Keraguan Bercinta Dengan JUS Sukabumi ?




"Cinta Kita Belum Teruji, Jika Belum Dapat  Orang Yang Mencintai Kita Apa Adanya."

Oleh El Zahra Historia


Kisah Dini dimulai ketika dia bersekolah di SMP kelas 3, Berpacaran dengan anak kelas tiga SMA. Dini mencintai Rosid (Bukan Nama Asli), Dini sendiri melihat Rosid sebagai Cowok Gaul, dan sangat terpesona dengan gaya gaul Rosid. Dini sering diajak Rosid jalan, namun tak terlalu jauh. Hari itu Dini diajak jalan ke Pelabuhan Ratu, entah setan apa yang merasuki keduanya di malam itu. Bujuk rayu Rosid, berhasil mengoyakkan Kehormatan Dini di pantai Pelabuhan Ratu. Malang tak bisa diraih, Dini dan Rosid kepergok masyarakat di Pelabuhan Ratu, dan dibawa ke balai RW, hingga akhirnya dinikahkan oleh orang tua mereka untuk menutupi rasa malu.

Pernikahan usia dini mereka, tak bertahan lama. mereka Bercerai setelah hanya tiga bulan menikah. Semenjak itu Dini jadi galau, dan stress, maklum masih muda sudah menjadi janda. Bulan berlalu, ada turis dari timur tengah ketemu dengan orang tua Dini, akhirnya keduanya menikah secara kontrak 2 tahun. Maksud orang tua Dini adalah agar bisa mengembalikan kepercayaan diri Dini, yang sempat hilang, sampai tidak mau sekolah. Akhirnya perlahan dan pasti timbul kembali kepercayaan diri Dini.

Setelah dua tahun menikah, dan sering ditinggal sebenarnya, dalam setahun hanya 2 bulan bertemu. Ketika sang turis mengajaknya nikah tanpa kontrak. Dini menolaknya, pasalnya si Turis hanya bisa dalam setahun 2 bulan saja bertemu. Akhirnya selesai perkawinan Dini, dengan si turis. Nah ketika itu Rori teman pengajian ayah menawarkan, akang untuk menjadi pendamping Dini kata Dini dengan senyumnya yang manis. Saya jadi bergetar dag dig dug plus.

Ternyata sebelumnya Rori, telah cerita banyak tentang saya, dan foto saya sudah ada di HP Dini. Sehingga Dinipun mau menerima saya, tiga hari saja. Jreng jreng..
Menurut kamu saya sendiri cocok ngak ?Tanya saya,  agak ragu. cocok kang, karena akang, akang waktu datang terlihat orang baik, dan pemalukata Dini.  Saya jadi speechless, karena dini terlalu cantik buat saya, dan masih terlalu muda buat saya. Sayapun akhinya menasihati Dini, tentang masa depanya, hingga cita citanya yang ingin menjadi Guru.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12.00, sayapun mengajak Dini pulang.  Sampai dirumah kami berdua masuk kamar, saya membuka baju.  dan celana panjang saya. Hanya memakai kaos dalam dan celana pendek. Dini membuka bajunya dan pakaian dalamnya. Ya..ampun..seperti bidadari saya melihat momen itu. Dini kemudian memakai baju tidurnya, yaitu daster batik warna putih tanpa menggunakan Bra-nya, Serasi sekali. Saya merebahkan diri saya, di tempat tidur. Dini kemudian memeluk saya. Saya sendiri bingung, sebenarnya karena saya masih belum yakin dengan penikahan mut ah..Akhirnya ketika Dini mencium pipi saya, saya Manahan Dini untuk melanjutkan, dan saya terus terang Dini tentang belum yakinnya saya, dengan diri saya sendiri..

Dan tadinya Dinipun bingung dengan sikap saya, tapi setelah saya menjelaskan, dan meminta Dini untuk memahami saya, hanya pada malam ini. Akang, benar benar orang baik, Dini jadi makin suka sama akangsambil mencium saya, dan Dinipun tidur disamping saya..Saya hanya bisa menatap langit dengan gelisah, berjuang untuk tetap setia pada istri tercinta..dag.. dig.. dug.. mampukah  saya tetap setia ? Padahal ini adalah sah, Karena menikah dihadapan orang tuanya.. dag dig dug plus ...dada saya bergelora......pikiran saya melayang jauh entah kemana... 

Penulis adalah wartawan






0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama