Inilah Nama, Penyerang Novel Baswedan, Ini Asli Atau Rekayasa ?



Oleh El Zahra Historia

Akhirnya polisi menangkap Penyiram air keras  ke wajah Novel Baswedan. Orang itu bernama Nico, yang merupakan keponakan dari kasus suap ke MK yaitu Muchtar Efendi. Nico sendiri selama ini buron, dan baru tertangkap polisi hari ini. Ini merupakan hadiah ulang tahun 17 Agustus yang ke-74.

Namun publi bertanya tanya atas penangkapan Nico yang begitu lama, karena polisi begitu cepat menangkap teroris, dan begitu cepat menangkap kasus criminal lain nya, Tapi untuk kasus novel mengapa butuh satu tahun lebih ? adakah rekayasa ?.

Oleh karena itu polisi harus menjelaskan kronologisnya secara tuntas, sehingga tidak mengundang spekulasi di masyarakat. Apalagi di era digital saat ini, dimana segala sesuatu yang bersifat rekayasa akan kebongkar dengan sendirinya.

Hal ini lah yang harus diperhatikan bersama, jangan sampai adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap polri, padahal polisi sudah bekerja keras untuk hal tersebut.  

Oleh karena itu harus dikonfrontir dengan Novel Baswedan, karena saya yakin Novel pasti tahu siapa yang menyiramkanya, minimal bentuk badanya.

Penangkapan Nico juga berarti bagi KPK dan Aparatnya untuk berhati hati, karena para koruptor adalah pemilik modal, dan memiliki uang yang besar, yang bisa dengan mudah membayar orang untuk menghabisi nya.

Disisi lain, polisi harus serius menindak pelaku kejahatan terhadap aparat KPK. Karena mereka melakukan tindak kejahatan dengan sengaja, dan terencana denagn matang sehngga sulit ditangkap. Apalagi kasus ini menyebabkan cacat permanen tegadao Novel Baswedan dari aparat KPK. 

Sudah sewajarnya jika dituntut dengan hukuman berat yaitu, hukuman mati. Hal ini dilakukan untuk membuat effect Jera Pelaku kejahatan. mengingat dampak yang di timbulkan nya luar biasa besar, baik secara hukum, politik dan social. 

Jika tidak dituntut hukuman mati, maka koruptor dengan uangnya bisa membalaskan dendam nya, Dan terakhir yang paling penting adalah ungkap pelaku dalang dibalik itu semua, Apakah koruptor nya maupun pejabat yang terlibat. Agar ada effect jera bagi semua pihak, dan juga memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan yang coba coba menlakukan penyerangan terhadap aparat KPK.

Jika tidak dilakukan, maka bisa saja, hal ini merupakan “lonceng kematian bagi aparat yang bertugas di KPK..

2/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Light Talg mengatakan…
keren tulisannya. selamat berkarya teroos. saya suka juga tampilan blognya
btw, jangan lupa mampir juga ke blog saya Blog Alister N ya. sekalian krisan kalo berkenan.
Lebih baru Lebih lama