Hidup ini Seperti Secangkir Kopi, Nak...



Pagi itu saya ketemu pak Kyai, yang sedang membuat kopi, yang masih berbentuk biji. Sya bingung mengapa pak Kyai cape cape menyuruh saya ke dapur untuk menyaksikan dia membuat kopi.

 " kamu bingung ya, diajak lihat Yai bikin kopi ?" tanya pak Kyai sambil Senyum.

Aku agak kaget, karena pak Kyai kok bisa tahu pikiran ku saat itu.

"kamu coba lihat kehidupan seperti membuat kopi: kata pak Kyai sambil mencari biji kopi yang enak.

" pertama kita memiilih biji kopi terbaik untuk mendapatkan secangkir kopi yang enak." kata pak Kyai

"apa maknanya pak Kyai " tanyaku polos dan agak meremehkan.

"Jika ingin hasil yang terbaik, kamu harus kerahkan kemampuanmu dengan maksimal pula. Seperti untuk membuat segelas kopi yang nikmat, dibutuhkan biji kopi terbaik. Bukan yang bentuknya jelek atau sudah rusak. Biji kopi yang baik akan menghasilkan bubuk kopi yang berkualitas, sehingga rasa dan aromanya begitu sedap saat diminum." jelasnya

"Hal ini berlaku juga dengan tekad untuk meraih mimpi. Jika kamu menginginkan hasil terbaik, maka kamu harus mengerahkan semua kemampuan dengan maksimal, bukan niat yang setengah-setengah.
Pakai semua tenaga yang kamu punya jika ingin semua mimpi dan cita-citamu tercapai." tambahnya

"Arti lain nya seperti kita memilih pasangan hidup, kata harus lihat   BIBITnya, BEBETnya, dan BOBOTnya. Atau kita laht Agamnya, kecantikannya, dan keturunan nya, semua kita cari yang terbaik tentunya"  Kata pak Kyai sambil menyiapkan pengilingan.

Sayapun mengangguk membenarkan.

" berikutnya biji kopi harus dijemur dan digiling untuk bisa diminum dengan nikmat." anjut pak Kyai

"Makna nya" tanyaku penasaran.

"Sama halnya dengan hidup, kamu harus “digiling” begitu berat agar mental jadi kust. Secangkir kopi yang enak tak tercipta begitu saja. Butuh proses yang panjang supaya kopi tersebut dapat dinikmati semua orang. Awalnya biji kopi harus dijemur terlebih dahulu, setelahnya digiling jadi bubuk dan diseduh dengan air panas, setelah itu baru diseruput dengan nilkmat." ujarnya

"Jadi  saat  jalanmu kian berat dan membuat letih, bersabarlah. Semua itu adalah proses untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan. Kamu harus jatuh, lalu bangkit dan jatuh lagi. Memang terasa sakit dan membuat sesak, tapi secara tak sadar, mentalmu sudah ditempa untuk jadi kust " jelasnya,

" tapi kopi itu pahit, pak Kyai" kataku.

Pak Kyai tersenyum, dan berkata, "Pahit-manis pada kopi ibarat getir dan indahnya hidup. Jika disyukuri, perpaduan rasa keduanya malah terasa nikmat."

"Kopi butuh rasa pahit agar rasanya tambah enak. Jika terlalu manis, intisari kopi malah berkurang. Paduan rasa manis dan pahit pada kopi akan membuat kopi semakin nikmat untuk disesap. Sama dengan hidup, ada hal pahit yang terasa begitu getir dan manis yang membuat hidupmu jadi lebih berwarna dan indah." Jelas pak Kyai

"Jika dipadukan, kedua rasa tersebut adalah kombinasi terbaik untuk membuat hidupmu semakin bermakna. Butuh sedikit rasa pahit agar kamu tahu kalau hidup ini tak selalu indah, namun dibalik rasa pahit terserbut, terselip hal baik yang terasa begitu manis " tambahnya

saya pun ingin guru guru merasakan kopi, dan ketka kan minum, ditahan pak Kyai.

"Menikmati segelas kopi tak boleh terburu-buru, hirup aromanya dan teguk perlahan." kata pak kaai sambil mencontohkan.

"Begitu juga dengan hidup, nikmati saja setiap proses dengan benar. Untuk merasakan kopi dengan benar, kamu tak boleh meminumnya dengan terburu-buru. Pertama, hirup aromanya yang begitu wangi, lalu teguk sedikit demi sedikit. Dengan begitu, kamu bisa menikmati kopi tersebut mulai dari sisi pahit lalu kemudian manisnya." jelas pak Kyai sambil menaruh cangkir kopinya di meja.

"Begitu juga dengan jalan hidupmu, cukup nikmati saja setiap prosesnya. Walau berat atau terkadang ringan, jalani saja dengan benar. Proses yang kamu jalani lebih penting daripada sekedar hasil akhir, sebab itu nikmati setiap hal yang kamu rasakan sekarang." tambahnya

" Tapi hidup ini berat pak Kyai" kata saya

"Betul, sehingga butuh langkah panjang untuk mendapatkan secangkir kopi yang nikmat."

"Apa Hubungannya Pak Kyai" kataku dengan meremehkan,

" kamu tahu , walau hidup ini berat, semua itu adalah proses agar lebih hebat. Setelah dipilih dari ribuan biji kopi, dijemur kemudian digiling dan diseduh air panas, teciptalah secangkir kopi dengan wangi yang harum dan rasa yang enak. Setiap orang yang meminumnya begitu menyukai dan jatuh cinta pada kenikmatan tersebut." ujar pak Kyai.

" Karena secangkir kopi yang nikmat itu ibarat hidup yang sedang kamu jalani saat ini. Mungkin kamu belum sampai tahap dimana rasa nikmat tersebut belum dikecap, tapi masih dalam proses dijemur dan digiling agar mendapatkan hasil yang terabit." jelasnya

" Jadi Tak perlu takut untuk gagal asal kamu semangat dan kerja keras pada akhirnya akan tiba waktumu untuk merasakan nikmat, layaknya secangkir kopi yang harum dan nikmat." tutap pak Kyai menyudahi pelajaranya malam ini..

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama