Susunan Kabinet Viral Lagi, Siapa Bermanuver, ?


Oleh El Zahra Historia

Beredarnya susunan kabinet Jokowi-Amin di media social baru baru ini, jangan dulu cepat percaya. Karena bisa jadi itu cuma merupakan manuver politik ,yang dilakukan oleh sesorang, yang ingin jadi mentri, Atau bisa juga manuver politik partai dan kekuatan tertentu, untuk memasukkan nama nama, yang bisa jadi perhitungan kedepan. Pertanyaannya justru kok bisa begitu ? mari kita bahas satu persatu ;

Kemungkinan pertama adalah Test On the water, artinya sebuah manuver politik yang dilakukan oleh pemerintah, untuk menguji apakah kebijakkan itu, akan ada reaksi yang negatif dari masyarakat ataupun partai koalisinya ?. Jika ada reaksi negatif  maka dengan mudah bisa dikoreksi. Karena kalau kita lihat dari susunan kabinet yang ada, belum mencerminakan unsur koalisi yang ada di pemerintahan Jokowi-Amin. Kita tidak melihat sosok sosok menonjol, dari partai koalisi, dan hanya baru kita lihat para sukarelawan saja.  Sehingga keaslian surat edaran patut dipertanyakan ? Atau hanya sekedar test on the water, untuk melihat reaksi partai koalisinya , dan data di gunakan untuk bargaining position ? wallahualam

Kemungkinan kedua, adalah manuver politisi yang ingin duduk di kabinet, dengan memasukkan namanya di kabinet agar dapat diperhitungkan. Tentu saja sengaja dibuat kabur pada posisinya, sedangkan pada posisi oarng lain dibuat sesuai keahliannya. Padahal dia mengincar posisi tertentu yang sengaja tidak dimunculkan dengan benar. Hal ini agar tidak bisa dibaca oleh orang, sehingga namanya masuk dengan aman, sedangkan kita tidak tahu siapa yang menyebarkanya.



Kemungkinan ketiga adalah manuver partai politik koalisi yang kurang diperhatikan, sheingag sengaja memasukkan nama nama calon dari partainya. Hal ini dilakukan untuk mencari perhatian dari Jokowi – Amin, sekaligus mengingatkan agar mereka juga diperhitungkan sebagai koalisi. Karena koalisi nya sangat gemuk sehingga sengaja, dimasukkan namanay agar tetap dipertimbangkan.

Kemungkinan keempat adalah dilakukan oleh unsur relawan, yangsengaja memasukan namanya, agar bisa menjadi perhatian. Hal ini sekaligus ingin melihat reaksi pak Jokowi, jika nama itu ditanyakan oleh wartawan. Biasanya pada kemungkinan kedua sampai keempat  ada kerjasama dengan wartawan, atau beberapa wartawan untuk melihat sejauh mana reaksi pak Jokowi. Hal ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar tingkat resistensi presiden terhadap partai ataupun orang yang mengorder sang wartawan.

Oleh karena dari susunan Kabinet yang beredar bisa saja adalah hoax dan manuver politik semata dari orang ataupun partai yang ingin mendapat perhatian dari presiden. Kuncinya kita tunggu di pertanyaan pertanyaan wartawan yang mendapat orderan tentang hal itu.


Penulis adalah Wartawan

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama