid-19 yang terus menerus batuk kemudian tidak sesak kemungkinan mengalami happy hypoxia. Di rumah sakit biasanya akan dilakukan pengecekan alat saturasi oksigen.
"Kalau pasien di rumah kalau punya oxymetri tidak apa-apa, tapi kalau tidak punya salah satu indikasi yang diwaspadai kalau batuk terus menerus dan makin bertambah, kalau sudah berat, bibir kebiruan," kata Erlina.
Sebelumnya Erlina memberi contoh, ada sebuah kasus yang dialami laki-laki usia 60 tahun yang terpapar Covid-19 dengan gejala batuk dan kondisi badan semakin lemah. Namun, pasien tidak merasa sesak napas dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Saat diperiksa kadar oksigen 60%. Orang normal berkisar 95%-100%. Pasien ini hanya 60%-70% tapi tak bergejala sesak, langsung masuk ventilator," katanya lagi.
"Biasanya kalau sudah Happy Hypoxia dalam waktu lama, akan mengalami penurunan kesadaran dan biasanya akan fatal akibatnya," imbuhnya