Oleh Helmi Adam
Seorang politisi India menangis ketika berbicara tentang video “deepfake” yang diduga memperlihatkan dia berhubungan seks dengan seorang pria.Arvind Limbavali menangis di Majelis Legislatif New Delhi pada hari Senin, menuntut penyelidikan langsung ke "video seks gay palsu", Hal inilah mengapa menjadi penting UU Perlindungan Data
Pribadi di Era Digital, pasalnya ada Deepfake, yang mampu dibuat
seperti aslinya. Bayangkan anda tidak pernah berhubungan seks sama
seseorang , namun tiba tiba, ada video dan gambarnya. Dan yang paling mengkhawatirkan, teknologi
deepfake ini, tidak bisa diperiksa
kepalsuan videonya, bahkan oleh tenaga ahli sekalipun. Karena yang memalsukanya
adalah teknologi Artificial Intelegence
(AI). Silicon valley mengeluarkan dana trilyunan untuk mengungkap video palsu
yang dibuat AI, tapi sampai saat ini, belum berhasil, itu artinya pentingnya
perlindungan data pribadi.
Karena AI mengumpulkan data
sesorang dengan mudah, melalui data yang diambil dari google dimulai dari tutur
kata Lisan, Tulisan maupun mimic, dan gerakan, serta kebisaan tutur kata, dan aksennya.
Hal ini semua tersimpan di google, bahkan disinyalir, google sendiri diam diam
mengumpulkan data pribadi kita. Itulah mengapa Cina menggunakan mensin pencari
sendiri, bukan menggunakan goggle. Hal ini dilakukan untuk melindungi data pribadi
rakyatnya.
Sedangkan Indonesia sebaliknya, justru
data DUKCAPIL, diberikan ke pihak swasta. Alasanya hanya untuk diambil data
NIKnya untuk kebutuhan data perbankan. Padahal dengan alasan apapun, seharusnya
tidak mudah pemerintah, memberikan data pribadi kepada pihak lain. Hal ini akan
sangat membahayakan, karena akan mengakibatkan hal hal yang tidak idinginkan ke
depan. Di era digital, data is oil, artinya pentingnya data pribadi, yang bisa
di manfaatkan untuk kepentingn komersialisasi. Bukankah pengguna Gojek,
pengguna tokopedia, dan lainya selama ini datanya diambil untuk kepentingan bisnis Indonesia ke depan.
Oleh karena itu tidak ada alasan,
untuk menunda-nunda UU Perlindungan Data
Pribadi yang dilakukan oleh kominfo. Karena semakin lama ditunda, data rakyat Indonesia
akan mudah berada ditangan pihak asing,
yang dengan mudah untuk dimanfaatkan guna kepentingan politik, bisnis dan
lainya. Jika ini terjadi maka, bangsa Indonesia jadi mudah dipecah belah dan
terhinakan. Karena dengan kemampuan AI, bisa saja dibuat video viral, untuk
membusukan orang politik, atau untuk membusukkan perusahaan tertentu, atau
untuk melakukan karakter assasinasion demi kepentingan bangsa lain. Hal ini bisa
dilakukan melalui proses intelejen yang canggih, sehingga hampir sulit dibantah
oleh orang yang bersangkutan. Karana data orang tersebut, sudah ada dari mulai
dia makan, dia istirahat, pergi dengan siapa saja hingga akan melakukan apa, semua
bisa dideteksi. Hal inilah yang akan menyulitkan dala membuat alibi, karena semua
alibi sudah direkayasa, sehingga tidak bisa dibantah, oleh orang yang akan dikerjai
oleh AI.
Jadi jika tiba tiba anda sebagai
tokoh masyarakat, memiliki video porno anda sendiri, dengan orang lain, jangan
terlalu kaget dan gundah, karena bisa saja video itu rekayasa dari AI. Atau ucapan
anda tentang bangsa ini, yang akan mengundang reaksi banyak orang. Hal tersebut
juga tidak aneh karena bisa saja, itu juga rekayasa. Tapi yang penting adalah moral diri kita
sendiri, yang harus jujur. Dan masyarakat harus dicerahkan melalui tulisan ini,
dan tulisan di helmiadamchannael.blogspot.com
sebelumnya tentang deepfake. Semoga tulisan ini bisa menjadi antisipasi
melalui UU PDP (Undang Undang Perlindungan Data Pribadi) Aamiin..Jayalah
bangsaku, Jayalah Indonesia..
Penulis Adalah Pendiri Kampus Online
PE1 KEM KOKO DUDE
Rp 85.000
200 gram
KEM DUDE
FIT TO L
BAHAN KATUN STRECH
LD 102cm PJG 70cm
Maron.navy.hitam.putih.biru
Foto dari Helmi Adam