Oleh El Zahra Historia
Awalnya saya dikenalkan oleh teman, namanya
Ida (Bukan nama Sebenarnya), Jamur Putting, janda berumur, tinggi, putih, dan
Lansing. Memang menarik dan menggoda, keliahatn suadah matang wajhnaya, namun
memiliki seks appeal, yang kuat di wajahnya yang berpenampilan kalem itu.
Tampilanya seperti Min Na Wen, yang berperan sebagai May di Agent of Shield. Namun siapa yang sangka penampilan kalem tersebut, ternyata sangat
agresif jika berdua saja.
Awalnya ketemu di Citos, kenal di
sebuah kafe di sana. Ida mengenalkan dirinya sebagai seoarang janda tak punya
anak, karena mandul. Ida hidup
membujang, setelah 5 yahun bercerai dengan suaminya. Umur ida baru 40
tahun, beda 7 tahun dengan saya, tapi Ida kelihatan lebih muda dari umurnya.
Sehingag teatpa menarik dan menggoda. Sayangnya tidak semua orang, bisa
mendapatkan perhatian dari Ida.
Saya mengenalkan diri, dan
kemudian Ida memanggil saya bapak, karena tahu umur saya lebih tua dari
dirinya, langsung saja saya bilang “ jangan panggil saya bapak, nanti saya bisa
jadi bapak, dari anak anak kamu. Ida pun dengan senyum manis, dan tenang,
menjawab “ justru itu saya mau banget, punya anak dari bapak” . mendengar itu
saya jadi kaget, lalu Ida pun cerita
masa lalunya yang sudah menikah selam 12
tahun tapi tidak di karunia anak, sheingga dia diceraikan oleh suaminya.
Dari situ Ida cerita tentang
kehidupanya dari A sampai Z, dan saya asyik mendegarkanya. Ternyata bercerai Ida sempat berpacaran beberapa
kali, namun tidak ada yang serius, makanya dia ingin mencari suami yang serius, walaupun harus
jadi istri ke dua. Mengingat kehidupanya materinya sudah tercukupi, dari kerjanya
selama ini. sebagai marketing di perusahaan besar.
Tak terasa kami duduk di citos
hingga larut malam, jam menunjukkan di pukul 22.30 WIB, Ida ingin pulang,
akupun menawarkan diri untuk mengantar Ida pulang. Ida tanpa basa basi, menyetujui
tawaran saya, padahal hanya basa basi saja. Dengan terpaksa saya menaruh mobil
saya di citos, dan mengantar Ida dengan menggunakan mobilnya Sementara teman saya
yang dari tadi seperti kambing conge namanya Anto (bukan mnam aslinya)
menawaran diri untuk membawa mobil saya, ke kantor di bendhill. Sayapun mengiyakan.
Saya sampai di tempat tinggal Ida,
di sebuah apartement, di daerah Antasari. Ida mengajk ammpir ke apartementnya.
Saya pikir mengapa tidak, toh tidak ada salahnya.
Rupanya Ida tinggal sendiri, di
apartement dua kamar tersebut, dengan luas 54 square. Di tenagh namapak ruang keluarga
merangkap ruang tamu, nampak kamar di sebelah kanan cukup besar satu dan satu
lagi tertutup pintunya.
Saya duduk percis di depan pintu
kamar, Ida menawarkan minuman. “ Bang, mau yang anget, atau yang dingin ? “ kat
ida kepada saya. “ Yang anget saja, karena dingin banget apartemen kamu, da”
kataku smabil melehat kearah Ida, yang sendang mengambil gelas. “kalau yang
anget gue, kalau yang dingin es tuh ada” kata Ida sambil tertawa. “ justru itu
yang gue harepin” kataku sambil ketawa juga. Rupnay setelah Ida, menaruh teh di
meja Ida lansung saja, memeluk saya,..”Gimana anget nggak bang ?” aku kagte dna
dag dig dug, jantung bergetar hebat. Akupun dengan sopan, “ ah ngak enak da
masih terhalang baju , da” canda ku sambil melepaskan tangan Ida. Ida yang
mendengar jawaban saya langsung menuju kamarnaya, dan Nampak melepaskan baju
serta celana jeans panjangnya. Sayapun istigfar, saya pikir kami berdua
bercanda, tapi kok jadi serius. ?
Apalagi melihat tubuh Ida yang
masih kencang, putih, dan mulus, lelaki mana yang tidak akan tergoda. Tapi saya
sendiri bingung untuk menyetop bencandaan, saya agar tidak menyakiti perasaan nya..
Akhirnya saya terus terang....
Akhirnya saya terus terang....
Bersambung..Pilih Selingkuh atau Menikah ?