Ada 4 Tipe Sahabat Yang Kita Harus Tahu ?




Saya saat itu sedang kesal dengan sahabat saya, yang tiadak cengli, dia saya ajak berbohong kepada  pak Kyai, malah jujur. sejak saat itu saya tak pernah lagi membawanya ke pak Kyai. pak kyai pun menanyakan keberadaan sahabat saya itu.

" Mana sahabat kamu yang orang purwokerto, itu ?" tanaya pak Kyai.

" Nggak tahu pak Kyai, saya sudah lama nggak berteman lagi sama dia, orangnya nggak asik " kataku polos.

" Maksudnaya nggak asik ? " tanya pak Kyai,

" ya gitulah, nggak bisa macam macam, terlalu jujur dan alim, nggak kayak anak jaman now" Jawab ku  sekena nya.

" Astagfirullah Al azhiem, Kmau beruntung punaya teman seperti itu," kata pak Kyai
" Bukankah kita diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla agar saling menasehati untuk mentaati kebenaran dan kesabaran... Namun adakalanya sahabat kita yang salah tidak mau dinasehati, keras pendirian pada kesalahannya bukan pada keshalehannya. Maka, di saat itulah kita harus memilih menghindar agar tidak terkontaminasi dengan kesalahannya..." jelas pak kyai


"Memangnya Kita harus memilih yang baik dalam bersahabat pak Kyai, Bukankah kita tidak boleh palah pilih  sahabat ?" Protesku pada pak Kyai.

" Sungguh memilih bersahabat dengan orang-orang yang shaleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata,

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

_“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang shaleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang shaleh maka pegang lah erat-erat.”_ (Quutul Qulub 2/17)

Sahabat yang shaleh akan senantiasa membenarkan dan menasehati kita apabila salah. Inilah sahabat yang sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja atau sahabat yang memuji karena basa-basi saja..." jelas pak kyai

"Sebuah syair Arab berbunyi:

ﺻﺪﻳﻘﻚ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ ﻻ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ

_“Sahabat sejatimu adalah yang senantiasa jujur (ketika salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu”._

Sahabat yang shaleh juga akan selalu mendoakan sahabatnya, karena apabila ia mendoakan sahabatnya, sedangkan sahabatnya tidak mengetaui, maka malaikat juga meng _amin_ kan doa tersebut sambil mendoakan bagi yang berdoa tadi, artinya orang yang mendoakan juga mendapatkan apa yang ia doakan kepada saudaranya...

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

_“Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: "Aamiin". Engkau juga akan mendapatkan semisal dengan saudaramu itu”.(HR. Muslim, no. 2733) Tambah pak Kyai..

" mamang nya bersahabat menyebabkan kita jadi akut skutan, ngga begitu nuga  kali, kayak penyakit menular aja " keluhku

" Jangan anggap entering, kamu tahu nak, sifat seseorang dan keshalehan itu “menular”, dengan berkumpul bersama orang shaleh, maka kita juga akan menjadi shaleh dengan izin Allah.

Rasulullah bersabda,

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً “

_“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan pandai besi, Adapun penjual minyak wangi, dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”._

(HR. Bukhari dan Muslim)

" apa yang kita lakukan untuk  berdakwah pada sahabat pak Kyai ?" tanyaku penasaran

Pak Kyai tersenyum dan berkata " Sahabat itu ada empat :

1. Sahabat yang tahu dan mengetahui dia tahu. Itulah orang alim maka ambillah ilmu darinya.

2. Sahabat yang tahu dan dia tidak sadar bahwa dia tahu, itulah orang lupa maka ingatkanlah!

3. Sahabat yang tidak tahu dan dia menyadari bahwa dia tidak tahu, inilah orang yang mencari petunjuk, maka ajarilah!

4. Sahabat yang tidak tahu dan dia tidak tahu kalau dia tidak tahu. Inilah orang bodoh maka tinggalkanlah. jelas pak Kyi menutup pengajian malam ini..




0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama