Semalam Di Club Stripties “Surga Dunia” di Jakarta.


Oleh Helmi Adam

Sebutan Jakarta sebagai Kota Metropolitan kurang pas, karena Jakarta sekarang merupakan kota Kosmopolitan. Hal ini karena “Jakarta Never sleep”, ia selalu  hidup, dan tak pernah redup meski terang sudah berganti gelap.

Saat itu matahari sudah jauh tenggelam di ufuk timur. Jam menunjukkan pukul 11 Malam, hari Sabtu tepatnya. Namun, orang masih saja hilir mudik, bahkan ada macet di sekitaran jalan harmoni ke kota. Tapi bukan kota kosmopolitan namanya, jika sunyi senyap.  Saya duduk di sebuah mobil MVP mewah, Alphard namanya sebuah MVP yang banyak di gandrungi para pejabat dan pengacara di Jakarta. Duduk bersama teman namanya  Hary (bukan nama sebenarnya), seorang Pimpinan Perusahaan Leasing. Malam itu, saya berjanji kepadanya, untuk  menikmati “Syurga” malam di Jakarta.

"Di Jakarta banyak hiburannya. Seks nya bos.(saya dan teman Hary selalu saling memangil bos) Ntar gue tunjukin tempat paling mantap deh. Sekarang kita survey dulu aja," kata pria berusia 40 tahun sambil melihat kekanan dan kiri.Sepanjang dalam jalan, Hary bercerita banyak seputar Nikmatnya hidup di ibu kota. Hary mengaku sudah Lima tahun hidup dalam dunia malam ibukota. Tak tanggung-tanggung, puluhan juta ia habiskan dalam semalam."Gue udah pernah Entertain orang orang bank untuk jajal semua. gue pernah habisin duit kantor hingga  Rp 50 juta semalam untuk entertain mereka, tapi itu kecil bos, dibandingin hasilnya" ungkapnya sambil menjentikkan jari.

selanjutnya Hary  bercerita, awal perkenalannya dengan kehidupan seks malam di Jakarta. Awalnya hanya iseng-iseng aja karena diajak temen seorang pejabat pemerintahan, tapi akhirnya dia jadi keasyikan . "Awalnya sih gue diajak temen, Tapi akhirnya jadi keasyikan. Jadi terus deh," katanya sambil senyum. Lelaki bertubuh atletis, dan rambut yang sudah mulai menipis, sangat fasih menjelaskan kehidupan malam di Jakarta. Dia membagi dalam beberapa ketegori. Seperti  Jakarta Barat dan Jakarta Pusat identik dengan klub dan spa esek esek. Yang kedua di daerah selatan, yang rata rata   pekerja seks komersial (PSK) memiliki pelanggnan ekspatriat. Mereka  melayani di apartemen, hotel dan juga kos-kosan. "Tarifnya agak mahal tuh, karena di luar klub jadi harus bayar 3 kali lipat sekitar satu juta lima ratusan,"katanya dengan santai.

Sedangkan di Khusus Jakarta Barat, berbagai level PSK bisa kita  ditemui. Dari yang kelas teri hingga kelas kakap, seperti PSK asal Cina (cungkok), Thailand, Virtnam Uzbek, Spanyol, Lebanon  dan  Latin. "Tarif untuk PSK internasional mahal bos. Kisaran Rp 1,7 juta - Rp 3 juta untuk short time," jelasnya sambil menghisap rokoknya. “Tetapi untuk kelas PSK local di klub harganya masih di kisaran 700 hingga 1,3 jutaan, Tinggal jago milihnya aja bos, banyak yang cantik kok, Lagian kan kita harus mencintai produk local, biar devisa ngak lari keluar negri “ tambahnya sambil tertawa. 

