Inilah Modus Perampok Jiwasraya ?



Said Didu mengaku heran terkait kondisi PT Asuransi Jiwasraya yang secara tiba-tiba mengumumkan tidak akan sanggup membayar polis nasabah produk JS Saving Plan yang mencapai Rp12,4 triliun.

Terkait kondisi tersebut, ia pun mengeluarkan tiga hipotesa tentang sebuah perusahaan yang sedang untung dan tiba-tiba anjlok.


“Pertama karena pimpinan jadi gila, kedua ada tsunami ekonomi, dan ketiga ada perampokan,” katanya dalam sebuah video berjudul “MSD Ungkap Modus Perampokan Di Jiwasraya,” yang diterima, Senin (23/12/2019).


Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa tahun 2005, Jiwasraya pernah mengalami kerugian sebesar Rp 6 triliun. Menurutnya, kerugian itu disebabkan dampak dari krisis 1998. Namun, pada 20019 perusahaan itu segera bangkit dan mencatatkan laba.


“Bahkan jadi asuransi terbaik bukan hanya di Indonesia, tahun 2015, 2016 keuntungan 2 T,” ujarnya. Said Didu dalam Video itu.


Dalam  video itu Said  Didu juga mengungkapkan  dua modus perampokan di jiwasraya,


Pertama adalah soal investasi saham dan kedua adalah sektor properti.


"Kita lihat yang gagal itu adalah resiko di pembelian saham, yang kedua adalah pembelian properti," ujar Said Didu di acara 'APA KABAR INDONESIA MALAM' Talk Show tvOne, Sabtu (21/12/2019).


Menurutnya ada 2 permasalahan yang terjadi di sektor saham.
Pertama adalah saham yang dibeli bukan saham yang bernilai tinggi, lalu kedua adalah broker yang dipakai tidak memiliki rekam jejak yang jells.
Karena yang dibeli semua sham gorengan bukan salam LQ45 yang punay track record jelas. Sehingga mereka bisa mengelabuinya.
Seperti kita ketahui saham LQ 45 adalah 45 Perusahaan yang punya kriteria tertentu, salah satunya sudah listing di BEJ minimal 3 bulan.
Yang kedua adalah dengan mengunakan Broker yang tidak jelas, padahal seharusnya mereka menggunakan broker yang besar dan jelas  seperti mandiri sekuritas, Danareksa sekuritas dan bahana sekuritas. 
Hal ini agar mereka bisa membelli saham dengan harga, tinggi ketika saham itu sudah dibeli oleh teman mereka. sehingga teman mereka dapat untung.
Yang kedua mereka masuk pada saham property yang tahun 2018 sudah menurun.sehingga teman mereka dapat mengambil keuntungan dari hal itu.
Oleh karena itu saran Said Didu agar dibentuk Pansus, biar jelas siapa yang merampok JIWASRAYA. 






0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama