Waduh..9 Pabrik Tekstil tutup, 2000 Karyawan di PHK, Ada Apa ?



Banjirnya Impor tekstil, dan produk tekstil, menjadi penyebab tutupnya 9 pabrik tekstil yang berorientasi domestic.  “Sekarang yang sudah tutup yang kami catat, sudah ada beberapa, kalau nggak salah 9 perusahaan yang hampir mendekati dua ribu orang (pekerja)," kata Adi Sudrajat ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).seperti yang dilansir CNBC news.

Selain itu tutupnya 9 pabrik tersebut,selain karena tidak bisa bersaing dengan produk impor yang lebih murah serta produk tekstil second yang diimpor dari Hongkong, Cina, Taiwan, dan Singapura. Produk second ini terjual bebas di lantai 3 pasar senin dan beberapa tempat lain nya. Produk yang di jual dari sepatu jadi hingga tas tas branded, dari jas hingga pakaian dalam.
  
Hal inilah yang menyebabkan industry tekstil yang berorientasi domestic tutup. Selain itu juga rata rata industri yang berorientasi domestic tidak mampu melakukan ekspor, karena kualitas barang, dan perlunya melakukan investasi besar dengan  menhupgrade mesin mesin yang mereka punya.

Jadi kalau tidak ada revisi UU Ketenagkerjaan no 13/2003 dan adanya safe guard untuk industri domestik, bisa jadi kita hanya jadi pengimpor produk sandang.

."Nah kalau di domestik ini pasarnya diisi oleh barang-barang impor yang notabene harganya jauh lebih murah dari mereka, tentu tidak ada pilihan lain selain menutup industrinya," kata Ade pengusaha.tekstil.

Sayangnya, Ade enggan membeberkan nama perusahaan tersebut. Kondisi ini terjadi di sektor hulu dan menengah dalam kurun waktu 2018-2019. Perusahaan yang tutup berada di sektor pertenunan dan perajutan atau di hulu.

"Sekarang yang sudah tutup yang kami catat, sudah ada beberapa, kalau nggak salah 9 perusahaan yang hampir mendekati 2 ribu orang (pekerja)," tambahnya, seperti yang kami kutip dari CNBC Indonesia.

Selain itu, banyak juga pabrik tekstil, yang memindahkan produksinya, dari Jawa Barat ke Jawa tengah karena faktor upah,,,

EZH.

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama