Pelit Pada Anak, Istri Dan Sahabat, Tapi Royal Dengan Pacar, Bisakah Poligami ?



Suatu malam pak Kyai kedatangan tamu, seorang pria muda dan Ganteng. Dia datang bermaksud akan melamar anak pak Kyai.

Pak Kyai mental tajam pemuda itu, " Apakah kamu sudah Ber istri " Tanya pak Kyai.

"Eh,,sudah Pak Kyai " jawab pemuda ragu ragu.

"Apakah kamu sanggup Adil " Tanya pak Kyai.

" eh..In Sha allah Pak Kyai" jawab pemuda tersebut.

" Jawaban kamu saja tiadak meyakinkan, Karena setahu saya anak kamu minta duit uituk jaja di sekoalh, kamu tidak kasih, sedangkan kepada anak saya kamu begitu royal" jelas pak Kyai.

Pemuda itu kebingungan karena, kok pak Kyai bisa tahu ,apa yang dilakukan kapada anaknya tadi pagi, waktu mau berankt sekolah.

" pah minta duit Adi butuh buat bayar ekstrakulikuler bola, dan janjan minumnya" pinta adi anaknya.

Si pemuda malah marah marah sama Adi anaknya, yang dianggap minat duit melulu, padahal adi merasa baru kali itu minaa duit bayar ekstrakulikuer, bukanya diberikan sang ayah malah dimarahi..

Tak lama anak pak Kyai telpon minta dibelikan parfum, dengan mudahnay dia jawab "iya nanti bang belikan" katanya

"Gimana ?" tanya pak Kyai, mengaggetkan lamunan si pemuda.

" eh..Iya" jawabnya dengan malu malu..

" kamu juga ingat seminggu yang lalu, sahabat kamu datang pinjam duit untuk kebutuhan sekolah anaknya dengan jaminan surat tanah, tapi kamu bilang tidak ada, malah kamu memberikan pacarmu mobil baru, apakah itu adil ? padahal pacar baru kamu sebelumnya sudah kamu belikan mobil lain nya? " Tanya  Pak Kyai.

Si pemuda makin nggak bisa ngomong karena bingng kok pak Kyai tahu, semua.

Dengan agak malu malu diapun memberanikan diri bertanya "maaf pak Kyai kok Pak kyai tahu ?"

Pak Kyai Tersenyum, "tak usah kamu tanya saya tahu dari mana, itu tidak penting, yang penting justru tindakkan kamu ke depan untuk belajar berlaku adil " jelas pak Kyai..

" ketahuilah nak, nafsu kamu bisa menutupi keadilan nurani kamu, dan kalau kamu turuti terus maka kamu akan terkena apa yang disebut istidraj, kamu diberikan kelebihan dengan harta dan wajah kamu yang ganteng, oleh Allah, tapi kamu lupa kepada yang memberikan rahmat kepadamu" Tamabh pak Kyai..

"Maafkan kelancangan saya pak kyai, kala gitu bolehkah saya belajar pada pak Kyai ?" tanya pemuda tersebut, dan pak kyaipun menerima sebagai muridnya..

Alhamdulilah  pemuda itu, meningar dunia dalam keadaan husnul khotimah, ketika pergi haji than 1997, dan meninggalkan 2 orang istri yang 4 orang anak yang sukses..

Jadi mudah mengatakan bisa berlaku adil, tapi praktek kehidupanya tak bisa berlaku adil. Apalagi sifat kecendrungan istri kedua dan seterusnya yang ingin menguasai suaminya dengan berbangai cara, yang seharusny tahu dengan batasan dirinaya.

'Boleh saja poligami, asal bisa adil, dan istri biaa juga bersikap adil, bukan hanya suaminya saja, yang harus adil, karena wanita punya sikap ingin menguasai. Itulah yang harus diperhatikan" tutup pak Kyai menyudahi pertemuan malam ini
     



0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama