Oleh Helmi Adam
Hebon nya Disertasi Abdul Aziz yang mengangkat pemikiran Muhammad Syahrur, seorang profesor tehnik sipil lulusan Rusia, tentang seks bebas halal. Muhammad syahrur yang tinggal lama di rusia menafsirkan kata dalam alqur an Milk Al Yamin adalah tidak ahnay budak yang hala dikawini atau disetubuhi tapi juga orang yang diikat dengan kontrak hubungan seksual suka sama suka. Sebuah penafsiaran yang dilandasi kehidupan seks bebas di rusia kala itu.
Muhammad syahrur sendiri bukalah profeseor bidang agama, ia adalah lulusan tehnik dari universitas di rusia. Memang Muhammad Syahrur sering menulis tentang agama islam kontemporer, namun sayangnya secara keilmuan, dia bukanlah seorang fuqaha atau ahli Fiqih.
Syaidina ali pernah berkata "jika sesuatu di berikan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kehancuran akan datang". Dalam konteks ini seorang ahli tehnik bicara dan menafsirkan agama semuanya. lalu apa kata dunia.?
Dan yang lebih memprihatinkan adalah Universitas Islam Negeri Yogyakarta, yang memberikan kelulusan doktor kepada Abdul Aziz yang dengan serampangan memberikan interpretasinya, Yang lebih memalukan lagi , ketika tampil di TV One dengan yakin, akan memperbaiki, dan mengusulkan dalam hukum agama Islam dan KUHP.
Mengapa Abdul Aziz berani bicara seperti itu, karena keyakinan pemikiran nya adalah benar. hal ini dibuktikan dengan lulusnya Abdul Aziz, yang telah di uji oleh profesor profesor agama Islam di UIN Yogyakarta. Artinya Pemikiran Abdul Aziz adlah benar, karena sudah teruji benar di depan 7 orang profesor agama Islam dari UIN Yogyakarta.
Mungkin karena ketidaktahuan para profesor tersebut, ketika meluluskan Abdul Aziz sama juga artinya melegalkan, dan mengesahkan pemikiran Muhammad syahrur. karena disertasi Abdula Aziz hanya menguatkan pemikiran Muhammad Syahrur.
saya bukanlah ahli atau doktor agama islam tapi sepengetahuan saya, tentang disertasi adalah demikian adanya,yitu menemukan sesuatu yang baru atau menguatkan sesuatu yang lama dengan landasan pemikiran yang baru.
Menurut sya suadara abdul aiz tiadk slah dalam menafsirka pemikian muahmmad syahrur, namun tidak ada pengautan yang kuat untuk dijadikan landasan pemikiran baru secara keislaman.
Pemikiran Muhammad syahrur banyak kelemahan dari sisi historis, tata bahasa arab, fiqih, tafsir maupun logika. Disertasi itu menjadi sesuatu yang baru jika Saudara Abdul Aziz membantah pemikiran "ahli tehnik", bicara agama, mungkin lebih baik.. tapi begitu saja jadi doktor, mengapa musti susah, Toh bisa lulus juga kan..?
Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Ibnu Chaldun Jakarta