Inilah Pola Ekponensial Korban Virus Korona, Setelah Pekan Keempat Akan Terjadi Ledakan Virus Corona ?


By M. Athallah Raihan Adam
Mahasiswa Kedokteran Di Jakarta


"Pada akhir pekan keempat  menjadi 2.900, lebih kurang. setelah pekan keempat maka ledakan nya akan luar biasa ? mengingat siklus virus terjadi 14 hari setelah inkubasi. Jika hitunganya benar maka pada pekan kelima akan terjadi penyebaran virus besaran besaran. Dan pekan ke enam akan menajdi puncak positif virus, dan pekan kedelapan bisa dibayangkan kalau kita tidak lockdown ?"

Saya setuju dengan Pertumbuhan eksponensial yang dikemukan tiga peneliti dari LIPI, bahwa akan ada ledak kan yang mengerikan Jumlah kasus korona.

Pada tahap awal memang masih terlihat tidak banyak, tapi pada suatu titik akan meledak luar biasa menembus daya tampung fasilitas kesehatan. 

Dalam ilmu epidemiologi juga menjelaskan tentang laju kenaikan kasus Pandemi suatu kota atau Negara yang mengukur  seberapa besar kasus itu meningkat dalam suatu periode waktu tertentu.

 Didalam tulisan nya tiga peneliti menguraikan jumlah kasus baru meningkat dua kali lipat dalam waktu satu minggu (waktu penggandaan, doubling time). 

Sehingga tanpa ada pembatasan yang ketat, pertumbuhan jumlah pasien karena penularan virus bersifat eksponensial. Artinya untuk tiap periode waktu yang sama akan terjadi dengan jumlah pasien menjadi N kali kali lipat dri jumlah pasien sebelumnya. 

Contohnya korban kasus korona di Indonesia dalam grafik di bawah ini.





Dari grafik diatas terlihat gerakan korban virus korona naik dengan cepat, itu artinya belum ada intervensi yang signifikan yang dilakuakn pemerintah.

Sehingga jumlah pasien meningkat 2x setiap hari–setiap satu pasien menularkan ke dua orang–maka jumlah pasien pada hari pertama hingga hari ke-7 adalah: 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64. Bahkan hitungan saya adalah, 1 pangkat n kali 2, jadi 1,2, 8, 32,128.


Pada periode pekan pertama ini ini tampaknya jumlah pasien masih dapat ditangani petugas medis. Namun jika penggandaan berlanjut, pada akhir pekan kedua jumlah pasien sudah menjadi 8.192 (versi Peneliti Lipi

2/3   2 hari pertama

6/3   4
8/3   6
10/3 8
11/3 34 6 hari kemudian

Pada pekan Pertama membutuhkan waktu 9 hari maka 4 x 9, kita dapatkan 34, dengan rata rata penambahan 2, dan baru bergerak ekponensial pada hari 8 menuju 9, dan menjadi (2 x 8) x 2 = 34 dikali  lipat pada tanggal 10 ke tanggal 11  satu hari saja, sehingga bisa dikatakan di kali 2 pangkat 4.

13/3 69
14/3 96
15/3 117
16/3 134
17/3 172
18/3  227 6 hari kemudian


Pola pekan kedua sama masih rumusnya (2x69)x 2 hasilnnya 228    namun durasi hari memendek menjadi 6 hari saja

19/3 309
20/3 369
21/3 450
22/3 514
23/3 579
24/3  689 6 hari kemudian

namun 6 harinya  pekan ketiga menjadi rumusnya (2x227) x 2 maka hasilnya  904 
25/3 790 artinya ada deviasi hingga 200, 904 
26/3 893 perkiraan 904
27/3 1.046 perkiraan 1.200
28/3 1.800 perkiraan
29/3 2.400 perkiraan
30/3 (689x2) x2 = 1.450 x 2 = 2.900 


Pada akhir pekan keempat  menjadi 2.900, lebih kurang. setelah pekan keempat maka ledakan nya akan luar biasa ? mengingat siklus virus terjadi 14 hari setelah inkubasi. Jika hitunganya benar maka pada pekan kelima akan terjadi penyebaran virus besaran besaran. Dan pekan ke enam akan menajdi puncak positif virus, dan pekan kedelapan biasa dibayangkan kalau kita tidak lockdown ?

Guna mencegah keadaan lebih buruk, penggandaan harus dihentikan sesegera mungkin di awal di saat jumlah pasien masih kecil. Oleh Karena itu minggu minggu ini adalah minggu minggu yang menentukan intervensi pemerintah.

Karena jika hitungan diatas tepat atau mendekati, maka lonjakan nya bisa tidak terbendung lagi.

Namun tampaknya banyak negara, termasuk Indonesia, tidak mengambil langkah-langkah drastis untuk mengurangi laju kenaikan pada saat awal karena menganggap jumlahnya masih kecil. 

Padahal justru saat masih kecilah pemerintah harus berani mengambil tindakan drastic, agar Laju kenaikan kasus  bersifat ekponensial bisa di stop.

Solusinya adalah, lock down selama 14 hari, dan yang melanggar dikenakan sangsi, kemudian kampanye melalui televisi dan semua media, dekati tokoh agama agar ikut serta mengkampanyekan hal tersebut.

Untuk itu berkorban 14 hari menurut saya tidak masalah, dengan kondisi yang ada saat ini. Dari pada kita membuang buang waktu dan biaya seperti saat ini, justru tidak menyelesaikan masalah.

Perlu dicatat tidak ada istilah slowdown atau countdown dalam menghadapi virus, yang ada hanya ada dua, yaitu Lock down atau herd imunnity, dan herd immunity artinya kita akan membunuh rakyat sendiri, karena belum ada vaksin nya. Selan itu ada syaratnya minimal 70% rakyat kita sudah kebal terhadap virus korona, apakah kita sudah seperti itu ?

Penulis adalah Chief Exekutif Kajian Kesehatan Publik Syafaat Foundation Indonesia.

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama