Oleh Helmi Adam
Pernyataan Wakil Presiden Yusuf Kalla tentang Unicorn bukanlah sektor riil, ada benarnya. arena yang sektor ril adalah ketika manusia memesan makanan, memesan alat transportasi dan lain nya. krian yang akan breeder saat ada penggunaan jasa interaksi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh ilmuwan jepanng ayng melahirkan society 5.0, setelah revolusi 4.0.
menurut Prof. Yuichiro Anzai dari jepang dengan menggunakan nama, & quote; revolusi ke-5 " (Yuichiro Anzai: 2016).dia melihat Kebutuhan dalam masyarakat layanan cerdas atau smart service, seperti berbagi data, organisasi, dan teknologi, akan membentuk Masyarakat 5.0 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, daripada hanya meningkatkan kekuatan teknologi temata. Pada revolusi ke 5 ini, kita harus memiliki Pemahaman yang lebih baik tentang interaksi manusia dengan manusia dan manusia dengan bukan manusia. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan layanan cerdas.
Layanan cerdas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan teknologi semata, akan tetapi meningkatkan kualitas hidup yang benar, dengan menggunakan layanan yang balk dan membutuhkan pengembangan smart society.
Beberapa peneliti sedang mengerjakan apa yang disebut ilmu layanan atau rekayasa layanan melalui omline. Dimana layaban selular yang melibatkan interaksi manusia dengan manusia atau manusia dengan bukan manusia, seperti dengan robot. Hampir semua sistem rekayasa melibatkan operatornya adalah manusia, baik interaksi manusia dengan mesin atau interaksi manusis dengan lingkungan yang berkembang menjadi layanan cerdas atau smart service.
Beberapa peneliti sedang mengerjakan apa yang disebut ilmu layanan atau rekayasa layanan melalui omline. Dimana layaban selular yang melibatkan interaksi manusia dengan manusia atau manusia dengan bukan manusia, seperti dengan robot. Hampir semua sistem rekayasa melibatkan operatornya adalah manusia, baik interaksi manusia dengan mesin atau interaksi manusis dengan lingkungan yang berkembang menjadi layanan cerdas atau smart service.
Menurut Anzai (2016) Interaksi adalah kunci dalam memahami apa yang dimaksud layanan Cerdas. Namun, interaksi sendiri adalah konsep multi-layered, dimana interaksi manusia dengan manusia, dan manusia dengan mesin, atau manusia dengan lingkungan yang mencakup elenen bervariasi, dan berkembang. Oleh karena itu hal ini bisa menjadi jenis penelitian yang dapat memicu agenda untuk 10 hingga 20 tahun ke depan.
Dalam model interaksi setara, yaitu dengan berbagi informasi di antara agen yang berpartisipasi. Hal ini berarti bahwa suatu interaksi terjadi, dan termasuk titik-titik berbagi informasi di antara para pihak. Begitupun sebaliknya, jika terjadi pertukaran informasi maka terjadi juga interaksi.
Berbagi informasi sifatnya tidak bisa secara fisik, karena fisik tidak bisa dibagi. Dengan demikian yang dibagi manusia hanya tujuan, nilai, dan kemampuan inferensialnya sendiri, untuk masyarakat. Dengan kata lain, ketika manusia berbagi informasi satu sama lain atau dengan robot otonom, itu bukan tindakan berbagi fisik. Karena informasi tidak dapat dibagi dengan sendirinya. Untuk itulah betapa pentingnya merancang dan mengembangkan komunitas, organisasi, kerangka kerja berbagi data, dan teknologi untuk mendukung manusia
Berinteraksi akan membantu mereka memperoleh kemampuan dalam berbagi informasi secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa Manusia memerlukan tingkat kemampuan inferensial canggih agar dapat berbagi informasi secara efektif, dengan manusia lain atau benda non-manusia. Sehingga berbagi data tanpa adanya insentif tidak dimungkinkan, karena data memiliki nilai. munculnya "Data Is oil" bisa dipahami dari hal ini.
Sehingga Orang yang berbeda dan daerah penelitian yang berbeda memiliki persyaratan insentif yang berbeda. Di bidang yang berbeda, seperti biologi dan fisika, sangat berbeda dalam hal insentif untuk menyediakan data kepada publik. Biologi sangat konservatif karena bidangnya sangat kompetitif, kemudian fisika berbeda dari astronomi dan matematica serta sebagainya.
Sehingga Orang yang berbeda dan daerah penelitian yang berbeda memiliki persyaratan insentif yang berbeda. Di bidang yang berbeda, seperti biologi dan fisika, sangat berbeda dalam hal insentif untuk menyediakan data kepada publik. Biologi sangat konservatif karena bidangnya sangat kompetitif, kemudian fisika berbeda dari astronomi dan matematica serta sebagainya.
Namun, dalam Masyarakat 5.0 dan masyarakat Layanan-Cerdas, para peneliti berbicara tentang masyarakat manusia dimana semua orang berbagi informasi. Sebagai contoh masalah berbagi informasi keluarga yang bercerai dimana tanggung jawab untuk rumah (ibu), pekerjaan (ayah), dan pendidikan (anak-anak) dipisahkan dalam situasi kehidupan baru. Anzai percaya bahwa pemisahan ini akan memiliki dampak negatif yang ditimbulkannya pada berbagai informasi mengarah pada penurunan populasi di kalangan generasi muda.(Yuichiro Anzai 2016)
Pertanyaan berikutnya terkait TI adalah, apa yang mungkin berguns untuk mendukung interaksi manusia dyngan media lain?
Pertama, infrastruktur sosial untuk keselamatan dan lingkungan kerja yang nyaman, serta peluang seperti mobilitas (mis., Kendaraan otomatis untuk pasien dan lansia) dan perangkat tambahan lainnya untuk interaksi yang aman, lancar, dan nyaman. sebagai contoh adalah munculnya Unicorn seperti gojek, traveloka, dll. Yang tetra memberikan dampak ruilnat dengan mempekerjakan manusia.
Kedua, teknologi yang memungkinkan manusia untuk secara efisien mengambil informasi konseptual dari dokumen episodik seperti kaset video panjang dan meta data lainnya, yang akan meningkatkan interaksi. Sebagai contoh munculnya media social, seperti facebook, twitter dll, yang memuat iklan dan menghasilkan penghasilan bagi manusianya.
Kedua, teknologi yang memungkinkan manusia untuk secara efisien mengambil informasi konseptual dari dokumen episodik seperti kaset video panjang dan meta data lainnya, yang akan meningkatkan interaksi. Sebagai contoh munculnya media social, seperti facebook, twitter dll, yang memuat iklan dan menghasilkan penghasilan bagi manusianya.
Ketiga, bantuan dalam menghasilkan pesan-pesan linguistik dan non-linguistik yang tepat pada waktu-waktu tertentu dalam konteks yang unik. Sebagai perubahan cara bergaul dan berbahasa dalam kehidupan, menghasilkan vloger dan blogger seria selebgram sebagai profesi baru.
Pada tahun 2025, 10% orang akan memakai barang-barang pakaian yang terhubung ke Internet dan 90% manusia dapat mengakses memori bebas biaya melalui kapasitas terbatas di cloud, menggunakan sensor 1-terabyte sebagai standar uituk koneksi ke Internet dan IoT. Perkembangan teknologi seperti mobil tanka pengemudi, pencetakan 3-D, dan kota-kota besar tanpa memerlukan sinyal trafik (yang terakhir yang diramalkan oleh perkiraan GAC di atas dapat terjadi dengan 64% kemungkinan pada tahun 2025). Tentu saja semunya tetap harus melibatkan pekerjaan manusianya, jangan sampai manusia diatur oleh robot, yang menghilangkan nilai kemanusiaan.
Struktur industri akan berubah; bersama-sama, demikian juga struktur pekerjaan, pasar kerja secara umum, sehingga menciptakan masyarakat layanan cerdas.
Hubungan inovasi teknologi dengan aktivists manusia, dan masyarakat sangat berkorelasi, berdasarkan garis waktu sejarah sebelumnya. Sebagai contoh, penerimaan negara-negara modern terhadap masyarakat global tau internasional, yang baru saja dimulai menjadi arus utama beberapa tahun yang lalu, tetapi benihnya ditanam pada tahun 1960-an dan 1970-an dengan kebangkitan perusahaan global seperti minyak dan manufaktur, haruslah memperhatikan keterlibatan manusia.
Karena revolusi 4.0 hanyalah berpedoman pada pembagian tugas, bukan pada manusianya. sehingga bisa terjadi keslaahpahaman dalam ekonomi, dimana pendangen pengurangan pekerja adalah efisiensi, adalah salah besar. Justru efisiensi pada tugas, bukan pengurangan pekerja, yang berdampak pada daya beli menurun, konsumsi menurun, produksi menurun dan unjungnya pertumbuhan ekonomi menurun.
Masyarakat multi-regional, seperti Cina-Uni Eropa dan Inggris-Amerika-Rusia, serta masyarakat berbasis TIK dan masyarakat masa depan berdasarkan interaksi, berada di garis depan agenda Society 5.0. Membangun teknologi untuk mendukung interaksi manusia dengan manusia lain dan dengan non-manusia lainnya akan menjadi kunci dimasa depan.
Karena revolusi 4.0 hanyalah berpedoman pada pembagian tugas, bukan pada manusianya. sehingga bisa terjadi keslaahpahaman dalam ekonomi, dimana pendangen pengurangan pekerja adalah efisiensi, adalah salah besar. Justru efisiensi pada tugas, bukan pengurangan pekerja, yang berdampak pada daya beli menurun, konsumsi menurun, produksi menurun dan unjungnya pertumbuhan ekonomi menurun.
Masyarakat multi-regional, seperti Cina-Uni Eropa dan Inggris-Amerika-Rusia, serta masyarakat berbasis TIK dan masyarakat masa depan berdasarkan interaksi, berada di garis depan agenda Society 5.0. Membangun teknologi untuk mendukung interaksi manusia dengan manusia lain dan dengan non-manusia lainnya akan menjadi kunci dimasa depan.
Dalam masyarakat 5.0, teknologi dan bisnis bergerak cepat, sains sederhana, tetapi kebijakan tidak memiliki kecepatan yang sama, Sehingga dibutuhkan kebijakan yang cepat dalam menerapkan etika, keamanan, privasi, dan mekanisme stabilisatie dalam masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan. Dilain pihak pentingnya mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan. Yang juga pending adalah bagaimana menggabungkan dan menyuarakan isu-isu ini di rumah, pekerjaan, dan pendidikan.
Pentingnya pemahaman tentang interaksi melalui TI, yang tidak mengorbankan pekerjaan manusia. Karana kalau tidak pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi.
Pentingnya pemahaman tentang interaksi melalui TI, yang tidak mengorbankan pekerjaan manusia. Karana kalau tidak pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi.