Pelaku diduga menyemprot rumah ibadah tersebut dengan dalih melakukan penyemprotan disinfektan cegah penyebaran virus covid-19.
Meski tak ada korban dan kerugian materil dalam kasus yang terjadi pada Jumat (29/5/2020) siang itu, belum diketahui pasti siapa pelakunya.
Kepala Rumah Tangga Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami' Uswatun Hasanah, Sartono (53) mengatakan pihaknya baru tahu peristiwa penyiraman air keras usai pelaku pergi.
Kepala Rumah Tangga Dewan Kehormatan Masjid (DKM) Jami' Uswatun Hasanah, Sartono (53) saat memberi keterangan di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020) (TribunJakarta.com/Bima Putra)
"Kalau pun benar disinfektan harusnya kan izin dulu ke DKM, jangan asal main semprot. Ini ke DKM, pengurus RT/RW enggak izin," kata Sartono, Senin (1/6/2020).
Pengurus pertama tahu masjid disiram sekira pukul 09.30 WIB saat petugas keamanan dapat laporan pintu gerbang masjid terbuka.
Kala itu memang tak ada seorang pun di masjid, sementara petugas keamanan berada di rumah karena habis berjaga di malam harinya.
"Memang pas kejadian gerbang dalam keadaan enggak digembok, hanya digerendel saja. Pas dicek selasar sampai tangga masjid basah semua, bau cairan kimia," ujarnya.
Sartono menuturkan bau kimia yang berbeda dengan lazimnya disinfektan membuat pengurus bergegas mengepel masjid.
Lantaran tak tahu jenis cairan kimia yang digunakan, mereka juga sepakat menyemprot disinfektan ulang ke seluruh bagian masjid.
sumber tribunnews