Di luar itu, masih ada lagi, yaitu, untuk yang  berdompet tipis, mereka dapat menikmati kesenangan sesaat ."Di Jakbar juga banyak PSK pinggir jalan. Mereka dijaga  preman,harganya tegantung nego, 300 sampai 500 ribuan rata rata" ungkapnya sambil senyum.Dia menambahkan, para PSK di jalanan banyak berasal dari Indramayu, Jawa Barat.  "Ironisnya, orang tua para  PSK itu merestui dan mendukung pekerjaan anak-anaknya. Gila kan," papar Hary. Saya jadi ingat sebuah hasil riset di kampung PSK  Indramayu. Dan saya pernah mengunjungi teman di daerah sana, para PSK menyumbang buat pembangunan sebuah masjid. Hal ini sempat menjadi ramai disana.


Namun sayangnya kesehatan dan kebersihan PSK jalanan tidak terjamin. Hal ini tergantung kesadaran PSK itu sendiri, berbeda dengan di belanda tentunya, yang tetap menjaga kesehatannya. Sedangkan  PSK dalam klub atau spa, mereka itu lebih bersih. mereka  memeriksakan kesehatan ke dokter secara berkala. Mereka juga tinggal di mess. Dan tidak boleh berkeliaran diluar, karena mereka rata-rata masih punya hutang dengan mucikarinya. Jadi masih ketat kontrolnya, berbeda dengan yang tidak punya hutang mereka bebas tinggal di luar mess, dan bisa nyambi dengan langganan atau jadi simpenan.

Laju kendaraan pun terhenti, saat  kami tiba di tempat tujuan Hary, yaitu sebuah gedung yang tak memilki nama, seperti gedung kantor umumnya saja tanpa papan nama sama sekali.  " Ini namanya MxxxO (sensor karena demi keamanan dan Bukan Promosi) lebih asyik disini bos, daripada tempat-tempat lain," katanya sambil turun dari mobil, dan bergegas masuk. Di pintu masuk, beberapa petugas keamanan segera menghampiri Hary.  Bukan hendak memeriksa atau menggeledah,  pria-pria berbadan  kekar itu justru memberikan sambutan hangat kepada Hary.

Ya..kami sampai di MxxxO (sensor), Lokasinya pun cukup strategis karena dekat dari Plaza Indonesia. MxxxO(sensor) buka dari 11.00 WIB hingga 03.00 WIB menurut petugas yang menerima kami. MxxxO Jakarta terdiri dari spa dan club. MxxxO Club terletak bersebelahan di MxxxO Spa. MxxxO Club sendiri memiliki konsep yang sama seperti tempat hiburan malam ternama lainnya di Jakarta seperti Sxx. Meski buka sejak pagi hari, nyatanya kemeriahan hiburan malam di MxxxO, baru dimulai sejak pukul 21.00 WIB. Penari-penari cantik nan seksi biasanya baru muncul mulai jam 00.00 WIB. Menurut beberapa orang yang pernah pergi ke Mxxxo Jakarta, menurut Hary jangan  pergi ke MxxxO pada hari Minggu, karena biasanya penari-penari terbaik yang dimiliki MxxxO, justru sedang beristirahat pada hari Minggu.

Saya memperhatikan bangunan tanpa papan nama ini, yang terdiri dari bangunan 4 lantai. Lantai 1 atau base floor berisi spa room dan lobi, lantai 2 merupakan lantai khusus lounge, theater, karaoke room, dan restoran. Kemudian lantai 3 berisi kamar hotel dan bar.  Yang terakhir lantai 4 adalah dance floor yang menjadi pusat keramaian ketika menjelang tengah malam.Untuk masuk ke tempat hiburan malam MxxxO Jakarta, Anda harus membayar biaya masuk (entrance fee) sekitar Rp 121 ribuan. Namun karena saya bersama hary, tiket masuk ke MxxxO  menjadi Rp 91 ribuan. Sedangkan Bagi pengunjung wanita diizinkan masuk ke MxxxO  secara gratis.

