Akhirnya Jokowi
memenuhi tuntutan masyarakat Papua yaitu Membangun Istana Di Papua.
Sebelumnya, Jokowi sempat bicara bisik bisik dengan mentri, untuk koordinasi masalah
pembiayaan, yang ternyata masih ada dana yang bisa dianggarkan untuk bangun Istana di Papua.
Sebenarnya belum penting untuk membangun, istana di Papua.
Lebih penting membangun manusianya, terutama pendidikan dan gizi. padahal permintaan masyarakat Papua untuk membangun
istana di sana juga belum memiliki urgensi dan alasan yang kuat. Mengingat akan
ada biaya maintenance kedepan untuk perawatan istana.
Kita selalu membangun infrastruktur statis, padahal lebih
menghasilkan adalah infrastruktur dinamis. Pada jaman Suharto kita pernah
membangun 25 Taman Hiburan Rakyat (THR), di 25 kota besar saat itu.
Dari 25 THR
yang di bangun, yang bertahan tinggal surabaya dan solo. Itupun karena ada
srimulat waktu itu. Ketika srimulat ditarik
ke televsisi, infrastruktur statisnya pun menjadi mati.
Memang mudah membangun infrastruktur statis, tapi sulitnya
adalah merawatnya. Karana butuh biaya yang cukup besar untuk hal tersebut. Jangan
sampai Istana presiden di Papua akan menjadi beban cost untuk perawatan nya. Saat
ini saja pemerintah harus mengeluarkan uang ratusan milyara untuk istana Negara
yang berada di Jakarata, Bogor, Cianjur dan bali, jika ditambah Papua maka biaya
maintenance akan bertambah besar per tahun nya.
Nampaknya sederhana, dan murah tetapi masalahnya akan menjadi mahal , jika dibandingkan dengan berapa kali
presidin datang dan menginap di Istana itu. Seperti istana di cianjur yan g hanya
di rawat tapi tidak pernah ditinggali.
Sama halnya Orang gampang membeli vila, tapi apakah akan
ditinggali terus-nenerus, berapa biaya perawatan nya per bulan ? bandingkan dengan
sewa villa sekali, hitung untung ruginya ? . Menurut saya lebih baik membangun
puskesmas, dan pusat kesehatan masyarakat di Papua, itu lebih penting ketimbang
istana..
Pusat kesehatan masyarkat akan membawa
dampak positif bagi kesehatan rakyat, sementara istana dampaknya apa ?,
bagi rakyat Papua… .