Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah tanggap dalam mengantisipasi sebaran virus corona baru atau Covid-19. Salah satunya dengan memberi informasi dan layanan online melalui website corona.jakarta.go.id/.
Website berisi sosialisasi dan cara melindungi diri dari Covid-19. Situs yang hadir sejak 21 Januari itu juga berisi data pemantauan Pemprov DKI terhadap virus asal Wuhan, China tersebut.
Namun demikian, situs tersebut sulit diakses melalui smartphone pada pagi ini. Beberapa kali awak media mencoba masuk ke situs tersebut dengan smartphone dan provider berbeda, tapi hasilnya gagal.
Dalam Twitter resminya, Pemprov DKI Jakarta mengurai bahwa situs ini mengalami DDos attack. Artinya jalur menuju website itu dipenuhi oleh akses palsu atau zombie bot, sehingga pengguna reguler sulit masuk.
“Mohon maaf, situs corona.jakarta.go.id sedang sulit diakses karena mendapat serangan DDoS. Saat ini sedang ditangani tim Kominfotik DKI," kicau akun Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (12/3) pukul 18.03.
Seorang petinggi Pemprov DKI mengatakan DDos attack membuat situs menjadi kadang on dan kadang off. Serangan DDoS adalah salah satu jenis serangan Denial of Service (DoS), yang menyerang komputer atau server dengan cara menghabiskan sumber daya (resource) yang dimiliki oleh komputer atau server.
“Buntutnya, komputer dan server tidak dapat berfungsi dengan semestinya,” terang petinggi tersebut.
“Bedanya dengan DoS, DDoS melancarkan serangan ini dengan menggunakan banyak host penyerang (kadang disebut zombie bot), untuk menyerang satu host target dalam sebuah jaringan,”
tutupnya.
Sampai pagi ini kami coba mengakses tidak bisa juga. Jahat betul yang menyerang situs paling penting untuk mengetahui jumlah real pasien corona virus, yang ada perbedaan mencolok antara data Pemda DKI dan Pemerintah Pusat.
Data terakhir yang diunggah melalui akun Roy Suryo adalah :
Mungkinkah karena hal ini diserang terus sehingga sulit diakses ?
Sumber Gelora.co
tutupnya.
Sampai pagi ini kami coba mengakses tidak bisa juga. Jahat betul yang menyerang situs paling penting untuk mengetahui jumlah real pasien corona virus, yang ada perbedaan mencolok antara data Pemda DKI dan Pemerintah Pusat.
Data terakhir yang diunggah melalui akun Roy Suryo adalah :
Mungkinkah karena hal ini diserang terus sehingga sulit diakses ?
Sumber Gelora.co