Di dalam klub, suasana sangat ramai dan hingar  bingar. Banyak wanita seksi berpakaian serba minim warna merah dan biru berlalu-lalang tanpa malu. Hary melangkah masuk kemudian mencari tempat duduk di sebelah kiri. Hary langsung disambut senyum manis seorang mami setengah baya berambut pendek, berhidung mancung dan masih terlihat cantik. "Ada Caca (bukan nama sebenarnya) di  sini. Katanya caca kangen sama Mas  Hary ," Rayu si mami sambil tangan-nya menggelayut di pundak Hary.Kemudian tanpa ragu si mami memanngil ke arah Caca yang sedang duduk manis di sofa panjang bersama puluhan kawan-nya. Caca yang mendengar  panggilan mami langsung beranjak dari tempat duduknya.

CaCa, adalah remaja 18 tahun asal Bandung. Badanya putih, buah dadanya ranum, wajahnya cantik dan besih, dengan rambut terurai setengah bahu, orangnya sangat ramah dan supel. "Aku di sini baru enam bulan mas. Pergi dari Bandung untuk cari uang banyak aja," ungkap gadis  cantik dengan bibir seksi tersebut.

Dalam semalam, Caca mengaku mampu melayani 5 sampai 10 tamu. Ia mendapat bayaran sekitar Rp 400 ribu per jamnya. "Aku ditargetin sama Mami.dari jam tiga sore  sampai jam tiga pagi targetnya 5 sampai 10 tamu," katanya sambil senyum manis  sekali. Caca gadis ideal, memakai kaos model tangtop ketat, dan rok mini banget, sehingga bisa dilihat kemulusan pahanya dan perutnya yang masih kencang dan indah. 
Walaupun berpakian minim bahan, caca menolak jika diminta menari striptis. "ngak lahom. lagian Uangnya juga  kecil. Sekali nge-dance cuma dapet Rp300 ribu doang," katanya manja.

Hari pun semakin malam, para pengunjung  semakin ramai, dan tenggelam, dalam indahnya tubuh nan gemulai, diatas pangung malam. Jam menunjukkan pukul 00. Bersamaan itu, masuk keatas panggung belasan penari super seksi. Aksi mereka diatas panggung,  sungguh mempesona, Erotis dan membangkitkan gairah malam. Membuat para pria tak berkedip menyaksikan tarian yang membangkitkan nafsu mereka. Karena dadanya terlihat indah begitupun bentuk vaxxnanya sangat bersih dan merekah, seperti meminta kumbang mencoblosnya.

"Penari punya trik khusus bos. Incerannya laki-laki polos kaya elo bos. Sekali terjebak, pria-pria apes itu harus bayar 10 loki minuman Rp 500 ribu," kata Hary sambil menunjuk pria paruh baya yang terjebak goyangan maut penari seksi diatas pangkuanya, sedangkan sang pria nampak mukanya masuk kedalam dada wanita yang ranum, sambil mencium cium dengan nafsunya .Dunia malam penuh sensasi dan fantasi yang tertanam di dalam pikiran dan nafsu manusia. Oleh karena itulah, Mengapa bisnis hiburan malam tak akan pernah mati.

"Bisnis hiburan di Jakarta seperti ini, pastilah yang mengelola mafia-mafia yang sama. Dan nggak gampang untuk bisa bikin usaha hiburan seperti ini, kalau gak punya jaringan ke mafia," jelas Hary sambil membawa Caca keluar klub, untuk menuju syurga dunia. Sementara saya duduk termenung menikmati indahnya tubuh tubuh cantik berseliweran didepan mata, sambil istigfar dalam hati, karena ingin menulis tentang kehidupan malam di Jakarta, yang luar biasa…

Direktur Bengkel Sastra Pamulang.

2/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

gatot kaca mengatakan…
kuatkanlah imanku ya.. Alloh...terhadap banyaknya tubuh - tubuh indah dan paras nan cantik yg berseliweran didepan mata.
Lebih baru Lebih lama