Kuyang merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di luar Yogyakarta. Kepada penyidik, pemuda yang berasal dari Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah itu mengaku merekrut dan menawarkan jasa pekerja seks komersial (PSK) melalui media sosial. Lalu siapa saja yang menjadi pelanggan PSK yang dijual Kuyang?
"Rata-rata pelanggannya dari kalangan mahasiswa," kata kata Kanit Reskrim Polsek Mlati Iptu Noor Dwi Cahyanto melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).
Dwi menduga, banyaknya mahasiswa yang menggunakan jasa PSK yang dia jual dikarenakan tarif yang ditawarkan oleh pelaku untuk sekali berhubungan badan tidak terlalu mahal.
"Mungkin tarifnya, karena untuk short time itu Rp 500 ribu dan long time Rp 800 ribu," ucapnya.
"Pengakuan tersangka, sudah 20 kali transaksi. Kalau dari harga yang ditawarkan itu pelaku dapat jatah Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu," terangSejauh ini, berdasarkan keterangan tersangka dari awal beroperasi yaitu pada Juni 2020 hingga 4 Juli 2020 sudah ada 20 kali transaksi. Pelaku mengambil keuntungan dalam setiap transaksi berkisar antara Rp 100 ribu-Rp 200 ribu.
Mungkin inilah proxiwar cara menghancurkan generasi bangsa, dengan format low cost. Sehingga mahasiasaw lupa dengan jati dirinya.
"kalau mobil saja ada LGCC Masa mahasiswa tidak ada mas, adalah namanya PLC" kata andre (bukan nama aslinya) mahasiswa dikampus swasta jogyakarta
