Kamu Yakin Mereka Menciplak Tulisan mu ?





Suatu kali saya kesal dengan, karya saya yang diciplak oleh anak bah saya sendiri. Sayapun pergi ke pak Kyai.

"Kamu nampaknya sedang kesal sekali, ada apa ?" Tanya pak Kyai.

" Gimana nggak mau marah pak Kyai, karya saya diciplak percis sama oleh anak buah saya" kataku kepada pak Kyai.

" kamu yakin itu tulisan mu" tanya pak Kyai.

" Yakin " kataku mantap

" bukankah sebuah ide, biasa saja sama, bukankah sebuah tulisan bisa saja sama?.

Dan kalaupun sama percis bisakah kamu menjamin dia menciplak tulisan mu ?

Seharusnya kamu bangga kalau tulisan kamu diciplak anak buahmu, artinya tulisan kamu itu bagus.." kata pak Kyai kepadaku.

"Tapi pak Kyai, ini masalah Uang karena ada bisnis dalamnya" kataku dengan lirih.

" Ketahuilah ..ada uang 20 milyar menantimu di depan, Dengan berbaik sangka seperti itu, akan membuat hatimu senang, dan tidak ada lagi kekesalan dihatimu lagi, " kata pak kyai.

Setelah pak kyai, bicara seperti itu membuat saya hilang  kesalnya.

"penting sekali berprasangka baik, sehingga kita harus berparasangka baik terus, baik dengan Allah maupun Manusia.

"Janganlah mengandalkan sudut pandang dari sisi kita saja untuk menerjemahkan sesuatu, sesekali lihatlah dari sudut pandang orang lain untuk memahami sesuatu agar kita mampu merasakan apa yang mereka rasakan...

Seperti gunung besar yang di sekelilingnya terdapat sungai dan pepohonan... Jika dipandang dari dekat, maka yang ada hanya  bongkahan batu besar. Tapi bila dipandang dari kejauhan kita akan menikmati berbagai macam keindahannya...

Di antara pesan Imam al Ghazali agar selalu melihat orang lain dengan kacamata _husnudzan_ (berprasangka baik). Beliau mengajarkan bahwa:

فان رايت صغيرا قلت فى قلبك هذا لم يعص الله وانا عصيته فلا شك انه خير منى

Jika engkau melihat anak kecil, katakanlah dalam hatimu: "Ia belum pernah bermaksiat kepada Allah Azza wa Jalla, sedangkan aku telah bermaksiat. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku".

وان رايت كبيرا قلت هذا قد عبد الله قبلى فلا شك أنه خير منى

Jika engkau melihat orang yang lebih tua katakanlah: "Orang ini telah beribadah sebelum aku melakukannya. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku"

وان كان عالما قلت هذا اعطى مالم اعط وبلغ مالم ابلغ فكيف اكون مثله

Jika melihat orang alim, katakanlah: "Orang ini telah memberi (ilmu) apa yang belum kuberi, memperoleh apa yang belum aku peroleh. Maka, bagaimana aku setara dengannya?".

وان كان جاهلا قلت هذا قد عصى الله بجهل وانا عصيته بعلم

Jika dia bodoh, katakan dalam hatimu: "Orang ini bermaksiat dalam kebodohan, sedangkan aku bermaksiat dalam keadaan tahu." 

(Muraqiyul 'Ubudiyah, hlm. 79)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa berkhusnudzan kepada siapapun untuk meraih ridha-Nya...
Aamiin Ya Rabb." Kata pak kyai, menutup pengajian malam ini..


0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama