Paus Tidak meminta maaf atas kuburan massal Kanada
Paus Fransiskus menanggapi penemuan kuburan massal di bekas sekolah Katolik untuk anak-anak pribumi di Kanada. Padahal Perdana Menteri Justin Trudeau menuntut Vatikan meminta maaf atas perannya dalam skandal itu.
Paus Fransiskus pada hari Minggu menawarkan kata-kata penyembuhan tetapi tidak memberikan permintaan maaf atas peran Gereja Katolik dalam skandal yang sedang berlangsung terkait dengan sistem sekolah perumahan kontroversial Kanada untuk anak-anak pribumi.
Kata-katanya mengikuti penemuan kuburan massal baru-baru ini dengan mayat 215 anak, beberapa berusia tiga tahun, di lokasi bekas Sekolah Perumahan Kamloops di British Columbia, Kanada.
Masih belum diketahui apa penyebab kematiannya.
Kata-kata penyembuhan apa yang ditawarkan Paus Fransiskus?
Pada doa Angelus tradisional di Lapangan Santo Petrus di Vatikan Minggu, Paus Fransiskus menggambarkan menerima berita dari Kanada "dengan ngeri" dan merasakan kedekatan dengan "rakyat Kanada, yang telah trauma dengan berita mengejutkan".
"Penemuan menyedihkan ini semakin meningkatkan pemahaman tentang rasa sakit dan penderitaan masa lalu," kata Paus Fransiskus.
Dia kemudian meminta orang banyak untuk bergabung dalam doa hening untuk "jiwa semua anak yang meninggal di sekolah-sekolah perumahan Kanada dan marilah kita berdoa untuk keluarga dan komunitas asli Kanada yang hancur karena rasa sakit."
Paus tidak meminta maaf dan tidak menyerukan transparansi yang lebih besar atas peran Gereja dalam skandal itu.
Bagaimana reaksi orang Kanada?
Pada hari Jumat, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan kesedihan atas tidak ada permintaan maaf dan kekecewaan atas penutupan kasus yang tampak jelas ini.
Trudeau bertemu Paus Fransiskus di Vatikan pada 2017 dan memintanya untuk "maju terus terang dan meminta maaf" dan membuat catatan tersendiri.
Dia menggambarkan Gereja Katolik hanya "diam saja" dan berkata, "kami masih melihat masih ada perlawanan dari gereja lainya, termasuk dari gereja di Kanada."
Beberapa warga Kanada telah menuntut permintaan maaf dari Gereja atas perannya di sekolah-sekolah yang dicap oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, sebagai bentuk "genosida budaya" pada tahun 2015.
Apa itu sekolah perumahan atau boarding Kanada untuk anak-anak pribumi?
Selama sekitar 165 tahun, sekitar 150.000 anak-anak dari kelompok pribumi dipindahkan dari rumah mereka dan ditempatkan secara paksa tinggal di sekolah-sekolah setempat .
Anak-anak muda itu dilarang berbicara bahasa asli mereka dan bisa menghadapi kekerasan jika mereka melakukannya.
Banyak dari mereka menjadi sasaran kekerasan, pemerkosaan, dan perlakuan buruk dalam bentuk malnutrisi.
Sekolah perumahan dijalankan oleh berbagai denominasi Kristen - kebanyakan Gereja Katolik - atas nama pemerintah Kanada.
Yang terbesar, Kamloops, dijalankan oleh Gereja Katolik dari tahun 1890 hingga 1969 ketika pemerintah mengambil alih operasi. Sekolah ditutup pada tahun 1978.
Bukan nya mempelajari mempelajari budaya dan sejarah mereka sendiri, tetapi malah anak-anak dibuat belajar tentang penjajah Eropa dan sejarah mereka di dunia baru untuk mengasimilasi anak-anak dengan masyarakat kulit putih, sebagai arus utama di Kanada.
Sekolah asrama terakhir ditutup pada tahun 1996, 17 tahun sebelum Fransiskus diangkat menjadi Paus.
Sumber AP, dpa, Reuters, dan Dw.