Aksi pelaku rupanya tidak hanya satu kali ini saja. Keduanya mengaku sudah melakukan pencurian dengan modus ganjal ATM selama 1 tahun terakhir.
"Sudah setahun terakhir ya. Emang mereka spesialis ganjal ATM. Sudah sering ngelakuin itu di wilayah Pondok Aren, Tangsel. Buat biaya hidup sehari-hari," kata Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Sumiran saat dihubungi wartawan, Rabu (28/10/2020)
Kedua pelaku tersebut diamankan pada Senin (26/10) malam sekitar 20.00 WIB. Saat itu keduanya tengah melancarkan aksinya di salah satu minimarket yang beralamat di Jalan Jombang Raya, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
"Modusnya seolah-olah dia beli di sana (minimarket). Kalau di Indomaret, Alfamart kan banyak orang masuk, jadi kamuflase dia sebagai pelaku tidak terlalu terbaca penjaga," kata Sumiran.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku AD hanya bermodal korek api batangan untuk mengganjal kartu ATM di mesin tarik tunai. Ia mencari ATM yang ada di minimarket.
"Dia hanya melihat (mesin) ATM yang ada di Indomaret, Alfamart itu aja dia pasang. Pakai alat korek api batangan itu dia ganjal. Modusnya seolah-olah dia beli. Dia masangnya kan seolah-olah dia narik transaksi di situ," terang Sumiran
Cara pasutri tersebut, meniru modus yang dilakukan sebelumnaya oleh Dua pelaku pencurian uang di ATM dengan modus mengganjal lubang kartu dibekuk Polrestabes Semarang. Pelaku berhasil menggasak uang Rp 100 juta.
Peristiwa itu terjadi Rabu (2/9) lalu di ATM sekitar Srondol, Banyumanik, Semarang. Saat itu seorang korban mengambil uang di ATM itu namun kartu tidak bisa keluar. Salah satu pelaku kemudian berpura-pura membantu dan meminta korban menekan PIN.
"Saat itu korban usai mengambil uang di ATM kartunya tidak bisa keluar. Dua tersangka ini berpura-pura membantu dan memandu sehingga tanpa diketahui korban, PIN ATM-nya sudah diketahui oleh para pelaku," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Auliansyah Lubis saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Kamis
Saat itu Kartu ATM korban tetap tidak keluar sehingga memutuskan akan mengurus lewat bank. Namun korban terkejut ketika ada notifikasi SMS Banking saldonya terkuras Rp 100 juta dengan jenis transaksi tarik tunai dan transfer.
"Yang mereka kuras dari ATM korban itu Rp 100 juta, kami amankan Rp 23 juta, sisanya digunakan pelaku," jelasnya.
Dari laporan korban, tim Resmob Polrestabes Semarang berhasil membekuk dua pelaku yaitu Akhmad Heprizal (39) warga Bogor dan Eka Suherman (41) warga Bekasi.
"Pelaku ada empat, yang dua masuk daftar pencarian orang. Yang dua ini lebih baik menyerahkan diri," ujar Aulia.