EKO KUNTADHI BILANG NAPITER RIZAL AFIF DI BAYAR 7 JUTA, JAWABAN REFLY : SIAPA YG LEBIH BISA DI PERCAYA ? ITU SAJA

Pakar hukum tata negara Refly Harun membantah tudingan yang viral di media sosial bahwa dia membayar Abbi Rizal Afif Rp 7 juta untuk menyampaikan keterangan palsu. Rizal, yang belakangan tersangkut kasus penculikan anak dan pencabulan, pernah diwawancarai oleh Refly dalam podcast di akun YouTube-nya. 

Tudingan ini disampaikan aktivis medsos Eko Kuntadhi, dalam akun twitter @_ekokuntadhi, kemarin. Eko mencuit bahwa Rizal dibayar Rp7 juta untuk berbohong sebagai mantan narapidana teroris atau napiter di podcast YouTube Refly Harun. Wawancara itu juga disebut rekayasa atau settingan.

Berdasarkan pengakuan Refly, dia hanya memberikan uang transportasi kepada Rizal usai wawancara di podcast YouTube-nya pada 9 Februari 2022. Uang transport ini menurutnya memang selalu dia berikan kepada narasumber yang dianggap membutuhkan.

"Saya kasih uang Rizal sekadarnya saja setelah wawancara itu. Saya lupa berapa persisnya, tapi tidak sampai Rp 500 ribu. Ya sekedar ongkos transport yang biasa saya berikan ke narasumber yang secara ekonomi memang saya pandang membutuhkan," kata dia saat dihubungi, Senin, 16 Mei 2022.

Tantang untuk Buktikan Podcast Rizal Afif Settingan 

Refly juga membantah cuitan yang menyebut wawancara dirinya dengan Rizal itu settingan Bahar bin Smith untuk membantu kasus eks Sekretaris Umum FPI Munarman. Refly menyatakan siap berhadapan dengan pemilik akun twitter itu.

"Saya bahkan menantang sumber yang menyatakan saya merekayasa wawancara. Tolong hadapkan dengan saya itu orang, pasti tidak ada dan pasti tidak berani," ujar Refly.

Refly pun memberikan sejumlah bukti wawancaranya dengan Rizal Afif tidak direkayasa untuk kepentingan tertentu dan arahan orang tertentu. Salah satu bukti adalah wawancara itu disiarkan langsung (live streaming) tanpa membaca teks atau contekan pertanyaan hingga durasi sangat panjang.

"Logika sederhana, kalau wawancaranya di-setting, nggak mungkin live streaming dan durasi wawancaranya 1 jam 18 menit," ujar dia.

Lapas Gunung Sindur Bantah Abbi Rizal Afif Pernah Jadi Napi Terorisme 

Beberapa bulan setelah podcast itu, Abbi Rizal Afif ditangkap polisi. Anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak atau PPA Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor menembak Rizal, tersangka penculik anak lantaran melawan saat hendak ditangkap.

Pria 27 tahun asal Depok itu terbukti menculik 12 anak. Beberapa di antaranya bahkan dicabuli pria yang mengaku mantan narapidana teroris kasus bom Sarinah pada 2016.    

Dalam penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Bogor,tersangka adalah buruh harian lepas di kota Depok. Dia juga pernah menjadi terpidana dalam kasus penipuan di kota asalnya itu. 

Penculik anak itu juga mengaku pernah mengikuti pelatihan teroris di Poso, selama tujuh bulan dan ditangkap serta menjalani tahanan sebagai napi teroris di Lapas Gunung Sindur.

Namun Kepala Lapas Gunung Sindur Mujiarto membantah keterangan itu. Dia memastikan tidak pernah ada warga binaan penjara atau WBP bernama Abbi Rizal Afif di lapasnya itu. Dalam pencarian data di Lapas Gunung Sindur, nama Abbi Rizal Afif tidak ditemukan pernah menghuni. Artinya, pelaku penculik anak itu memberikan keterangan lain kepada penyidik kepolisian.

Setelah mengetahui keterangan Rizal sebagai eks napi terorisme itu tidak benar, Refly Harun mengatakan telah mencabut podcast kontroversial itu. "Saya unlisted setelah ada kabar Rizal ditangkap dalam kasus lain. Kalau ikuti naluri pemasaran harusnya saya biarkan, pasti lebih banyak lagi yang nonton, tapi kan itu tidak bertanggung jawab karena menyebarkan info yang belakangan dibantah pihak-pihak lain," ujar Refly.



0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama