Oleh Helmi Adam
Sambungan Jamur Puting;
Akhirnya, saya terpaksa berterus
terang tentang diri saya, Sialnya dia tahu tentang diri saya, diluar dugaan, karena sebelum dikenalkan dengan saya, dia
sudah melakukan searching di google. Rupanya teman saya sudah memberi tahu siapa
saya sebelum ketemu di citos. Akhirnya saya katakan saja terus terang bahwa saya
tidak suka selingkuh, saya lebih suka menikah sirih.
Rupanya Ida memahami apa yang saya
katakan, akhirnya saya berjanji akan menikahi Ida minggu depan dengan syarat, Ida tidak boleh menganggu rumah tangga saya.
Minggu depan nya, saya bersama dua
teman saya,sudah janjian di apartemen Ida, kami pun akhirnya melakukan
pernikahan siri, dengan dua orang saksi dan wali yang ditunjuk oleh Ida. Maklum ida seorang janda, jadi tidak ada kewajiban, wali harus dari orang tuanya.
Pernikahan pun berlangsung, kami
hanya ada 6 orang, di apartemen Ida dan tanpa Foto foto. Saya akhirnya
melakukan giliran berkunjung dengan Ida, prinsipnya Ida ikhlas, dan istri pertama saya
belum mengetahui pernkahan kedua saya. Namun ternyata cobaan datang ketika tiba tiba, Ida Hamil, saya kaget bukan
main, sementara Ida senang bukan main. Saya bingung kareana awalnay Ida mengaku
mandul, setelah saya tanya " apakah kamu mandul itu, berdasarkan cek medis ?", Ida
menjawab “tidak bang, saya hanya kira kira aj, karena suami saya yang cerai dengan
saya punya anak, dan saya pernah bermain dengan pacar saya, juga tidak punya
anak, tapi setelah saya nikah sama abang, perasaan saya nyaman, dan saya sendiri
tidak menyangka bisa punya anak, alhamdulillah ya bang..” Mendengar jawaban
istri saya , saya jadi bingung pasalnya saya takut anak saya perempuan dan
harus saya yang menikahkan..
Bagaimana jika anak saya menikah
dengan anak saya juga, toh istri saya juga masih punya anak kecil. Ditambah lagi, saya takut
diketahui istri saya, dan anak anak saya…apa yang harus saya perbuat ? saya memikirkan
masa depan anak anak saya…
Adakah saran yang bisa diterima
oleh saya… Karena anak saya dari Ida, telah lahir, dan Perempuan…
Bahan Diambil dari Konsultasi Rumah Tangga Syafaat Foundation Indonesia.
Penulis Direktur Syafaat Indonesia