dr Joni :79 % Yang Kami Rawat Orang Surabaya ! Mau Apa Lagi Bu Risma..

Masalah komunikasi sebelumnya antara dr Joni dan Risma 

Berawal banyaknya Pasien di Surabaya yang ditolak di RS dr. Sutomo sehingga Wali Kota Tri Rismaharin meminta pihak RSUD dr Sutomo mau menerima warganya yang terinfeksi covid19 dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim. Risma pun menangis dan sujud saat audiensi bersama IDI Surabaya dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).

Direktur RSU dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah menolak warga Surabaya dengan gejala berat untuk dirawat di Soetomo.

"Kami juga merawat pasien asal Surabaya," kata joni, Senin (29/6/2020).

Joni menyebut saat ini kondisi RSU dr Soetomo penuh dan overload. bahkan 79 Persen pasien yang menghuni RSU dr Soetomo saat ini adalah warga Surabaya.

"79 Persen pasien covid19 yang kita rawat orang Surabaya," terangnya.

Terkait komunikasi yang disebut Risma bahwa pihaknya tidak bisa berkomunikasi dengan Soetomo, Joni menanyakan hal tersebut.:

"Komunikasi gimana? Itu ada Ketua Pinere RSU dr Soetomo, Dokter Sudarsono," pungkasnya.

 Dalam Video yang beredar Wali Kota Risma menangis dan bersujud dua kali kepada Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) RSU dr Soetomo, dr Sudarsono, pagi tadi. Risma menangis lantaran tidak bisa berkomunikasi dengan RSU dr Soetomo, padahal dirinya sudah membuka dan membangun komunikasi berkali-kali.

Namun hasilnya tetap nihil. Dia mengharapkan warganya yang terkena covid19 bisa dirawat di RSU dr Soetomo.

"Tolonglah kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati. Kita masih ngurus orang meninggal jam 03.00 pagi, bukan warga Surabaya. Kami masih urus," lanjut Risma sambil menangis.

Setelah bangun dari sujudnya, Risma mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.

Padahal jika dipaksakan maka akan membahayakan bagi pasien, perawat dan dokter dilingkungan RSUD dr Sutomo, yang sudah penuh tersebut, dalam wawancara dengan TV One dr Joni menjelaskan masalah ini. 

" Pasien di RSUD dr Surtomo memang sudah penuh, ada seribu lebih pasien yang kami rawat " ujarnya

Sedangkan menurut Risma, dia tidak diterima;

"Kami tak terima. Karena kami tak bisa masuk ke sana (RSU dr Soetomo untuk komunikasi)," kata Risma sambil menangis di mejanya.

dr, joni justru menanyakan kembali,

"Komunikasi gimana? Itu ada Ketua Pinere RSU dr Soetomo, Dokter Sudarsono," pungkasnya.

Wali Kota Risma menangis dan bersujud dua kali kepada Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) RSU dr Soetomo, dr Sudarsono, pagi tadi. Risma menangis lantaran tidak bisa berkomunikasi dengan RSU dr Soetomo, padahal dirinya sudah membuka dan membangun komunikasi berkali-kali.

Namun hasilnya tetap nihil. Dia mengharapkan warganya yang terkena covid19 bisa dirawat di RSU dr Soetomo.

"Tolonglah kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati. Kita masih ngurus orang meninggal jam 03.00 pagi, bukan warga Surabaya. Kami masih urus," lanjut Risma sambil menangis.

Setelah bangun dari sujudnya, Risma mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.

"Kami tak terima. Karena kami tak bisa masuk ke sana (RSU dr Soetomo untuk komunikasi)," kata Risma sambil menangis di mejanya.

Jadi siapa yang benar dan siapa yng lebay ?


 


0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama