"Pak Kyai, mengapa kalau doa selalu mendoakan orang muslimin, dan menggunakan kata kami " tanyaku ingin tabu.
Pak kyai menjawab dengan tenang,
Pak kyai menjawab dengan tenang,
Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:*
من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن ومؤمنة حسنة
"Barangsiapa memintakan maghfirah (ampunan dosa) untuk kaum mukminin dan kaum mukminat; niscaya Allah catat baginya satu kebaikan untuk setiap mukmin dan mukminatnya"_*. [HR. At-Thabaroni dalam Musnadusy Syamiyyin: 2155, dihasankan oleh Sy Albani]
Betapa banyaknya pahala yang akan kita raih bila kita mengamalkan hadits ini. Jika kita mengatakan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَات وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات
"Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal"
Maka kita akan mendapatkan pahala kebaikan sebanyak jumlah mereka, tentunya ini kebaikan yang tidak terhitung banyaknya.. bisakah kita menghitung jumlah kaum mukminin dan mukminat dari zaman Nabi Adam hingga sekarang?! Sebanyak itulah pahalanya.
Jadi jelaslah kalau mau banyak kebaikan dan doa kita diijabah, doakan kaum muslimin dengan ikhlas.." Kata pak Kyai, menutup pengajian subuh ini..
Sumber Inpirasi Ustadz DR.Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA