Sebagai Seorang AYAH yng sudah tua saya suka mengkhayalkan kebahagian di hari tua
pada suat saat nanti saya akan memiliki 3 (dua) orang anak laki-laki, dan satu anak perempuan ketika itu mereka semuanya sudah menikah.
Suatu hari saya mengunjungi anak yang paling tua bernama Rajesh. Tujuan saya pada waktu itu ingin menginap di rumahnya bersama keluarganya.
Di sore hari aku meminta kepada istrinya air minum untuk dibawa ke kamar, kalau mau minum dimalam hari.Lalu pada pagi harinya *air minum itu* saya tumpahkan ke atas kasur tempat tidur semalam.
Ketika ia datang mengantarkan sarapan pagi aku berkata kepadanya, *Jesh, beginilah kondisi kalau sudah tua, "semalam papa ngompol di atas kasur"*.
Dengan spontan ia emosi dan marah. saya mendengar kalimat kasar, pedas dan jelek meluncur tanpa rem dari mulutnya. Kemudian ia memerintahkan saya untuk mencuci dan mengeringkannya kembali. Ia juga mengancamku agar tidak melakukan itu lagi, kalau tidak..... awas!
Saya tahan kemarahan saya, aku bersihkan tempat tidur itu dan saya keringkan kembali.
Hari selanjutnya saya pergi ke rumah anak yang ke-2 (kedua). Di sana saya juga melakukan hal yang sama.
Meledak marah istrinya dan ia memperlakukan ku seperti yang dilakukan oleh anak saya yang pertama. Bahkan ia melaporkan ku kepada suaminya. Anak saya diam saja, tidak memarahi istrinya dan tidak membelaku padahal raihan seorang dokter/
Setelah itu aku memutuskan untuk meninggalkan mereka, dan selanjutnya aku pergi ke rumah anak bungsuku yang terkenal jutek masih jaman kuliahnya
Di rumah itu aku juga melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan di rumah dua orang saudaranya.
Ketika Ayesha datang mengantarkan sarapan pagi, saya beri tahu dia bahwa saya semalam ngompol di atas tempat tidur.
Sambil tersenyum ramah ia berkata,:
"Tidak apa-apa papa, ini keadaan orang sudah tua. Dulu berapa sering aku ngompol ketika masih kecil".
*Kemudian ia bersihkan tempat tidur itu, ia keringkan dan ia beri wewangian.*
Siang harinya aku berkata kepadanya, _"Yesha ..papa punya seorang teman. Ia minta belikan perhiasan emas kepada papa, tapi papa tidak tahu ukurannya seberapa. Orangnya persis sebesarmu ini. Tolong berikan kepada papa ukuran tanganmu".
Setelah mendapatkan ukuran yang saya inginkan, saya pergi ke pasar membeli perhiasan emas yang banyak karena ia punya harta melimpah.
Kemudian saya undang seluruh anak dan menantunya untuk datang ke rumah. Saya keluarkan seluruh perhiasan yang sudah saya beli lalu, saya ceritakan perihal sebenarnya bahwa saya sengaja menumpahkan air di atas tempat tidur. "Tidak ada saya ngompol waktu tidur".
Saya panggil istri anaknya yang paling bungsu, lalu sya pasangkan perhiasan itu kepadanya. saya berkata,: "Inilah anak papa tempat papa bersandar nanti ketika papa sudah semakin tua. papa akan menghabiskan sisa-sisa umurku bersamanya".
Hampir saja dua orang istri anaknya yang pertama dan kedua pingsan menahan malu dan sesal.
Selanjutnya saya berkata kepada anak-anak : "Seperti inilah nanti perlakuan anak-anak kalian kepada kalian ketika kalian sudah tua. Bersiap-siaplah untuk menyesal pada hari itu sebagaimana menyesalnya papa atas letihnya papa mengasuh kalian waktu kecil."
Kecuali adik kalian ini. Ia akan hidup bahagia dan akan menemui Tuhannya dalam keadaan gembira. Kalian berdua tidak mendapatkan hal seperti ini dari istri-istri kalian karena kalian tidak mendidik mereka tentang nilai nilai ORANG TUA.
dan mereka semua menangis, saya pun bngun dri mimpi buruk itu.
sumber inspirasi: https://nasihat.iniok.com/2021/02/kisah-nyata-seorang-ayah-mohon-bagikan.html
.