WA group beredar Parade tauhid akan
dilaksanakan pada hari sabtu, 28 September 2019. Rencana ini telah diantisipasi
oleh pemerintah, melalui menkopolhukam Wiranto,dengan memberi stigma radikal.
Hal ini seperti yang kami kutip dari
republika.com https://nasional.republika.co.id/berita/pyfkmh409/wiranto-akan-ada-gelombang-demo-yang-libatkan-islam-radikal
Wiranto
mengatakan, akan ada gelombang baru gerakan yang ingin membuat masyarakat tidak
percaya lagi dengan pemerintah. Gerakan tersebut melibatkan beberapa kelompok
masyarakat, salah satunya kelompok Islam radikal.
Stigma sperti ini pernah terjadi di tahun 65, yang sengaja dibuat
untuk melemahkan gerakan mahasiswa dan pelajar pada tahun 65. Memang selama
sejarah pergerakkan Indonesia, kita
ketahui kelompok aksi pemuda dan pelajar (KAPPI), lebih berani dan radikal
ketimbang kelompok Keastaun aksi mahasiawi Indonesia (KAMI).
Yang jelas seharusuny kita intropeksi dan berhenti bermain stigma, demi
kepentingan bangsa, sehingga tidak ada kelompok, aku, dia, kami, dan mereka,
semua harus bersatu bernama Indoensia.
Pembuatan stigma bukan memecahkan masalah bangsa, tapi malah bisa bertambah
besar masalahnya. Apalagi yang dipojokkan selalu umat islam yang mayoritas. Sudah
seharusnya disadari pemimpin bangsa di negri ini untuk tidak gampang membuat stigma
yang memecah belah bangsa.
Mungkin Umat islam akan tenang jika tidak diusik, karena diusik
usiklah maka semakin hari semakin panas situasi, apalagi selalu diberikan
stigma stigma negative. Jangan sampai mereka putus asa dan menjadi api dalam
sekam yang bisa meledak sewaktu waktu.
Kita berdoa semoga tidak ada kejadian apa apa, sampai lima tahun kedepa.
Karena jika terjadi komflik besar yang akan menjadi korban adalah rakyat juga
pada akhirnya.
Sudah seharusnya pejabat pemerintah menciptakan kondisi adem dan ayem
, dengan perkataan maupun perbuatan.
Karena bagi kita sangat aneh, pernyataan pernyataan pejabat Negara,
tidak bisa menenangkan suasana, tapi justru memperuncing suasana. Apakah mereka
punya agenda setting lain ? jangan sampai justru hal ini sengaja dibuat terus
menerus untuk kepentingan kelompok tertentu, agar mampu berkuasa.
Karena bisa saja terjadi, jika benar benar terjadi kerusuhan, siapa yang
akan berkuasa dan mengambil alih pemerintahan menurut UU ? Dan siapakah yang bermain dengan kartu kerusuhan ? wallahualam, tidak ada yang tahu, Bis aja dia, kami, atau mereka...