Dalam satu forum seminar psikologi keluarga, Berjudul " Pilih Mana, Suami Selingkuh Atau Kawin Lagi " saya kemudian bicara secara teoritis mengapa suami harus di Ikhlaskan kawin lagi :
" ada tiga alasan mengapa suami harus diikhlaskan kawin lagi, pertama, hormaob testoteron laki laki berprodukis terus selama dia hidup sementara ibu ibu terbatas, sampai maneopos. Kedua laki laki harus terus dikeluarkan spermanys minimal sebulan sekali, sedangkan ibu ibu sebulan sekali keluar mens atau haid. ketiga kalau suami ibu selingkuh, bisa ibu yang di rumah jadi korban, lagi pula ibu ibu lebih kuat bisa manahan keinginan birahinya, sampai bertahun tahun dan dapat disalurkan ke kegiatan lain" kata saya..
"Maka dari orang Islam di bolehkan poligami sampan 4 istri, asal sanggup. Karena memang sifat dan perbedaan biologis laki laki dan perempuan yang berbeda"
Seorang ibu kemudian menunjukkan tangan nya.
" Silahkan, Bu "
"Mengapa para suami begitu egois dan tamak" tanya si ibu kepadaku
" maksudnya bu " Tanyaku kurang faham
"Iya, laki laki itu sudah punya satu istri masih mau nambah lagi..
apakah itu nggak egois dan tamak " tanya nya sambil ditepuki tangan ibu ibu yang ikut seminar tersebut. hal ini membuat si ibu senang.. saya hanya tersenyum, dan membiarkan rekan saya yang psikolog wanita menjawab,..
" bu..Sebenarnya yang tamak dan egois adalah Ibu.."katanya
" Loh sayakan nggak pingin poliandri" kata si ibu, yang disambut riuh Ibu ibu yang lain..
" kalau kita dengar penjelasan teoritisnya, maka saya tanya
ke ibu . Berapa kali seorang lelaki bisa kawin dalam sebulan, biasa 30 hari, kalu ibu, 23 hari, kan sehingga berapa jatah suami punaya istri ?" tanya nya'
" Empat " kata si ibu spontan
" Coba yang egois dan tamak, siapa sebenarnya " katanya lagi.
Ibu ibu diam semua tidak biasa menjawab.
" Jadi sebenanya yang egois dan tamak itu kita, sudah tahu jatah suami kita boleh empat, kita nggak bolehin" katanya lagi..
" Yang penting kalau suami mau nikah lagi, tahu nggak Bu" tanya psikolog
Si ibu hanya gelling kepala..
" Yang penting bukan suami kita Bu " kata psikolog lagi.
tentu saja disambut dengan senyum dan tertawa lebar si ibu.
kemudian psikolog tadi bertanya lagi..
" Ibu, mau masuk syurga dengan pintu yang paling mudah nggak ?" tanya lagi..
" Mauuu" teriak Ibu ibu Kompak
" Tapi kayaknya Ibu harus mengorbankan Hati iu, Berat deh kayaknya buat ibu ibu di sini " kata psikolog lagi
Ibu yang taxi bertanya, kemudian dengan semangat 45 berkata " Sanggup bu Saya, saya ini sabar lo dan ngga neko neko bu, gimana cara masuk syurga lewat pintu yang paling mudah ?"
" Bener nih bisa " tanya Psikolog..
Dengan yakinnya si ibu menjawab " Yakin bu bisa saya, hati saya ini seluas samudra "
Ibu ibu yang lain bertepuk tangan..
" Ada pintu surga yang paling mudah untuk para ibu ibu, namun ibu ibu enggan lewat pintu itu, yaitu seorang ibu yang mengikhlaskan suaminya nikah lagi " kata psikolog sambil tersenyum..
sementara si ibu yang hatinya seluas samudra, hanya membisu ditengah kasak kusuk ibu ibu yang lain
Mau bahasanya Omni bus, Omni bos, Omni bro... Yang jelas isi materi Undang-undang nya Harus Adil dan Berimbang jangan Untungkan Pengusaha saja... Terlebih dengan UU Produk Halal dari MUI, Sudah jelas Konsumen nya Umat Islam yang Mayoritas di Indonesia...Jadi Jelas MUI Sudah Mutlak yang Buat.. jangan Umat Lain yang Non Muslim... Bisa Rusak ni UU dan yang jadi Korban nya Umat Islam di Indonesia.. tolong Umat non Muslim jangan Ikut Campur ya di UU tentang Sertifikasi Halal... Sudah cukup MUI sebagai wadahnya.. Jangan ada Tandingan Ormas atau Lembaga lain yang notebene tidak berhak.