Profil Pimpinan KPK terpilih 2019-2024, 1 Orang Diluar dugaan ?




Akhirnya DPR KPK memlilih lima orang pimpinan KPK. Sesuai dengan UU KPTPK no 30 tahun 2002. Sesuai Undang undang 10 orang capim akan dipilih oleh DPR RI, tidak seperti periode lalu yang hanya diajukan 8 orang capim KPK yang tidak sesuai dengan undang Undang, sehingga waktu itu sempat mengundang perdebatan. Kelima Pimpinan calon tersebut   adalah ;

Aleksander Mawarta
Lahir di Klaten , jawa tengah pada tanggal 26 Feb 1967. Pernah menjadi hakim Adhoc Tindak pidana korupsi. Sedangkan dia menyelesaikan pendidikan di STAN pada tahun 1995 dan  S1 hukum di Universitas Indonesia 2011. karier awalnya di BPKP tahun 1987-20011, dan pada tahun 2012 dia terpilih  sebagai hakim di pengadilan negeri Jakarta Pusat, baru tahun 2015 dia terpilih menjadi pimpinan KPK. Kalau dilihat dari pendidikan dan karier, sosok ini buka dari aktivis ataupun pakar dibidangnya. Tapi kalau dilihat dari kariernya tokoh ini mungkin,   jago melobby.

Alexander terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 27 Februari 2019. Total harta Alexander yang berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)-nya berjumlah Rp 3.968.145.287.
Tingkat keterpilihan nya   53 orang

Firli Bahuri
Irjen Firli Bahuri lahir di Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, 8 November 1963. Saat ini, dia menjabat sebagai Kapolda Sumsel sejak 20 Juni 2019.

Firli tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan penting. Ia pernah menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono. Dia kemudian menjabat Wakil Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karopaminal Divpropam Polri, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karodalops Sops Polri, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kapolda NTB. Dia juga pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK sebelum dipercaya sebagai Kapolda Sumsel.


Saat fit and proper test, Firli menyoroti soal pencegahan korupsi. Selain itu, juga ingin mengawal pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur (Kaltim). Firli terakhir menyetor LHKPN pada 29 Maret 2019. Total harta kekayaannya sebesar Rp 18.226.424.386. Karier di Kepolisian menjadi Kapolda Banten,wakakapolda jawa tengah,kapolda NTB dan sempat menjabat deputi penindakan KPK.

Dengan menggunakan jaringan kepolisian dan Sumatra selatan conection, keterpilihan nya hingga 56 orang 

Lili Pintauli Siregar,
Lili Pintauli Siregar merupakan seorang advokat yang pernah menjadi Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dua periode mulai dari 2008-2013 dan 2013-2018. Selain itu, dia juga punya kantor advokat sendiri. 


Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikannya ke KPK pada Maret 2019, Lili tercatat punya harta Rp 781 juta. Soal jumlah harta Lili ini sempat disorot dalam fit and proper test karena sempat tertulis berjumlah Rp 70 juta. Namun, Lili mengatakan jumlah yang sempat tertulis itu salah dan sudah diklarifikasi ke KPK jumlah sebenarnya yakni Rp 781 juta.


Lili menjadi wanita kedua yang menduduki posisi pimpinan KPK. Dia bakal meneruskan Basaria Pandjaitan yang menjadi Pimpinan KPK 2015-2019.Adalah satu satunya calon wanita yang merupakan advocate. Lili adalah mantan komisioner LPSK dua periode dari tahun 2008 sampai 2018.

Tingkat keterpilihan beliau mencapai  44 orang, karena satu satunya wanita dan jago lobby.


Nawawi Pomolango
Nawawi Pomolango adalah seorang hakim. Dia mengawali kariernya sebagai hakim pada tahun 1992 di PN Soasio Tidore, Kabupaten Halmahera Tengah. Lantas pada 1996, Nawawi dipindah tugaskan sebagai hakim di PN Tondano, Sulawesi Utara. Lima tahun kemudian, dia dimutasi sebagai hakim PN Balikpapan dan pada 2005 dimutasi lagi ke PN Makassar.
Nawawi mulai dikenal saat bertugas di PN Jakarta Pusat dalam kurun 2011-2013. Nawawi kerap ditugaskan mengadili sejumlah kasus rasuah yang ditangani KPK karena punya di bidang ini. Nawawi kembali ke Jakarta sebagai Ketua PN Jakarta Timur pada 2016. Saat menjadi Ketua PN Jaktim, Nawawi pernah menjadi hakim Pengadilan Tipikor Jakarta.

Seorang hakim karier dari tan 1992, dan terakhir menjabat sebagai hakim tinggi di pengadilan tinggi Denpasar, dengan jabatan sebagai hakim utama muda. Dialah yang menjebloskan Irman Gusman ketua DPD dan juga Patrialis Akbar, ke penjara korupsi.

Tingkat keterpilihan nya mencapai 50 orang dengan mengunakan jaringan kehakiman.

Nurul Gufron
Mengutip laman resmi Universitas Jember (Unej), Nurul Ghufron lahir di Sumenep pada 22 September 1974. Dia merupakan Dosen Unej berpangkat golongan III d. Saat ini dia menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Unej.

Nurul juga kerap menulis karya ilmiah dengan tema pidana korupsi. Salah satu tulisannya yang tercantum di Google Schoolar, berjudul 'Kedudukan Saksi Dalam Menciptakan Peradilan Pidana Yang Bebas Korupsi'. Nurul terakhir melaporkan LHKPN pada 23 April 2018. Total harta kekayaannya sebesar Rp. 1.832.777.249.
Dalam fit and proper test di DPR, Ghufron sempat ditanyai tentang tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dia menilai jika hasil korupsi digunakan membeli barang untuk kepentingan pribadi tidak masuk kategori TPPU. Ghufron berjanji akan fokus pada pencegahan.Karyanya bisa dilihat di google scholar.

Tingkat keterpilihan nya diangka 51 orang.

hasil keseluruhan nya adalah :
Irjen Firli Bahari 56 Orang
Aleksander Marwata 53 Orang
Nurul Ghufron 51 Orang
Nawawi Pamolango 50 Orang
Lili Pintauli Siregar  44 Orang
Sigit Danang Joyo 19 orang
Lutfi Jayadi Kurniawan 7 orang

Dan yang lain nya tidak terpilih alias 0 suaranya. Maka dengan demikian yang menjadi ketua adalah Firli Bahuri, dan Sigit akan jadi cadangan pengganti jika yang lain mengundurkan diri atau meninggal dunia.

4 orang sesuai denagan prediksi tim, dalam tulisan inilah Profil Capim KPK..

.



0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama