MARDANI ALISERA : PEMERINTAH TAK PUNYA BUZZER? RAKYAT TAK BODOH!!

                          SUMBER REFLY HARUN CHANNEL


BUZZENDA YANG MENGATAKAN SEPERTI DAPET JACKPOT, ARTINYA DI GAJI CUKUP BESAR.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menegaskan, pemerintah tak punya buzzer untuk membela kebijakan mereka. Ia menyebut, seluruh warga punya hak untuk menyampaikan pandangan, termasuk mengkritik pemegang kuasa.

 "Pemerintah tidak punya buzzer," kata Fadjroel kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021). 

Fadjroel mengatakan, Indonesia merupakan negara demokratis. Setiap masyarakat boleh menyampaikan pandangan, baik yang berupa dukungan maupun kritikan. 

Hak-hak politik warga negara pun telah diatur dalam Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945.

 "Siapa pun yang mendukung kebijakan dipersilakan, dan siapa pun mengkritik bahkan beroposisi dengan pemerintah dipersilakan," ujar Fadjroel. 

Namun demikian, Fadjroel mengingatkan bahwa kebebasan menyampaikan pandangan harus patuh pada Pasal 28J UUD 1945. 

Pasal itu mengatur bahwa dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk menjamin penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.

 Jika pendapat disampaikan melalui media sosial, maka masyarakat harus patuh pada Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 

"Bila di media sosial harus memperhatikan UU ITE," kata Fadjroel. Fadjroel menambahkan, kerap kali ia juga mendapat "serangan" dari buzzer ketika menyampaikan pandanaan di media sosial.

Namun, dirinya tak ambil pusing terkait hal ini. "Medsos saya juga 24 jam diserang buzzer, pakai fitur blok saja ya beres," kata dia. Sebelumnya diberitakan, dalam rapat paripurna DPR, Rabu (10/2/2021), 

Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzamil Yusuf menyinggung kasus dugaan rasialisme dan penistaan agama yang menjerat Permadi Arya alias Abu Janda.
Cuitan Denny Siregar mengaku bangga jadi buzzer (twitter.com/Dennysiregar7)

 Pegiat media sosial, Denny Siregar mengaku bangga menjadi seorang buzzer alias pendengung, yang akan menyerang ketika diperlukan.

Pernyataan itu keluar bukan tanpa sebab, lantaran desakan sejumlah pihak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menertibkan para buzzer. Sebagai orang yang mengaku buzzer, Denny Siregar pun bereaksi.

Melalui akun Twitter pribadinya, Denny Siregar menjelaskan buzzer adalah pendengung yang mirip dengan lebah, yang akan bersatu mempertahankan sarang dan menyerang ketika diperlukan.

"Buzz itu dengung. Buzzer itu pendengung. Mirip lebah. Bersama, bersatu, mempertahankan sarang. Menyerang ketika diperlukan," terang @Dennysiregar7 seperti dikutip Suara.com Jumat (12/2/2021).

Denny Siregar mengungkapkan buzzer seperti dirinya baru akan keluar ketika para kadal ingin menguasai dunia.

"Dan para buzzer, seperti gua, baru keluar ketika para kadal ingin menguasai dunia. Siapa lagi yang mau melawan keganasan kadal? Para domba?," katanya.

Dicuitan lainnya, Denny Siregar mengatakan, tudingan istilah buzzerRp muncul karena orang-orang yang tak suka dengan buzzer pemerintahan Jokowi kalah suara di media sosial.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jubir Jokowi: Pemerintah Tak Punya Buzzer, Siapa Pun Boleh Mengkritik

0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama