Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Nasib Dokter dan Praktisi Kesehatan karena COVID 19
Tahukah Bapak Presiden
Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Ada pihak paling rentan terhadap COVID 19, dan mereka, saat ini, TERPAKSA mau merawat pasien COVID 19, dengan jumlah kasus, LEBIH DARI YANG DILAPORKAN
Tahukah Bapak Presiden
Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Sudah PULUHAN (bahkan mungkin sudah RATUSAN) Dokter, Petugas Kesehatan, dan Staf Rumah Sakit yang SUDAH POSITIF dan atau menjadI SUSPECT COVID-19, di seluruh Rumah Sakit yang ditunjuk, DI JAKARTA, dan di berbagai DAERAH DI INDONESIA, ada Dokter dan Perawat yang sudah meninggal karena COVID 19. Ada Profesor dan Dokter Spesialis Konsultan yang sudah koma di ICU karena COVID 19. Ada yang berbagai ruang ISOLASI dengan pasien yang dirawatnya, ada yang diminta ISOLASI di rumah, karena Rumah Sakit sudah kehabisan tempat isolasi.
Tahukah Bapak Presiden
Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Karena BPJS, Dokter Spesialis dibayar Rp 6.000 rupiah per pasien per hari, Dokter Umum dibayar Rp 2.000 rupiah per pasien perhari bahkan RESIDEN (CALON SPESIALIS) yang menjadi GARDA TERDEPAN Penanganan COVID 19 ini adalah MARTIR sesungguhnya, dan mereka atas nama Undang-Undang, SESEPERPUN TIDAK DIBAYAR.
Dengan bencana COVID 19 ini, bahkan tak ada sedikitpun insentif tambahan bagi mereka semua ini, yang bekerja 36 jam 48 jam bahkan 72 jam tanpa tidur bahkan melebihi kemampuan nadi dan nafasnya.
Karena itu,
Tahukah Bapak Presiden
Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Saat ini sudah ada mulai ada tindakan PENOLAKAN PASIEN COVID 19, dengan berbagai alasan masuk akal, ketersediaan bed (karena harus isolasi maka pasien COVID 19 ini menghabiskan 1 ward sendiri, dan pasien lain jadi kehilangan hak untuk dirawat)
Dan pasien COVID 19 ini BIAYANYA TIDAK DITANGGUNG BPJS!!! Catat itu baik-baik!!!
Tahukah Bapak Presiden
Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Apa yang terjadi kalau sampai Dokter dan Petugas Rumah Sakit MENOLAK MERAWAT PASIEN COVID 19?
Pasien COVID A19 akan berkeliaran di jalanan tanpa tahu harus kemana!
DAN ITU SUDAH TERJADI!
Kondisi ini yang justru MENGHARUSKAN #LOCKDOWN dilakukan sesegera mungkin.
Jangan Anda menunggu Jubir menyampaikan jumlah kasus melebihi 1000 baru Bapak umumkan #LOCKDOWN
Saat ini ANGKA RESMI kasus yang dilaporkan per hari Senin 16 Maret 2020 sejumlah 137 kasus. Itu artinya ANGKA RIIL di lapangan adalah sejumlah 3.699 kasus (berdasarkan angka agregat COVID 19 sebesar 27 kali antara kasus yang terperiksa secara aktif dan kasus riil yang tidak diperiksa).
Dengan angka resmi yang dilaporkan, saja, per hari ini Selasa, 17 Maret 2020, jumlah kasus resmi akan sekitar 268 kasus (dengan kasus riil berjumlah 7,836 di luar Rumah Sakit) saja saat ini, Rumah Sakit sudah pasti akan MENOLAK PASIEN!
Tahukah Bapak Presiden
Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Saat ini ITALIA sebagai negara besar, maju, dan kaya, Dokter dan Praktisi Kesehatan, sebagian sudah mengibarkan bendera putih karena tak sanggup lagi merawat pasien dan mengetahui dirinya adalah individu yang paling rentan saat ini untuk terkena COVID 19, dan mereka telah MENYAKSIKAN DENGAN MATA KEPALA SENDIRI, teman-teman mereka para Dokter dan Perawat yang menderita di ruang ICU dan Isolasi.
Apa yang terjadi saat ini di ITALIA adalah, MEREKA SUDAH MEMILIH PASIEN MANA YANG HARUS MEREKA RAWAT, dan membiarkan PASIEN YANG PUNYA HARAPAN HIDUP KECIL untuk meninggal dengan begitu saja. Apakah itu artinya mereka tidak punya hati nurani! Tidak!
Itu adalah PROTOKOL PENANGANAN PASIEN DALAM KEADAAN BENCANA. Siapa yang punya harapan hidup lebih tinggi dia akan diprioritaskan, dan siapa yang punya harapan hidup kecil, akan dibiarkan menjemput ajal.
Tahukah Bapak Presiden
Dan 271 juta Rakyat Indonesia
Dokter di ITALIA dan Jerman dan Perancis dan Inggris mampu menolak pasien, SAMA DENGAN Dokter di Indonesia.
TIDAK SAMA dengan Dokter di Cina.
Kenapa?
Karena kalau sampai Dokter dan Petugas Kesehatan menolak pasien, mereka bisa ditembak! Padahal Pemerintah Cina sudah menggelontorkan dana 20.000 Triliun untuk penanganan COVID 19 ini.
Dokter dan Petugas Kesehatan Rumah Sakit Indonesia saat ini bisa serentak menolak merawat Pasien!
Kenapa?
Karena sejak 5 tahun terakhir dengan penerapan BPJS, mereka ini adalah BURUH KERJA RODI dengan bayaran menyedihkan dan kerja dengan fasilitas terbatas.
