Oleh: Chris Komari
Activist Democracy
Yang ngotot ingin memperpanjang masa jabatan Presiden dan mengundur PEMILU 2024 itu khan sebenarnya cuma 1 orang, SENGKUNI dengan big data atau big DUSTAAAA
Namanya saja SENGKUNI, punya big data tapi tidak berani membuka datanya dan tidak bisa menjelaskan bagaimana methodology pengumpulan data itu hingga mendapatkan angka 110 juta orang yang katanya menghendaki 3 periode...???
Bagaimana data itu diambi dari berbagai media sosial yang mengarah pada kesimpulan seperti itu...???
Punya big data tetapi tidak mampu memberikan penjelasan dan argumentasi yang mendukung klaim yg dibuat dengan berbagai excuses...???
Itu namanya bukan big data, it's simply, big bullshit...!!!
Presiden sendiri sudah bilang akan taat kepada Konstitusi, meski tidak melarang orang yg punya wacana 3 periode...??? Manuever politik SENGKUNI kelas dewa.
Anehnya, dalam wawancara dengan seorang podcaster, SENGKUNI bilang tidak tertarik untuk menjabat dipemerintahan setelah tahun 2024, dengan alasan katanya sulit mengurusi pemerintahan, seperti menyusun E-catalog dan E-budgeting, etc.
Yang lucu dari ucapan dan perbuatan seorang SENGKUNI ini, sering plain plan dan tidak singkron.
Masih ingat tentang kewajiban test PCR, test Antigen dan kewajiban Karantina dengan PPKM....???
Ternyata SENGKUNI juga terlibat dan punya share diperusahaan yg mengadakan test PCR secara massive. 😂
Namanya juga SENGKUNI.
Manuever politiknya norak, bullshit dan arrogant...!!! Seolah-olah negara ini warisan dari nenek moyangnya sendiri.
Mengapa Jokowi harus turun...???
1). Kalau Jokowi harus turun pada tahun 2024 karena itu mandat yang ada pada Konstitusi UUD 1945 yg memberi batasan term limits 2 periode maksimal, untuk jabatan Presiden.
2). Kalau Jokowi harus turun sebelum tahun 2024 adalah karena Jokowi telah "gagal" menjadi pemimpin bangsa dan negara.
Kegagalan itu bisa diukur dari 5 hal:
a). Apakah rakyat Indonesia hidup lebih baik dipimpin regime Jokowi dibanding oleh regime sebelumnya...???
Hidup sekarang jauh lebih sulit dan lebih susah dibanding era regime SBY. Apapun excuses yg ada dgn COVID 19 atau perang di Ukraine. Yg namanya tidak mampu, akan punya sejuta excuses...!!!
b). Apakah selama dipimpin Jokowi negara Indonesia lebih kuat dan lebih mandiri dibidang financial, ekonomi, perekonomian, perdagangan, perbankan, politik, militer dan technology dibanding regime sebelumnya...???
Lihat saja betapa besarnya utang Indonesia dalam waktu 7 tahun, ketergantuan terhadap investors asing, bantuan luar negeri, jumlah kemiskinan dan pengangguran sekarang...???
Indonesia jauh lebih lemah dibanding 7 tahun yg lalu dilihat dari segi keuangan dan perekonomian.
c). Secara hukum, apakah Indonesia selama dipimpin Jokowi lebih adil dibanding regime sebelumnya, atau terbalik lebih buruh...???
Lihat saja seringnya pembunuhan oleh aparat hukum negara tanpa "due process and fair trial" yg sering terjadi yg dilakukan oleh POLISI dan densus 88 di era regime Jokowi, terhadap 6 orang anggota FPI, dokter Sunardi dan penangkapan aktivis oposisi seperti Munarman, dll.
d). Apakah negara Indonesia sekarang dibawah kepemimpinan Jokowi lebih aman, nyaman, bersatu, rukun, adem ayem, tentram dan damai dibanding ketika di era regime sebelumnya atau sebaliknya...???
Jangan dilihat dari big data, tapi lihatlah apa yg terjadi dilapangan. Polarisasi dan potensi bentrok secara vertical dan horizontal itu sangat tinggi di era Jokowi dibanding di era regime sebelumnya.
e). Secara keseluruhan, apakah selama 7 tahun dipimpin Jokowi Indonesia itu sebagai bangsa dan negara lebih baik, lebih kuat, lebih makmur, lebih aman, lebih nyaman, lebih adil dan lebih demokratis dibanding sebelumnya...???
Secara keseluruhan, jawabnya tidak.
Saat ini Indonesia semakin lemah secara financial, secara ekonomi dan perekonomian, kebanyakan utang, keadilan hanya untuk yg pro regime, banyak UU dibuat untuk kepentingan oligarchs, bikin aturan dipakai untuk memalak publik, merampok SDA DAERAH, harga-harga SEMBAKO dan kebutuhan pokok lainya semakin hari semakin meroket, membuat hidup rakyat semakin sulit dan susah.
Apakah Mr. SENGKUNI tidak bisa melihat itu semua dan pura-pura bertanya apa alasan Jokowi harus turun....???
....