Lalu masih ditambah lagi mereka mau BAPAK wajibkan untuk merawat Pasien COVID 19 dengan taruhan nyawa sendiri dan keluarga? NO WAY!
Untuk Bapak ketahui,
Dan 271 juta rakyat Indonesia,
Saat ini, sebagian besar Rumah Sakit di Indonesia menderita bleeding akibat defisit miliaran hingga ratusan miliaran karena BPJS ngemplang bayar.
Untuk menyediakan masker yang layak pakai di Rumah Sakit saja tak ada dana dan kemampuan, bahka saat ini Para Dokter dan petugas kesehatan terpaksa menggunakan Masker KAIN yang tentu saja sangat tidak aman mencegah COVID 19.
Sementara, sampai dengan hari ke 14 sejak terjadinya Pandemi COVID 19, belum ada satupun berita PEMERINTAH cq Kemkes siap menyediakan dana sejumlah sekian khusus untuk penanganan COVID 19.
Bisakah Bapak bayangkan
Dan 271 rakyat Indonesia bayangkan
Orang yang berstatus Positif COVID 19 akan berkeliaran di jalanan dan rumah.
Mayat-mayat bergelimpangan di Rumah Sakit, di rumah, bahkan di jalanan.
Dan itu SUDAH TERJADI di ITALIA! Negara besar dan kaya raya!
Cobalah sekali ini saja
271 Rakyat Indonesia
Pakailah nalar dan hati nurani Anda semua.
Kalau Anda terjangkit COVID 19, dan TIDAK ADA SATUPUN Rumah Sakit mau merawat anda,
Apa yang akan Anda lakukan?
Tifauzia Tyassuma
Dokter, Peneliti, Penulis
Presiden AHLINA Institute
(Diposting 05.43 WIB, 17 Maret 2020)

Ujung2nya duit.. itu yg diceloteh... saat anda berjuang menjadi dokter.. anda tidak akan berkata itu.... butuh apresiasi dan mental baja untuk mereka tenaga medis yg menangani wabah sekarang.. data real itu penting .. penghargaan untuk team medis sangat penting taruhannya nyawa sendiri dan org disekitarnya..
Bantu ringankan beban mereka dengan berfikir positif.. karena kita tidak tau.. anda saya kalian kita pernah dilayani mereka atau akan dilayani mereka.. tinggal.menunggu jadwal.. semoga kita dilayani mereka hanya karena masuk angin bukan karena covid 19
Kalo engga lu yg cm bisa bilang matre ni, mikirnya respect
Lu tau ga itu bpjs nunggak mulu.
Jangan seenak jidat bilang matre.
Giliran udah krna virus ntar lu mewek2 nyari dokter
Yang bilang dokter matre , semoga kena corona dan koit juga
ada baiknya sumpah dojter diketahui sebelum ambil jurusan kedokteran!
Saudara/i..
Mengenai situasi kondisi seperti ini. Jangan kita perkeruh. Mari kita mencari solusinya dalam penanganan pasien serta dana dan kelengkapan alat kesehatan yg terjadi skrang ini. Mari kita dinginkan persoalan dalam penanganan covid-19 ini.
Para Dokter dan perawat, mari fokus kembali kpd tugasnya agar penanganan setiap pasien bisa ditasi dan mendapatkan pertolongannya. Meskipun ada keluhan para dokter/perawat. Mari kembali untk fokus.
Solusinya dalam kekurangan dana dari pihak rumah sakit:
1. Bagi pihak mitra apotik yg merasa berpartisifasi, sangat harapkan bantuan ulur tangan dri mitra apotik untuk menyakurkan bantuan kelengkapan alat kesehatan.
2. Adanya bantuan ulur tangan DPR, DPD kab. Provinsi. Maupun pusat. Polri. TNI sebagai donatur untuk bantun di rumah sakit untuk kelengkapan kesehatan
3. Adanya peran dari bantuan ulur darmawan/ti. LSM, pengusaha, dll.
4. Adanya bantuan simpatisan baik dari organisasi Parpol dll.
Semua donatur ini setidak na dapat membantu dalam kekurangan oleh pihak rumah sakit. Mari kita bergerak bersama dalam pencegahan covid-19 ini.
Disamping itu.. pemerintah dan kemenerian kesehatan harus tanggap dan mempercepat proses dalam penanganan dana anggaran pihak rumah sakit ini. Karna permasalahan covid-19 ini jangan telalu lambat dalam penangannya. Karna fakta dilapangan. Dokter dri pihak rumah sakit sudah menyatakan kurang na dana untuk penanganan covid-19 ini. Untuk itu mari kembali kita bersinergi antara pemerintah, kementerian kesehatan dan para dokter pihak rumah agar kembali fokus dalam penaganan covid-19 ini. Semoga Bapak presiden memilih langkah yg tepat dan kebijakan atas dana untuk penanganan covid-19 ini.
Saudara sekalian.. mari kita memberikan masukan. Bagaimana cara yg terbaik dalam penanganan covid-19 ini. Setidaknaya kita mencari solusi untuk dana yg di anggarkan agar bisa cepat tersalurkan kepada seluruh pihak rumah sakit di indonesia yg terkena wabah covid-19 ini. Mari bersama menyatukan ide² dan pendapat kita untuk penanganan covid-19 ini.
Tetep semangat melakukan yang terbaik semuanya baik dokter,pasien dan yang belom menjadi pasien... Semua akan di catat amal ibadahnya.. masalah mengeluh itu manusiawi.stay safe and keep spirit... INDONESIA MAMPU!!!.
Gimana kalau sekarang anda yang standbay di rumah sakit gimana rasanya ninggalin keluarga, tenaga di kuras, di garda terdepan
Mustika lempung laut
Mampu menetralisir
Virus. Coba saja